Bab 24

2K 364 108
                                    

"Ya Tuhan kasian sekali," Mew keluar dari kamar Kana tak lama dia datang membawa wadah berisi air es.

"Kau mau apa?"

"Mau kompres hidung Kana."

"Lebih baik tidak usah,, nanti yang ada airnya masuk hidung."

"Kau jangan sok tau, aku akan jaga airnya agar tidak masuk hidung."

"Setidaknya kau tidak menggunakan Handuk sebesar tububmu, kau akan menutupi semua wajah Kana."

"Lalu harus pake handuk apa?"

"Pakai yang ukurannya lebih kecil."

"Oh Ok!" Mew keluar dari kamar Kana tak lama dia datang dengan gunting besar di tangannya, dia membuka handuk yang tadi dia bawa lalu di gunting dengan ukuran kecil.

"Mew, kau mau aku kasih resep obat?"

"Untuk apa, aku tidak sakit."

"Kau sakit Mew! Sakit jiwa, kau bisa pakai saputangan kenapa harus menggunting handukmu."

'Ini handukku kenapa kau yang repot, kau sudah selesai kan? Kau boleh pulang."

"Aku bahkan belum sentuh Kana."

"Mau jadi bajingan di depanku, kapan kau aku izinkan untuk sentuh Kana."

"Aku Dokter jika kau lupa, jika aku tidak sentuh Kana lalu bagaimana caraku mengobati dia."

"Kau tiup saja dari situ tidak perlu dekat-dekat."

"Benar-benar tidak waras."

"Dia ini hanya jatuh kau hanya perlu kasih dia obat untuk menghilangkan bengkak dan pereda rasa nyeri."

"Kau jangan sok tau seolah ini kau Dokternya. Bisa menepi! Biar aku periksa Kana," Lee mendorong Mew agar Mew menjauh dari Kana. Setelah memeriksa Kana Lee menulis resep lalu di berikan pada Mew.

"Tebus ini di apotik,, aku tidak bawa obat."

"Kau saja! apotik tidak jauh dari sini, aku mau jaga Kana, kasian kalau dia bangun tidak ada orang di sampingnya."

"Bukan sudah biasa Kana sendiri."

"Kali ini aku tidak akan membiarkan dia terbiasa sendiri, dia punya keluarga, ada aku juga yang akan selalu bersamanya."

"Idih memangnya kau siapa? Malaikat penjaga dia? Kau tidak pantas di sebut malaikat."

"Yang bilang aku malaikat siapa?"

"Aku melihat kau seperti terobsesi padanya."

"Matamu salah lihat."

"Mataku atau kau berusaha menutupi perasaanmu, anak kecil juga bisa liat dari caramu memperlakukan dia itu sudah terbaca kalau kau menyukainya."

"Apa kau tidak lihat kalau dia ini Pria."

"Apa kau lupa kalau dia ini juga istri kakakmu lalu apa yang salah dengan gendernya, dia cantik itu yang aku lihat."

"Lebih baik kau pergi ke apotik, jika Kana bangun nanti obatnya bisa langsung dia minum."

"Ok baiklah! Key mau ikut Paman tidak?" Ajak Lee pada Key.

"Mau!"

Key ikut dengan Lee ke apotik sedangkan Mew tetap menjaga Kana di kamar.

"Kenapa semua orang menuduhku punya perasaan padamu, memang gila orang-orang itu semua."

"Siapa yang gila?"

"Kana? Kau sudah bangun? Katakan padaku mana yang sakit, apa tubuhmu ada yang sakit? Kepalamu bagaimana? Apa yang kau rasa? katakan padaku."

Two Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang