7-LOVEY DOVEY

150 11 1
                                    

Ohm kini sudah terlentang diatas sofa Ruang Tamu apartemen member Rosewild. Dirinya merasa kelelahan selepas pulang dari acara Music Award tersebut.

Film terbangun dari posisi tidur nya di sofa kemudian berjalan menuju dapur mengambil segelas air untuk meminumnya karena ia merasa haus.

Bersamaan dengan itu Mark juga mengambil gelas dengan menarik botol berisi air putih yang ia tuang ke dalam gelas sambil menenggaknya.

"P'Mark."

"Hai, Film. Kau belum tidur?" Tanya Mark santai karena dari kelima orang yang ada disana. Orang yang masih sadar sepenuhnya hanyalah Mark.

"Kau tidak minum?"

"Kalau aku minum siapa yang menjaga kalian." Senyum Mark membuat Film menganggukkan kepala kemudian kembali menaruh gelas yang ia pakai untuk minum ke atas kitchen set.

Keheningan kembali menyelimuti keduanya secara spontan Film mencium pipi Mark lalu pergi begitu saja membuat Mark terdiam dengan perlakuan gadis yang ia sukai itu.

Jantungnya tiba-tiba berdebar kencang tak tentu arah di perlakukan begitu tetapi lelaki itu tetap bertingkah biasa sambil sesekali tersenyum dengan membereskan piring-piring kotor yang ada di dapur untuk di cuci.

Ohm terbangun dari posisi tidurnya ketika melihat Film tersenyum pasca keluar dari dapur juga menoleh kearah Mark yang tersenyum menggelengkan kepala.

Ada sesuatukah dengan mereka?

Ohm pun berjalan menuju dapur membuka kabinet atas untuk mengambil gelas dan menuangkan air untuk meminumnya. Terlihat disana Mark yang baru saja selesai membereskan piring-piring dan gelas-gelas kotor bekas malam. "P'Mark."

Mark pun menoleh kearah Ohm sambil mengeringkan tangannya dengan washlap yang tergantung di dinding dapur. "Ya, Ohm? Kau lapar? Nanti aku buatkan jika ingin makan."

"Apa yang terjadi padamu dan Film. Kenapa kalian tiba-tiba tersenyum?"

Mark gelagapan dengan pertanyaan Ohm namun sebisa mungkin dirinya biasa saja. "Aku dan Film baik-baik saja tidak ada hal yang aneh. Kau memikirkan apa sampai bertanya begitu? Pasti karena pengaruh alkohol ya."

"Aku harap ada kabar baik untuk kalian berdua." Ohm tersenyum sambil menepuk bahu Mark kemudian pergi dari dapur.

"Kau mau kemana?"

"Aku harus pulang, P'Mark. Masih ada pekerjaan yang belum di selesaikan. Aku pulang ya." Seru Ohm keluar dari apartemen meninggalkan Mark yang kembali membereskan apartemen kemudian bersiap untuk tidur karena esok hari dirinya juga ada pekerjaan di tempat lain.

---

Nanon sedang berada di dalam bathtub berusaha merilekskan diri namun perkataannya sendiri kepada Ohm membuatnya merasa ia terlalu jahat menjawab seperti itu.

Pria lesung pipi itu pun menyenderkan kepalanya pada dinding bathtub lalu menuangkan wine pada gelas kosong yang ada di dekat bathtub tersebut kemudian menyeruputnya. Nanon belum berani mengungkapkan perasaan yang sebenarnya kepada Ohm karena setiap ia melihat Ohm, yang ia ingat adalah perselingkuhan ayahnya dan ibunya Ohm yang terus terbayang di benaknya.

Beberapa menit kemudian Nanon mengeringkan rambutnya lalu saat dirinya melangkah menuju lemari. Ia merasakan kalau bokong nya kesakitan mungkin karena permainan keduanya beberapa jam sebelumnya yang menimbulkan rasa nyeri tak tertahankan.

"Sial. Kenapa baru merasakan sakit nya sekarang." Cetus Nanon kemudian dirinya berjalan kearah kotak P3K yang tertempel pada dinding kamar lalu mengoleskannya pada lubang anal miliknya secara perlahan lalu segera berganti piyama untuk mengistirahatkan dirinya persiapan untuk bekerja esok hari.

BEETHOVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang