Chapter 13 : Proposal

18 14 0
                                    

Cara masih berdiri di dekat ranjang Darrell, ketika para tabib dan relawan kedatangan beberapa prajurit terluka lagi dan lagi. Gadis itu belum berkata apa-apa sejak tadi, hanya berusaha berpikir dan berpikir.

Perlahan, dia merasa makin sedih, kesal, lantas marah. Dengan gigi-gigi saling menekan, dia kembali berdiri di atas lutut, lalu memukuli dada Darrell dengan hastanya.

Bug!

Bug!

"Bangun! Bangun, anak bodoh!" teriak Cara tanpa berhenti memukul. Hal itu menyita perhatian Thasa yang sedang mengobati prajurit lain.

Bug!

Bug!

"Kubilang bangun! Aku melewatkan sarapanku pagi ini. Perutku sakit! Apa kau tidak akan membuatkanku mi?! Kau harus bangun! Kaubilang kau harus menikah dan membuat keturunan! BANGUN!"

"Uhuk!"

"Huh?" Cara berhenti.

Darrell tersadar, tetapi belum bisa membuka mata dan hanya meringis. "Akh, ssh.."

Cara segera berdiri dan menjauh. "Dolphin? Thasa! Dolphin bangun! DIA BANGUN!"

Thasa yang juga melihat itu segera menyelesaikan pengobatannya, lalu menghampiri Darrell. Dia mengecek jantung dan nadi di leher, kemudian memiringkan tubuh pria itu untuk mengecek lukanya.

"Detak jantungnya kembali, tapi tidak mungkin karena obatnya bekerja. Jadi bagaimana bisa?" gumam Thasa.

"Aku ... memukuli dan meneriakinya. Apa karena itu?"

Perlahan, Darrell msmbuka mata. "Ssh, kupikir kau hanya melakukan itu di dalam mimpiku."

"Kau baik-baik saja? Kau bermimpi aku memukuli, dan meneriakimu?" Cara kembali mendekat.

"Padahal aku sedang bersama banyak wanita cantik. Akh, punggungku."

Cara kembali merasa kesal. "Dasar lumba-lumba. Kau bahkan bertemu banyak wanita di dalam mimpimu?!" tukas gadis itu sambil menekan dada Darrell yang di baliknya adalah luka panah.

"AKH! Maaf! JANGAN DITEKAN!"

][

Karena hari sudah gelap, perang dihentikan untuk sementara. Tabir Calicadebra kembali dimunculkan. Semua orang sedang beristirahat, entah tidur, makan, atau lainnya.

Euric berdiri di depan posko pengobatan. Dia sudah mendengar keadaan Darrell yang baik-baik saja, tapi untuk masuk ke sana dia masih merasa ragu.

"Sekarang sainganmu hanya tersisa yang paling berat. Darrell Dolphin."

Di tengah pikiran Euric yang kalut, Gwen datang membawa senampan makanan untuk pasien. Gwen tidak langsung masuk karena melihat pria itu.

"Kau Euric?" tanya Gwen.

"Eh? Ya. Apa ada masalah?"

"Tidak. Aku hanya ingin melihatmu sekali lagi. Aku masih tak menyangka Amanda bisa menyukaimu, padahal biasanya seleranya buruk," seloroh Gwen.

Amanda?

"Kenapa kau hanya berdiri di sini? Masuklah," lanjut gadis itu, lalu masuk ke posko.

Euric pun ikut masuk ke posko. Dia langsung menghampiri Darrell yang sedang bersandar di kepala ranjang sambil tertawa-tawa bersama Cara.

"Hei, Euric!" sapa Darrell.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Sudah membaik. Ini berkatmu. Terima kasih, Bung."

The Stupid WitchesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora