Sekelas

817 46 20
                                    

Ini fotonya Aika ya... diinget baik - baik yah, wajahnya, hahaha. Takutnya aja, kalian lupa. Anggap aja, yang jadi Onizuka Aika itu Mikuru Asahina. Dan Yang menjadi Aimi Guntur itu...

Hayo... Siapa coba...? Ada yang bisa tebak? Siapa yang akan menjadi Aimi Guntur yang menyebalkan dan minta dipites (anak siapa sih Aimi, ngeselin sekaleee :v)





Menjadi popular itu terkadang menyenangkan dan juga menyebalkan. Setiap hari - harimu akan berwarna, karena akan ada banyak kejadian yang kamu alami karena kepopularan yang kamu miliki. Sebenarnya aku juga tidak mau menjadi popular, tapi karena sifatku yang easy going dan mudah bergaul dengan siapapun, membuatku dikenal oleh banyak orang. Bahkan, karena kepopularanku itu, aku bisa menjadi ketua OSIS. Posisi yang diinginkan setiap murid Shutoku. Posisi yang lebih sering menyulitkan posisiku. Intinya, menjadi popular itu ada positif dan negativenya. Pikir Onizuka Aika, gadis popular di SMA Shutoku yang cantik itu.

Kata siapa, jadi popular itu menyenangkan? Kata siapa, jadi popular itu membuat masa remajamu menjadi lebih berharga dan berwarna? It's a bullshit! Maki Aimi Guntur dalam hati. Gadis keturunan Indo-Jepang itu sebenarnya paling tidak suka diusik oleh orang asing dan terlibat di dalam keramaian. Kalau bukan karena sahabatnya itu, dia tidak akan pernah mau menjadi Wakil Ketua OSIS 1.

***

Pagi itu, seluruh murid SMA Shutoku berdiri berdesak - desakkan di depan madding sekolah, hanya untuk melihat dimana kelas mereka sekarang? Karena ini sudah tahun ajaran baru, dan biasanya sekolah ini akan mengacak lagi siswa perkelasnya, agar semuanya dapat saling mengenal satu sama lain.

"Sumimasen... sumimasen..." Aika sudah mengucapkan permisi berkali - kali, tetapi tetap saja, gerombolan orang yang ada di depannya tidak mau memberinya akses untuk maju ke depan.

"Ck!" Aimi yang berdiri disamping Aika berdecak sebal. "Kalian bisa minggir gak sih!?" bentak Aimi yang langsung membuat kerumunan orang yang tadinya riuh, mendadak sunyi saat mendengar bentakan dari Aimi. "Kalian seperti anak burung yang belum dikasih makan setahun sama ibunya," ucap Aimi dengan nada yang amat sangat dingin sambil berjalan menuju madding. "Kalo sudah lihat, tidak usah ngerumpi di depan, langsung minggir. Kalian pikir, sekolah ini kalian yang mendirikan apa? sudah tidak pintar, hobinya ngegosip doang."

Mendengar perkataan sahabatnya yang sudah sangat keterlaluan itu, Aika menyikut perut Aimi, memperingatkan gadis itu, kalau perkataannya barusan sudah sangat keterlaluan.

Bukannya sadar, Aika malah mendapat tatapan dingin dari Aimi. Ah, itu sih udah biasa... tatapanmu tidak akan berpengaruh terhadapku, batin Aika. "Jangan kebiasaan ngomong begitu... gak baik tau," Aika menasehati Aimi sambil meneliti nama - nama murid kelas XI.

"Berisik," Aimi langsung membalikkan badannya, "kalau kau ada perlu, aku ada di kelas 11-B," Aimi langsung meninggalkan Aika yang masih terdiam menatap sahabatnya dengan tatapan tak mengerti. Kenapa dia bisa bersahabat dengan putri es nyasar itu sih? Pikir Aika sambil menggeleng - gelengkan kepalanya, tanda heran.

Aika sekarang mulai menelusuri barisan nama siswa di kelas 11-B. Aimi Guntur... tangannya menelusuri baris nama siswa itu satu - persatu. Tiba - tiba tangannya berhenti di sebuah nama. Midorima Shintarou. Ya, Midorima Shintarou! Aimi sekelas lagi dengan Midorima!? Arrgghh... hal itu benar - benar membuatnya iri.

Ketika tangannya menelusuri baris di bawahnya... Onizuka Aika. Ya, benar! Onizuka Aika berada di kelas 11-B! Ia akhirnya bisa sekelas dengan sahabat dan orang yang ia cintai! Yippi! Aika loncat - loncat kegirangan, seperti anak kecil yang mendapat kabar kalau ia baru saja memenangkan hadiah permen satu kardus.

Love?Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin