16.
Di sebuah gerbong kereta kita berjumpa.
Duduk berhadapan saling mencuri pandang dalam diam.
Hingga akhirnya kata sapa terucap lirih dari bibirmu yang manis.
Aku meluluh,
entah selemah apa ragaku dulu.Tatap mata yang kembali bertemu membuat jatuh hati tak mungkin jadi rahasia kalbu.
Hingga di pemberhentian terakhir, perpisahanlah yang harus kita ambil.
Tujuan yang berbeda menjadi alasan untuk kembali saling menoreh luka.
Semesta hanya mengizinkan kita untuk sebatas saling sapa dan singgah.
Semesta hanya ingin kita untuk saling mengucapkan salam perpisahan dengan cara yang lebih hangat.
Tapi hatiku belum siap,
ragamu masih sekali ingin aku dekap.-tiaa
ESTÁS LEYENDO
Tacenda (END)
Poesía(n.) things better left unsaid; matters to be passed over in silence.