Chap 4

363 51 2
                                    


ChengYi Masih bersama dengan Kaisar..
Banyak yang mereka bicarakan..
Sampai sebuah suara dari Kasim Wi terdengar dari luar

"Yang Mulia..
Ada Tetua Lan dan rombongannya datang untuk meminta audio dari anda." Lapor nya sopan

ChengYi dan Kaisar saling melirik satu sama lain dengan bingung , ada perlu apa mereka datang ke sini.? Namun ChengYi mengangguk pelan sebagai jawaban, agar sang ayah menerima nya.

"Aku akan mendengarkan di belakang Ayah." Tukas nya seraya bangkit untuk menuju bilik kursi Agung Kekaisaran yang besar.

Kaisar mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Suruh mereka masuk." Seru nya berat saat ChengYi sudah benar-benar di belakang.

Pintu Aula terbuka pelan, dan terlihat rombongan Lan yang masuk..

Tetua Lan, yang tak lain adalah Lan Qiren memasuki Aula dengan langkah pelan namun pasti dan tidak mengurangi rasa hormatnya untuk Kaisar.

Kaisar Yi mengangguk pelan pada nya dan mempersilahkan mereka duduk..

"Bisa jelaskan kedatangan kalian ke sini.? Mengingat perjamuan antar Klan belum di mulai.?" Kaisar bertanya dengan santai pada Tetua Lan

Tetua Lan terdiam, sebelum melirik singkat pada ke dua keponakannya yang tak lain Lan Wangji dan Lan Xingchen yang duduk di samping nya.

"Maafkan saya yang datang tanpa pemberitahuan kepada anda Yang Mulia."

Kaisar mengangguk pelan
"Mendengar kan."

"Klan Lan secara hormat meminta maaf karena adanya pergeseran perjamuan ini sebelum nya, mengingat kondisi tahun lalu tidak mendukung tempat kami untuk melakukan perjamuan antar klan , sehingga anda harus membuka perjamuan tahun ini di Kekaisaran." Jelasnya panjang lebar.

Kaisar terkekeh kecil sebagai jawaban
"Tak apa, kita tidak tahu apa yang akan terjadi, jadi tak usah di pikirkan, lebih baik kalian fokus untuk perjamuan besok dan membuat pertunjukan yang luar biasa, Klan besar lain juga pasti tidak akan tinggal diam untuk melakukan yang terbaik." Jelasnya dengan santai

Lan Qiren mengangguk kecil, merasa lega karena sudah mengatakan hal yang membuat nya tertekan akhir-akhir ini.

Namun sebuah pemikiran mengganggu nya.
"Maaf Kaisar, boleh saya bertanya.?" Tanyanya ragu-ragu

"Silahkan."

Lan Qiren ragu sejenak, pandangan nya menyapu pada kedua keponakan yang juga masih terdiam.

"Boleh saya bertemu dengan Tuan muda Yi'er.?" Tanyanya

"Untuk apa.?" Tanya Kaisar sanksi..

"Mendengar apa yang terjadi pada Tuan muda Yi'er, boleh kah saya memeriksa kondisinya.?"

"Lancang.!!"  Seru Kaisar dengan suara berat menakutkan

Melihat reaksi itu dengan segera Lan Qiren di ikuti kedua ponakannya bersujud menghadapi aura kemarahan dari Kaisar.

"Maafkan saya Yang Mulia.!! Hanya saja saya mempelajari teknik pengobatan klan dari leluhur kami sebelum nya-"

"Diam."

Lan Qiren terdiam, aura mencekam masih menyelimuti Aula kekaisaran dengan begitu berat sampai sebuah suara lirih membuat mereka terpaku sejenak

"Ayah.." ChengYi keluar dari bilik kursi Kekaisaran, wajah pucat dan keringat dinginnya terlihat begitu jelas di wajah tampan mendekati cantik yang elegan..

"Oh Dewa.." desah Kaisar merasa bersalah dan langsung menghampiri sang putra dan mendukung nya saat melihat tubuh itu goyah..

"Maafkan Ayah mu ini nak." Sesal nya seraya menuntun sang Putra duduk.

Lan Qiren, Wangji dan Xingchen masih menunduk kan wajah nya, tidak berani mengangkat wajah sebelum di perintahkan oleh Kaisar sendiri, tapi pada saat mendengar suara tenang dan elegan dari Putra tertua Kaisar, membuat mereka terpaku sejenak.

