23-DOUBLE KILL

63 9 0
                                    

Ohm, Nanon, Milk dan Love sekarang sedang berada di restoran dekat pantai yang ada di Pattaya, Thailand.

Mereka menikmati makanan yang mayoritas seafood itu sambil sesekali berbicara casual seperti biasa terkadang keempatnya bercanda tawa mengisi kesepian yang melanda.

"Btw, kami sudah kesini tinggal kalian berdua ke Boston." Cetus Milk yang membuat Love menganggukkan kepala tanda setuju dengan perkataan kekasihnya.

"Aku dengar kalian akan menikah, kapan hari itu tiba?" Tanya Ohm yang kemudian keduanya tersenyum dengan pertanyaan pria tampan di hadapan mereka.

"Kemungkinan bulan ini tetapi kalau kalian tidak datang tidak masalah, aku paham kalian sibuk." Jawab Milk yang tampak sedang memakan lobster saus tiram yang membuat wajahnya belepotan karena saus tiram tersebut.

"Kalau aku dan Nanon tidak sibuk, kami kesana." Jawab Ohm yang kini sedang mengunyah makanan di mulutnya yang dijawab anggukan kepala oleh Milk.

"Sebisa mungkin kalian harus datang. Aku tunggu." Ucap Love final membuat ketiganya terkekeh dengan ucapan wanita mungil yang ada di antara mereka.

Setelah selesai makan malam bersama di restoran dekat pantai keempatnya pun kini mendatangi rumah Bibi Ka, ibunya Love.

Tak lama kemudian mereka tiba dengan disambut oleh Bibi Ka yang membalas pelukan Love itu kemudian wanita paruh baya itu pun juga memeluk Milk, Ohm dan juga Nanon.

"Ayo masuk." Katanya dengan nada ramah kemudian keempatnya masuk ke dalam rumah sederhana yang sempat di singgahi oleh Nanon pertama kali itu masih dengan foto keluarga di pintu masuk.

Ohm menghampiri Nanon yang berdiri di depan bingkai foto besar itu sambil bertanya, "Kau sedang apa?"

Nanon menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan menjawab, "Aku baik-baik saja. Hanya rindu dengan ayah." Ohm pun tersenyum sambil merangkul bahu Nanon untuk masuk ke dalam ruang tamu.

Keempatnya kini sudah berada di Ruang Tamu dengan Bibi Ka yang di bantu oleh Love untuk menyiapkan minuman dan cemilan.

Di Ruang Tamu menyisakan Ohm, Nanon dan Milk. Wanita bertubuh tinggi itu pun kini berkata pada keduanya. "Maafkan aku ya saat kalian menghubungi Love, aku tidak ikut mengobrol dengan kalian."

"Kami paham kalau kau sedang sakit, P'Milk. Jadi, tak masalah kalau melihatmu manja sekali pada Love." Seru Nanon berkata dengan nada candaan membuat Milk terkekeh.

"Kau mengintip ya?"

Nanon menggelengkan kepalanya sambil menjawab, "Tidak mengintip memang terlihat saja kau memeluk erat Love saat sakit kemarin."

Milk mencebikkan bibirnya sambil tersenyum kearah Nanon hingga tak lama Bibi Ka dan Love mendatangi ketiganya membawa beberapa nampan berisi cemilan dan minuman yang di suguhkan diatas meja Ruang Tamu kemudian Bibi Ka ikut duduk bersama dengan mereka sambil berkata. "Akhirnya bisa kumpul bersama juga disini selama kurang lebih 5 tahun." 

Love menyentuh tangan ibunya sambil berucap, "Maafkan aku ya, Bu. Harusnya aku lebih sering datang kesini bukannya sibuk di Boston dengan pekerjaanku." Bibi Ka tersenyum sambil menyentuh tangan putri semata wayangnya itu dengan berucap. "Kamu sibuk demi membangun masa depanmu dan ibu tidak bisa menahanmu disana, Nak. Apalagi sebentar lagi kamu akan berumah tangga dengan Milk, kamu akan memiliki tanggungjawab besar ketika menikah. Ibu tidak masalah selagi kamu bahagia dengan Milk. Ibu setuju-setuju saja." Bibi Ka tersenyum membuat Love memeluk erat ibunya itu karena merasa terharu dengan perkataan orangtua satu-satunya yang ia punya di dunia ini. 

Ohm, Nanon dan Milk hanya tersenyum melihat pemandangan itu sekaligus terharu kemudian ibu dan anak itu saling melepas pelukannya dengan Bibi Ka yang menghapus airmata yang membasahi pipi Love. 

BEETHOVENWhere stories live. Discover now