13-AMENITY

126 12 1
                                    

Terlihat seorang pria menarik lengan wanita yang hendak pergi itu sambil berkata. "Nayla, kamu mau pergi kemana? Kamu tidak bisa main pergi begitu saja."

"Lepaskan aku, Bryan. Hubungan kita sudah berakhir. Kamu tidak perlu susah-susah melakukan hal ini untukku karena aku sudah tidak mencintaimu." Wanita itu pun pergi membuat sang pria menundukkan kepalanya lalu jatuh terduduk sambil teriak menengadahkan kepalanya keatas.

"Okay. Cut!" Teriak sang sutradara di balik frame sebuah perfilman hingga sang pria dan wanita yang menjadi aktor serta aktris dalam serial yang berjudul Darkside itu pun membungkuk memberikan salam.

Pria yang ternyata adalah Dew itu langsung melengang pergi begitu saja di ikuti oleh wanita berpakaian t-shirt bertuliskan Orchid Entertainment yang membawakan beberapa barang-barang milik Dew yang ia taruh di bagasi belakang mobil.

Dew yang ada di dalam tengah memainkan ponselnya sedangkan gadis yang mengekorinya tadi adalah Tu, manajernya bersiap untuk pergi dari lokasi syuting menuju tempat pemotretan.

"Untuk besok kau libur saja dulu." Cetus Dew yang membuat gadis yang tengah menyetir itu menoleh kearah Dew sebentar sambil bertanya. "Kenapa aku harus libur?"

"Besok tidak ada schedule kan? Kau bebas untuk tidak mengurusku besok." Dew masih sambil memainkan ponselnya membuat Tu yang menyetir mobil kemudian menepikan mobil Dew di pinggir jalan seketika Dew terkejut dan menoleh sambil berkata. "Kau kenapa berhenti disini?"

"Aku tidak suka sifat pengecutmu seperti ini. Membuatku muak setengah mati, kalau kau memang tidak membutuhkanku keluar saja dari Orchid. Kau tidak suka kerja terikat kan? Lakukan saja sepuasmu."

"Tu--"

"Aku ini tulang punggung keluarga, Dew. Aku tidak bisa seenaknya keluar dari pekerjaan, hidupku tidak seperti dirimu yang memiliki banyak uang." Kesal Tu membuat Dew terdiam masih dalam kondisi kedua matanya yang memandang kearah Tu membuat Tu menoleh kearahnya.

Namun lebih dulu Tu memutus pandangan itu dan kembali menyetirkan mobilnya Dew untuk menuju lokasi pemotretan majalah hari ini. Untuk hari ini memang banyak sekali schedule yang harus Dew kerjakan mau tak mau Tu sebagai manajernya pun harus siap sedia memenuhi kebutuhan talent nya itu.

Setelah selesai pemotretan keduanya segera mempersiapkan diri untuk segera pergi ke studio televisi dimana Dew harus menghadiri sebuah acara talkshow yang dimana Dew adalah guest star nya disana. Selama kurang lebih setengah jam Tu yang berdiri di balik layar studio memperhatikan Dew yang sedang mengikuti acara itu berlangsung hingga tak lama acara itu selesai Dew segera keluar dari studio menuju Ruang Make Up ditemani oleh Tu yang mengekorinya.

Baru saja dirinya tiba di Ruang Make Up terlihat beberapa aktris dari agensi lain melihat Dew secara seksama dan sesekali ada yang berusaha genit pada Dew. Namun, Tu lebih dulu melakukan proteksi pada Dew dengan cara mengajak Dew berbicara, "Dew, setelah ini kau ada syuting iklan kan? Kau tidak bisa lama-lama disini."

Dew menganggukkan kepala lalu segera berganti baju dan sang aktris yang mendekati Dew tadi menatap sebal kearah Tu karena Tu dengan seenaknya memutus komunikasi Dew dengannya. Tu dan Dew kini sudah keluar dari studio televisi untuk segera pergi ke lokasi dengan Tu yang masih menyetir mobilnya sampai jadwal hari ini selesai.

Di dalam mobil Dew terkekeh sambil menoleh kearah Tu dan berkata. "Kau kenapa sentimental sekali pada aktris-aktris yang mendekat kepadaku? Padahal mereka hanya ingin kenal dan dekat denganku."

Tu yang sedang fokus menyetir pun menjawab sambil meneguk sekaleng kopi yang ada di dekat persneling dan berkata. "Kau lupa kalau kau menyebabkan masalah jika sedang dekat dengan beberapa aktris? Karena skandal ciumanmu dengan Shiney di Pub waktu itu, apakah kau sudah lupa Tuan Jirawat?" Sarkas Tu membuat Dew terdiam sambil menghela nafas lalu menatap kearah depan mobil nya.

BEETHOVENWhere stories live. Discover now