ChengYi sendiri, sebelum nya dirinya masih diam dengan santai, sampai dimana sang Ayah murka , dia kesusahan mengatasi aura yang mendominasi dari sang Ayah, sehingga membuat jantung nya sakit dan tanpa sadar memanggil Ayah nya.

"Maafkan Ayah hm.." desah nya lagi seyara menyeka keringat dingin di dahi sempit Putra nya.

ChengYi mengangguk pelan, pandangan nya jatuh pada orang-orang Lan yang masih setia menundukkan kepalanya, Kaisar yang melihat itu pun juga ikut melirik nya.

"Kondisi Putra ku berbeda dengan yang dulu, ku rasa aku tidak perlu menjelaskan nya lagi." Timpal sang Kaisar datar

"Aku juga tidak membiarkan sembarang orang untuk mengobatinya, karena aku tidak ingin efek samping yang mengerikan terjadi pada Putra ku." Lanjutnya dengan melirik sayang pada Putra nya.

"Ampun Yang Mulia, jika terjadi sesuatu pada Tuan muda Yi'er, saya menjanjikan nyawa saya sebagai taruhannya." Tegas Lan Qiren sekali lagi.

Semua yang mendengar nya terkejut akan perkataan Lan Qiren

"Kondisi Tuan muda Yi'er menjadi seperti ini juga karena menolong keponakan ku dan yang 'lainya' jadi aku merasa bersalah." Bisik Lan Qiren dalam hati

Wangji dan Xingchen tidak bisa berbuat apa-apa jika sang Paman sudah mengatakan hal itu hanya bisa terdiam mendengarkan.

ChengYi sendiri hanya terdiam kaku, dirinya bangkit dan perlahan turun dari kursi Kekaisaran.

"Paman, kenapa paman mengatakan hal mengerikan seperti itu.?" Langkah kaki ChengYi terdengar ringan di seluruh ruangan Aula

"Kondisi ku itu tidak ringan seperti yang paman bicarakan. Jika paman ingin mencoba memeriksa ku, maka periksa lah, aku tidak menolak nya."

"Tapi jika semuanya tidak berjalan lancar dan malah mempunyai timbal balik yang buruk padaku itu berarti memang sudah takdir ku untuk menjalani nya."

"Jangan katakan tentang nyawa dan kematian, aku tidak menerima nya, aku juga memiliki Yimu yang merawat ku, tapi seperti yang aku bilang sepenuhnya, jika paman ingin melihat kondisi ku, maka aku akan menerima nya."

ChengYi mengatakan hal yang panjang lebar dengan suara sehalus sutra sambil terus melangkah menghampiri Lan Qiren yang masih terdiam

Jemari ramping pucat nya memegang bahu yang masih terlihat kokoh itu untuk berdiri tegak.

"Jangan seperti ini. Aku, Wangji dan Lan Gege sudah berteman sejak kecil , tidak usah sungkan kepada ku." Hiburnya seraya menepuk bahu sang Paman dengan lembut.

"Aku akan kembali ke Wisma ku, jika paman ingin melanjutkan nya, tanya lebih lanjut pada Yimu, karena dia tahu tentang kondisi ku, setelah itu paman bisa memeriksa ku." Jelas nya dengan lembut lalu pergi meninggalkan ruangan itu

Wangji,? Dia memperhatikan kepergian nya dengan pandangan rumit..

ChengYi ingin segera pergi dari sini karena merasa badannya kurang baik, belum lagi mimisan yang di alaminya sekarang namun dengan cepat pula diri nya seka dengan sembarangan.

Saat ini dirinya berada di lorong untuk menuju ke wisma yang memang jarak nya agak jauh.

"Tang Zhao, bisa kau gendong aku.?" Tepat setelah mengatakan itu, tubuh kurus nya terhuyung, namun sebelum membentur lantai sebuah tangan kokoh memeluk nya dengan erat namun lembut.

"Tentu Tuan ku." Bisik nya dengan lembut, membenarkan tubuh sang Tuan yang sudah lemah, dirinya menghilang dengan segera,.

























..🍀🌼

Yi' Brothers Where stories live. Discover now