CHAPTER : 14 [SEASON 2]

56 6 2
                                    

Pagi hari yang cerah di padang rumput Auriga, yoona sedang asik mengobrol dengan ningning. Mereka berkomunikasi dengan cara bertelepati.

"Salam yang mulia lilith.." sapa ningning saat melihat yoona menghampirinya.

"Sudah lama ya, kita tidak berkumpul seperti ini bersama-sama.." ujar yoona.

"Benar yang mulia, suasana berkumpul seperti ini sangatlah saya rindukan...saya lega akhirnya kita semua bisa kembali berkumpul seperti dulu.." balas ningning sopan.

"Kau tau, ku pikir setelah ritual reborn seira berhasil..semuanya akan baik-baik saja, tapi nyatanya deus melakukan hal gelap ini (kabut hitam) diluar dugaan kita semua.." ujar yoona mengeluarkan isi hatinya pada ningning.

"Deus sudah lenyap, seira pun juga tumbuh dengan baik...sekarang yang harus kita waspadai tinggalah Ausare, ia adalah Dewa maut yang memiliki kekuatan untuk mencabut nyawa siapapun termasuk makhluk immortal seperti kita semua." Balas ningning dengan ekspresi takut.

"Jika Ausare berani bertindak macam-macam pada seira, itu sama saja artinya dia mengibarkan bendera perang dengan Dewa Api ayahnya seira.." ucap yoona.

"Benar yang mulia, perang dan pertarungan yang lebih besar dari pada serangan deus sebelumnya bisa saja terjadi..." seru ningning.

"Dan jika hal itu benar terjadi, taruhannya bukan lagi tentang kutukan...tapi ini berkaitan dengan nyawa! Aku tak mau seira dan hyunjin kenapa-kenapa lagi.."

"Saya pernah mendengar bahwa Hanya satu cara untuk bisa bernegosiasi dengan Ausare, yaitu dengan Pengorbanan.." ujar ningning final yang berakhir membuat mereka berdua saling menatap mata satu sama lain.

"Saya harap anda tidak memikirkan tentang hal itu yang mulia, itu terlalu beresiko..." ucap ningning memperingatkan yoona.

"Aku tidak akan melakukan hal tersebut, selama seira dan hyunjin masih hidup.." balas yoona mencoba menenangkan ningning.




SKIP--

Sementara itu di daerah ujung selatan...

Pagi hari ini, laica dan gaver sedang bersiap untuk pergi ke goa yang dimaksud oleh ketua clan harimau salju, yang mana bunga moly hanya tumbuh di dalam sana saat ini.

Ditambah lagi Goa tempat bunga moly tumbuh di jaga oleh seekor naga Es, yang mana akan lebih baik jika mereka berdua pergi kesana diantar bersama Azura.

Azura benar-benar membatu saudara kembar identik itu untuk bisa pergi ke tempan Goa yang dituju, perjalanan mendaki ke Goa gunung Es sangatlah menantang dan ekstrim.

Membuat azura mau tak mau harus menggunakan Batu sihir miliknya untuk sedikit membatu laica dan gaver yang mulai kewalahan dengan cuaca ekstrim yang ada disana.

"Sebentar lagi kita sampai, bertahanlah!!" Teriak azura.

"Kenapa Kau tidak bilang bahwa medan menuju Goa gunung Es sangat terjal seperti ini!!" Teriak gaver protes.

"Jika ku beri tahu kalian, nanti pasti kalian akan terus menunda2 pendakian nya!!!" Balas azura.

"Tidak mungkin!!, kami sangat membutuhkan bunga itu!!" Teriak laica.

"Lebih baik setelah ini kau harus bersungguh- sungguh untuk memecahkan teka-teki di 4 buku naskah yang kami berikan tadi Azura!!" Ancam gaver kesal.

"Iya-iya aku tahu, kalian cerewet sekali ya!! Diam dan bergeraklah lebih cepat!!" Ujar azura balik.





Akhirnya setelah pendakian yang melelahkan mereka tempuh, laica, gaver dan azura pun sampai di depan mulut Goa gunung Es yang mereka maksud.

|•RED MOON ACADEMY•| {SEASON 2}Where stories live. Discover now