18-COMFORT ZONE

92 7 0
                                    


6 months later.....

Nanon yang tengah membantu para dosen, karyawan dan juga para mahasiswa Triple N Academy Music membereskan beberapa keperluan untuk penyambutan mahasiswa tahun ajaran baru di kampus tersebut dan seperti tahun-tahun sebelumnya kampus khusus musik itu selalu mengadakan acara festival musik dengan berbagai macam musisi yang di undang disana.

Setelah selesai menyiapkan semuanya ia kembali ke ruang kerjanya untuk memberikan beberapa tanda tangan dokumen yang ada di hadapannya, tak lama setelahnya Lookjun masuk ke dalam ruangannya sambil membawa sekotak merah yang ia sodorkan kepada Nanon.

"Selamat Ulang Tahun, Tuan. Ini kado dariku semoga kau menyukainya." Senyum ramah Lookjun yang dijawab senyuman oleh Nanon lalu mengambil kotak merah itu sambil menjawab. "Terimakasih banyak, Lookjun. Btw, semua persiapan sudah selesai semua kan?"

"Sudah beres, Tuan. Tinggal di adakan saja acaranya untuk malam ini."

Nanon menganggukkan kepala sambil berkata. "Okay. Apakah kau melihat keberadaan Nonnie hari ini? Maksud saya Nona Pitchaporn." Seru Nanon yang dijawab anggukkan kepala oleh Lookjun.

"Tadi saya lihat beliau sedang berbincang dengan Bu Navia di koridor kampus, sekaligus membantu melatih para mahasiswa yang akan tampil malam ini." Ujar Lookjun yang membuat Nanon menganggukkan kepala.

"Setelah selesai suruh dia datang kesini."

"Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi." Seru Lookjun meninggalkan Nanon sendirian lagi di ruang kerjanya sementara Nanon kembali mengerjakan pekerjaannya yang sempat terhenti karena berbincang dengan Lookjun beberapa menit sebelumnya. 

Kini Nonnie sudah berada di dalam ruang kerja Nanon sambil melihat kearah sekeliling ruangan menatap dengan tatapan kagum kemudian Nanon menoleh kearah gadis tomboy itu sambil bertanya. "Kau sudah selesai melatih para mahasiswa?" Nonnie pun menoleh kearah pria lesung pipi yang duduk di kursi kerjanya sambil menganggukkan kepala. 

"Sudah. Tadi Bu Lookjun memintaku datang kesini katanya permintaan Tuan Rektor." Canda Nonnie yang membuat Nanon terkekeh kemudian bangun dari posisi duduknya berjalan menuju lemari es yang ada di dalam ruang kerjanya memberikan sekaleng beer kepada Nonnie dan sekaleng bir yang lain ia tenggak perlahan. 

Nonnie meminum beer yang diberikan oleh Nanon perlahan hingga keduanya kini berjalan menuju jendela berdiri disana menatap kearah pemandangan mewahnya Triple N Academy Music masih dengan sekaleng beer di tangan mereka masing-masing. "Kau kenal dengan, Ohm Pawat?" 

"Ohm Pawat Composer muda terkenal Thailand?" Tanya Nonnie kearah Nanon yang dijawab anggukkan kepala olehnya. "Kau juniornya di kampus?" 

"Ya, dia seniorku. Ada apa kau bertanya soal dirinya? Kau ada hubungan dengannya?" Tanya kembali Nonnie yang sempat di diamkan oleh Nanon beberapa detik lalu pria lesung pipi itu menganggukkan kepala sambil menjawab. "Sempat putus saat SMA tetapi membangun hubungan kembali setelah 9 tahun berpisah." 

Nonnie menoleh kearah pria di sebelahnya yang membuat dirinya sempat terkejut namun gadis itu justru malah menganggukkan kepala. "Aku sudah tahu kalau kau itu seorang gay karena aku menyelidiki dirimu sebelum kakek memperkenalkanmu ke keluarga." Jelas Nonnie yang membuat Nanon terkekeh sambil menyeruput perlahan kaleng beer yang ia pegang. 

"Berarti kau juga sudah tahu kalau Ohm--"

"Ohm pawat itu seniorku dan kebetulan kami satu ekstrakulikuler composer saat kuliah dulu. Dia juga cerita banyak soal mantan kekasihnya yang sempat meninggalkannya saat SMA dulu, dan tak ku sangka mantan kekasihnya itu adalah dirimu. Dunia memang sempit." Nonnie sambil menyeruput sekaleng beer yang ada di tangannya. 

BEETHOVENWo Geschichten leben. Entdecke jetzt