𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐈𝐈𝐈

10.9K 760 5
                                    

💌 : hayyie all📸 selamat membaca yo, do not forget Bintang kecil nya ☆

enter the story


Setelah puas mengamati apartemen, Sterena pun pergi ke dapur untuk membuat sarapan

07.30

"Hari Minggu , dan Sterena ada shift pagi sampai sore di Cafe" gumam Sterena setelah melihat jam

"Oh sial, aku terlambat"

Ia pun buru buru menyelesaikan makan nya dan bersiap siap untuk bekerja


08

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

08.30

Sterena pun masuk dan melihat sudah banyak pelanggan yang datang.
Ia meringis saat baru menyadari dirinya sangat terlambat

Ia pun menghampiri Bos nya yang terlihat sedikit sibuk dan meminta maaf

"Boss, sorry I'm late" ujar Sterena dengan bibir sedikit melengkung kebawah

Pria paruh baya yang dipanggil Bos itu pun menoleh dan terkekeh saat melihat raut wajah Sterena

"Apa tugas sekolah mu sangat banyak?" Pertanyaan itu dijawab anggukan oleh Sterena

"Itu wajar jika kau terlambat. Tidak papa, bukan masalah besar. Kau sarapanlah dulu baru bekerja"

Sterena menggeleng
"Aku sudah sarapan Bos, aku akan langsung bekerja" Ucap nya dengan semangat

"Baiklah, kalau lelah jangan paksakan dirimu. Banyak pegawai disini, bukan hanya kamu"

"Siap" Dengan semangat Sterena memakai apron yang sudah disediakan dan berjalan kearah rekan rekan nya yang sedang sibuk

Jam berlalu begitu cepat, tak banyak orang yang menyadari itu karena kefokusan nya pada pekerjaan yang ia lakukan.

Contoh nya Sterena.

Setelah pembuatan Coffe itu selesai, ia dibuat terkejut karena ada seseorang yang menepuk bahu nya. Ia menoleh dan mendapati rekan nya yang sedang tersenyum

Satu alis Sterena terangkat seolah mengatakan 'apa?'

Rekannya menunjuk ke arah jam
"Shift kita sudah selesai, ayo pulang. Lagian Pekerja shift 2 juga sudah datang semua"

Sterena mengangguk. Ia pun melepaskan masker dan apron yang ia gunakan, lalu bersiap siap untuk pulang ke apartemen yang jarak nya hanya 150meter dari Cafe ini

Sebelum ia melangkah keluar Cafe, Bos nya memanggil.
"Aku membeli terlalu banyak makanan, ambil dan bawa pulang ini, agar kau tak perlu memasak diapartemen nanti"

Sterena tak berniat menolak, ia mengambil makanan itu lalu mengucapkan terimakasih dan melanjutkan perjalanan pulang nya
"Kata Zena, kalo dapet rezeki gabaik ditolak" Batin Sterena saat melihat banyaknya makanan dalam paper bag yang dirinya bawa

Jika kalian berfikir Sterena pulang dengan memesan taksi atau kendaraan lain, kalian salah. Karena pada kenyataannya, Sterena atau Serena lebih menyukai jalan kaki

Ia berjalan santai di trotoar sambil mendengarkan musik lewat headphone yang sengaja ia bawa. Mata nya yang indah dan tajam melihat langit yang hampir gelap

Hampir 10 menit ia berjalan, Ia pun memutuskan untuk duduk dibangku yang tak jauh dari tempat nya berdiri

"Ternyata kerja seperti ini, cukup melelahkan" gumam nya saat merasakan rasa lelah pada tubuh nya, terutama pada bagian kaki

Namun semua itu tak berlangsung lama, karena mata nya tak sengaja melihat ada seorang laki-laki dari trotoar yang sama dengan nya, sedang menyebrang jalan sambil memainkan game diponsel nya. Namun bukan itu fokus utamanya, melainkan sebuah mobil yang melaju kencang ke arah pria tersebut

Sterena pun berdiri, dan berlari ke arah laki laki itu, menghiraukan kaki nya yang sangat lelah dan sedikit lemas

Beberapa detik sebelum mobil itu menabrak, Sterena lebih dulu menarik si laki-laki dan membanting nya ke trotoar. Bodo amat jika laki laki itu marah karena dibanting, yang penting Sterena sudah semaksimal mungkin untuk membantu nya keluar dari ambang kematian.

Orang orang yang melihat kejadian itu pun syok dan tak sedikit orang bertepuk tangan, mengapresiasi keberanian Sterena

"Wah gadis itu sangat keren"

"Selain cantik, hati nya juga seperti malaikat. Cocok sekali menjadi menantuku"

" Usia Anak kita masih 5 tahun sayang"

"Andai aku tadi merekamnya"

"Dia seperti Wonder woman"

Laki laki yang Sterena tolong tadi terlihat masih syok, namun tak lama ia tersadar karena mendengar sorakan dari orang orang yang melihat kejadian tersebut

Ia mendongak dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui siapa seseorang yang menolongnya
"Sobat nya NekLam. Sterena"

Tak hanya laki laki itu yang terkejut. Sterena pun juga sama terkejut nya, saat mengingat siapa laki laki yang ia tolong ini 

Arga

Sahabat Protagonis Pria

"Argh, sialan" batin Sterena

Arga berdiri dan menatap curiga ke arah Sterena
"Kok lu ada disini? Jangan jangan lu ngikutin gw ya? Lo suka sama gw?"

"Jujur aja Ren, gapapa kok. Bisa gw maklumin. emang cewek mana sih yang gak suka sama gw yang ganteng nya gak ketolong ini" Ujar nya narsis, melupakan kejadian yang baru saja menimpanya

Sterena memilih diam. Ia tak mau berdebat dengan orang gila. Ia sudah lelah.

Ia berbalik dan berjalan menjauhi Arga.

"RENN, JANGAN SALTING, KALO MAU NGEJAR GW, NGEJAR AJA, GAPERLU BULLY ORANG KAYA SI NEKLAM. GW TERIMA KOK" Teriakan Arga yang membuat nya merasa mual

"Baru kali ini aku nyesel bantuin orang" gumam Sterena sambil berjalan cepat seperti dikejar utang



TBC

𝐒𝐓𝐄𝐑𝐄𝐍𝐀 [ Slow Up ]Where stories live. Discover now