Bab 26

2K 354 105
                                    

"Beraninya ganggu istirahat orang, dasar wanita tidak tau diri."

Mew meletakan ponsel Kana dia atas nakas lalu dia memnyelimuti tubuh Kana.

"Tadi bilangnya tidak ngantuk tapi kenapa kau yang tidur lebih dulu," Mew menatap wajah Kana dan menyentuh pipi Kana tanpa dia sadari Mew pun menelan salivanya saat menatap bibir Kana. Mew mendekat ke arah Kana lalu dia membaringkan kepalanya di lengan Kana dan perlahan-lahan masuk ke ceruk leher Kana menyamankan posisinya di sana seraya memeluk tubuh Kana.

Kana sadar akan pergerakan yang di lakukan oleh Mew namun dia malas untuk membuka matanya. Dia pun menyentuh lengan Mew dan akhirnya keduanya tidur dengan nyaman.

Pukul 07.00

"Nong bangun sudah pukul 7, kau harus pergi kerja."

"Hari ini aku tidak pergi kerja."

"Kenapa?"

"Aku mau ikut kau ke Apartemen."

"Ada Maid yang akan ikut denganku kau tidak perlu pergi."

"Tapi aku ingin tau di mana apartemenmu."

"Tidak perlu meninggalkan pekerjaan hanya untuk mengetahui di mana Apartemenku, nanti aku akan ajak kau ke sana."

"Kalau begitu nanti saja pergi ya, tidak perlu sekarang."

"Tidak bisa, Gina akan pulang hari ini."

"Ya sudah terserah kau saja! Aku mau mandi."

Mew pergi ke balkon untuk mengambil handuknya lalu dia pergi ke kamar mandi.

"Aaaaa...."

Jerit Mew dari dalam kamar Mandi.

"Nong...kau kenapa?" Kana berdiri di depan pintu kamar mandi karena mendengar teriakan Mew.

"Kakiku terkilir," teriak Mew dari dalam kamar mandi.

"Ko bisa?"

"Aku terpeleset, bisa bantu aku? Aku tidak bisa berdiri."

"Baiklah!" Kana memutar gagang pintu kamar mandi lalu dia masuk dan melihat Mew duduk di atas lantai sambil menyentuh kakinya yang dia anggap sakit.

"Belum juga mandi kau sudah celaka," Kana memapah Mew kembali ke kamar tidurnya.

"Sakit sekali pergelangan kakiku."

"Memangnya bagaimana kau bisa terkilir bahkan lantai kamar mandi pun belum basah."

"Namanya musibah siapa yang tau."

"Lalu bagaimana jika sudah seperti ini?"

"Aku tidak bisa pergi kerja, tolong urut kakiku ya, minyak yang kemarin ada di kamar Key."

"Aku juga harus urus Key dia mau pergi sekolah."

"Tidak apa-apa aku bisa menunggu, kau urus saja dulu Keyila."

"Kau tunggu sebentar ya."

Mew mengangguk, setelah Kana pergi keluar, Mew pergi ke kamar mandi melanjutkan mandinya yang tertunda.

"Key pergi dengan nenek ya, Papa mau lihat Pamanmu."

"Memangnya kenapa dengan Paman?"

"Pamanmu jatuh di kamar mandi kakinya terkilir."

"Paling juga Paman pura-pura Pah."

"Pura-pura bagaimana, Pamanmu tidak bisa jalan."

"Jatuh dari lantai dua saja Paman tidak apa-apa, ko bisa hanya jatuh di kamar mandi tidak bisa jalan? Paman Mew itu Toxic Papa harus hati-hati padanya jangan terlalu dekat-dekat nanti Papa di jual oleh Paman Mew."

Two Love [End]Where stories live. Discover now