15-PROPOSITION

77 6 1
                                    

2 weeks later....

Semenjak kejadian itu Nanon tidak lagi datang ke studionya kini Ohm tengah menyeduh segelas kopi di pantry dengan Night, office boy baru di studio miliknya ini yang tengah membereskan beberapa barang yang ada di pantry. "P'Ohm, ada yang bisa saya bantu?"

Ohm menggelengkan kepala sambil menjawab. "Tidak ada. Terimakasih, Night." Ohm sambil menyeruput segelas kopi yang ia pegang kemudian tak lama Book datang mengambil gelas dan 1 sachet kopi yang ia seduh juga kini duduk di sebelah Ohm.

"Ada apa denganmu? Tidak biasanya diam disini lama." Tanya Book yang dijawab menggelengkan kepala sambil menjawab. "Tidak ada hal serius."

"Soal Nanon?"

"Terlihat sekali kah?" Tanya Ohm yang membuat Book tertawa dengan perkataan Ohm sambil menyeruput segelas kopi yang ia pegang.

"Kau itu terlihat sekali kalau sedang memikirkan seseorang."

"Padahal aku tidak pernah bicara soal Nanon padamu."

"Tidak perlu di bicarakan pun aku sudah tahu." Kekeh Book.

"Kau stalker ya? Kok bisa tahu soal dirinya."

"Ohm, kita berteman itu lama dan aku tahu kalau kau sedang memikirkan orang atau apapun terutama sedang dekat dengan seseorang pun kami tahu."

"Kami? View juga tahu?" Tanya Ohm lagi yang dijawab anggukkan kepala oleh Book.

"Sebenarnya orang yang kau tunggu selama ini dirinya kan? Mantan kekasih yang meninggalkanmu karena sebuah alasan tak jelas lagipula kami tahu kalau kau mencintai seseorang, sifatmu akan 100% berubah. " Jelas Book yang dijawab kekehan oleh Ohm hingga dirinya sudah habis meminum segelas kopi yang ia seduh tadi.

"Sudah 2 minggu Nanon tidak pernah berkunjung kesini. Aku khawatir terjadi sesuatu padanya, Book karena 2 minggu lalu dirinya sempat datang kesini basah kuyup dan menangis terus-terusan tanpa henti. Aku tak tahu masalah apa yang ia hadapi, aku sedikit cemas dengan dirinya."

"Mungkin he need space alone. Kau harus pahami hal itu, Ohm. Tidak semua orang terbuka dengan segala hal dan kau harus memahami itu." Cetus Book yang dijawab anggukkan kepala oleh Ohm sambil tersenyum.

---

Triple N Academy Music saat ini tengah sibuk mempersiapkan beberapa serangkaian acara yang akan di adakan setiap tanggal 15 November di kampus ini. Nanon yang tampak sibuk sedang mencoba hubungi beberapa klien untuk guest star di acara kampusnya pun menoleh kearah Lookjun sambil berkata. "Lookjun, sudah siap semua kan ruangan untuk para guest star dan juga untuk para mahasiswa yang akan tampil? Bazzar sudah selesai semua?"

"Sudah selesai semua, Tuan. Tinggal menunggu para guest star datang kesini saja." Jawab Lookjun yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon sambil berkata. "Nanti antar guest star ke ruangan yang sudah di sediakan."

"Baik, Tuan." Lookjun pun keluar dari ruangan Nanon meninggalkan Nanon sendirian yang kini tengah memijit pelipisnya kemudian sejenak ia membuka ponsel yang satunya di dalam laci kerjanya.

Ia menyalakan ponsel yang sempat di nonaktifkan itu lalu tiba-tiba masuk beberapa panggilan masuk serta pesan dari Ohm yang sudah banyak memenuhi ponselnya itu. Ia hanya terkekeh lalu menghela nafas dan menekan sebuah nomor ponsel yang ia tempelkan pada telinganya.

Ohm yang tampak tengah mengecek pekerjaannya pun terganggu dengan ponselnya yang berdering sejak tadi lalu ia pun mengambil ponselnya itu dan menerima panggilan telepon itu dengan posisi ponselnya yang ia jepit di bahu nya. "Ya, halo."

BEETHOVENحيث تعيش القصص. اكتشف الآن