16-AMBITIOUS

113 9 3
                                    

Dua minggu telah berlalu sejak Nanon sudah bertemu dengan keluarga besar ayahnya waktu itu. Nanon merasa senang di tambah saat ini dirinya memiliki seorang sepupu perempuan yang baik dan menerimanya tanpa menganggap dirinya anak pembawa sial.

Drrrt

Ponselnya bergetar dengan nama Nonnie yang tertera pada layar ponselnya ia pun mengangkat panggilan telepon itu sambil tersenyum menjawab. "Halo, Nonnie. Ada apa kau hubungiku?" Ekspresi Nanon tiba-tiba berubah membuat dirinya segera bangun dari posisi duduknya lalu keluar dari ruang kerjanya hingga tak sengaja menabrak Lookjun. "Tuan--"

Nanon seolah menulikan kedua telinganya lalu ia mengendarai mobil Bugatti La Voiture Noire miliknya ke sebuah Rumah Sakit yang ada di Bangkok dengan mencari ruangan VIP tempat seseorang di rawat di ruangan tersebut.

Hingga dirinya kini sudah berada di depan pintu ruangan tersebut membuka pintu itu perlahan yang di dalamnya sudah berkumpul seluruh anggota keluarga Kirdpan yang menatap tak suka kearahnya kecuali Nonnie dan Klahan yang tersenyum kearahnya.

Klahan pun melambaikan tangannya kearah Nanon lalu memeluk pria lesung pipi itu sambil tersenyum dan berkata. "Aku mengganggu kesibukanmu ya? Maafkan aku ya, Nak."

Nanon melepas pelukan itu sambil menggelengkan kepala dan menjawab. "Tidak. Kau jangan meminta maaf padaku. Kau tidak salah. Bagaimana keadaanmu? Nonnie menghubungiku tadi."

Klahan tersenyum sambil menjawab. "Lebih baik setelah kau datang kesini, Nak."

Semua orang yang ada di ruangan itu mendadak muak melihat pemandangan itu dengan Kriangkrai dan Poonsuk yang keluar dari ruang rawat inap itu di ikuti si kembar Kittibun dan Kittichat beserta istri dan anaknya yang ikut keluar juga.

Menyisakan Nanon, Nonnie dan Klahan di dalam ruangan itu ketiganya tampak tenang di dalam sana bercanda tawa lalu Klahan kini berkata kepada keduanya. "Untuk perusahaan La Corda D'Oro aku mohon kembangkan perusahaan itu dengan kalian berdua. Dan, maafkan aku kalau selama ini selalu sibuk sendiri tanpa memikirkan kedua cucuku yang tak teranggap ini."

"Kami baik-baik saja, Kakek. Lebih baik kakek jaga kesehatan saja dan jangan memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Aku dan Nanon akan berusaha mengembangkan perusahaan itu sesuai amanah yang kakek percayakan kepada kami." Jelas Nonnie yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon tanda setuju.

"Kemungkinan yang akan menjadi CEO adalah Nonnie karena aku tidak mungkin meninggalkan kampus. Tetapi aku akan berusaha dengan Nonnie untuk kembangkan perusahaan itu bersama." Tambah Nanon yang dijawab anggukkan kepala oleh Klahan.

Keesokan harinya Nanon harus pulang kembali ke rumahnya karena esok ada jadwal seminar yang akan ia isi juga untuk mengadakan rapat bulanan di kampus. Nanon yang baru saja keluar dari ruang rawat inap Klahan pun tak sengaja mendengar percakapan dua orang wanita di hadapannya yang ternyata adalah Poonsuk dan Le Tram Anh ibu dari kedua sepupunya itu.

"Anakmu di minta untuk mengembangkan La Corda D'Oro dengan anak pembawa sial itu? Kau yakin anakmu sanggup, Ning?" Remeh Anh yang membuat Ning menampar keras wajah Anh hingga Anh kembali berucap. "Kau ini apa-apaan sih, hah! Kalau memang kau tidak merasa anakmu tidak bisa diandalkan tidak perlu menamparku."

"Kau tidak tahu Nonnie yang tahu dirinya hanyalah aku ibunya. Kau hanya orang asing yang kebetulan menikah dengan keluarga Kirdpan dan menjadi kaya raya seperti saat ini."

"Apa bedanya dirimu? Kau tidak jadi menikah dengan Korn tetapi kau malah menikah dengan kakaknya dan memiliki seorang anak yang sama sekali tak berguna." Anh tak mau kalah membuat Ning menjambak rambut Anh namun diantara keduanya muncul Sakurako memisahkan mereka.

BEETHOVENحيث تعيش القصص. اكتشف الآن