Do You Think I Have Forgotten?

1K 132 17
                                    

Lelaki manis berumur sekitar 22 tahun itu tidak pernah berhenti tersenyum sejak dia menginjakkan kaki nya di bangunan elit bertingkat yang mempunyai kurang lebih tujuh belas lantai itu.

Tidak, lelaki manis ini bukan orang gila yang menyasar di kantor orang kaya. Tapi lelaki ini tersenyum karena dia diterima untuk menjadi sekertaris dari CEO perusahaan ternama yang memproduksi beberapa furniture mewah.

Bersenandung ria sambil sesekali membungkukkan badan nya saat melewati beberapa orang. Akhirnya lelaki itu sampai pada lift.

Segera memasuki nya—lelaki itu menekan tombol bertuliskan angka 16 yang artinya dia akan pergi ke ruangan CEO nya itu.

"Permisi, aku baru pernah melihatmu. Apa kamu karyawan baru disini?" Suara husky dari lelaki di belakang nya membuat lelaki itu langsung membalikkan badan nya.

"Ah iya benar. Namaku Jake dan aku hari ini baru saja bekerja sebagai sekertaris dari pak CEO"

Jake Sim—lelaki yang daritadi tidak berhenti tersenyum. Dia manis ketika tersenyum dan akan tetap manis walaupun senyuman nya hilang.

Lelaki yang baru saja mengajak Jake berbicara itu menganggukan kepala nya paham, "pantas saja kamu pergi ke lantai 16" ucapnya.

Membicarakan hal kecil dan singkat, akhirnya mereka sampai di lantai 14 yang menjadi tujuan dari lelaki pemilik suara husky itu.

"Sampai berjumpa lagi" pamit nya.

Jake tersenyum lalu mengangguk, "Sampai berjumpa Park Sunghoon‐ssi" balas nya.

Jantung Jake semakin berdebar saat pintu lift terbuka menampilkan angka 16 yang tercetak besar pada dinding di depan lift.

Pelan namun pasti, Jake melangkahkan kaki nya keluar dari lift lalu berbelok kearah kiri. Ah—dia tadi sempat bertanya kepada Sunghoon tentang dimana ruangan boss nya itu.









tok! tok! tok!

Pintu ruangan diketuk oleh Jake dengan keras, dia hanya—terlalu bersemangat!

"Masuk"

Mendengar instruksi dari dalam ruangan membuat Jake memberanikan dirinya untuk mendorong pintu ruangan boss nya.

"Permisi pak, saya Sim—"
"Jake"

Jake tersentak ketika ucapan nya terpotong. Tapi dia tidak kaget lagi karena dia dan Boss nya itu memang saling mengenal.

Setelah hampir tujuh bulan putus, akhirnya Jake bertemu dengan mantan kekasihnya lagi, Lee Heeseung.

"Okay, Tuan Lee. Apa pekerjaan pertamaku?" Tanya Jake berusaha menenangkan jantung nya yang berdetak kencang seolah sedang meronta-ronta di dalam.

Dari awal Jake masuk ke dalam ruangan nya, Heeseung sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangan nya dari Jake.

"Memberikan ku energi sama seperti yang biasa kamu lakukan untuk ku" ucapnya membuat Jake membulatkan matanya.

Mata indah berwarna sedikit kecoklatan nya itu bertemu dengan mata bambi Heeseung selama beberapa detik.

Tidak mendengar jawaban dari mulut orang favoritnya, Heeseung menghela nafas lalu berdiri menghampiri Jake yang masih terdiam di tempat berdiri nya.

Tangan Heeseung tergerak untuk mengusap lembut rambut Jake, "Sudah berapa lama sejak aku tidak berdiri didepanmu dengan jarak seperti sekarang ini?" Tanya Heeseung.

Mata bambi Heeseung menjadi sayu. Dia benar-benar merindukan lelaki manis nya ini. Lelaki yang dulunya menjadi sumber energi ketika dia lelah.

Jake tersadar dari lamunan nya lalu berjalan mundur. Namun, tangan Heeseung terlebih dahulu menahan punggung Jake agar ia tidak bisa mundur.

"Kamu tidak merindukan ku?" Tanya Heeseung dengan suara yang sangat sayu seolah dia hanyalah kertas tipis yang gampang untuk dirobek.

Jake mengalihkan pandangan nya kearah lain. Melihat wajah Heeseung sedekat ini membuat kewarasan Jake sedikit menghilang.

Melihat bahwa Jake sama sekali tidak merespon. Heeseung mengangkat tubuh Jake lalu mendudukkan tubuh itu di meja kerja nya membuat si empunya terkejut.

"Kak! Ngapain sih?!" Tanya Jake sembari mendorong tangan Heeseung yang menahan nya untuk turun.

Gerakan itu terhenti ketika Jake menatap bingkai foto yang ada di meja Heeseung. Tangan nya perlahan bergerak melihat foto tersebut.

"Kakak masih simpan ini?" Tanya Jake ketika melihat bahwa foto dirinya dan Heeseung lah yang ada di bingkai foto tersebut.

Foto yang diambil saat kencan pertama mereka di pantai, terasa sangat indah dan menyenangkan. Kenangan itu berputar di kepala Jake.

"Tidak ada salahnya kan kalau kakak menyimpan foto orang yang kakak cintai?" Tanya Heeseung membuat Jake kembali tersadar.

Jake menundukkan kepalanya tidak berani menatap Heeseung, "kakak masih suka sama aku?" Tanya Jake dengan suara pelan.

Heeseung terkekeh pelan melihat Jake yang tampak malu-malu, "Tentu saja, kita berpacaran selama lima tahun, tidak mungkin kakak bisa melupakanmu hanya dalam waktu tujuh bulan, Jake. Kakak yakin kamu juga begitu" jawab nya.

Jake menganggukan kepalanya, "perasaan aku juga masih sama kak"

Heeseung menangkup kedua pipi Jake membawa Jake untuk menatapnya, "lalu kenapa waktu itu kamu minta putus?" Tanya Heeseung.

"A–aku cuman frustasi kak. Aku stress dengan tugas akhir kuliah yang menumpuk, dan dengan kakak yang tidak ada kabar sama sekali waktu itu"

Heeseung menganggukan kepalanya, dia memilih untuk mencium kening Jake cukup lama.

"Kakak minta maaf untuk itu, kakak sangat sibuk sampai lupa untuk mengabarimu" ucap Heeseung penuh penyesalan.

Jake mengangguk, "aku paham"

Merasa bahwa masalah mereka telah diluruskan. Heeseung menarik tengkuk Jake, menempelkan kedua belah bibir itu lalu melumatnya dengan lembut.

Tidak ada nafsu didalamnya, hanya lumatan lembut untuk menyalurkan rasa rindu mereka berdua yang membuncah.

Merasa dirinya membutuhkan oksigen, Jake mendorong bahu Heeseung dengan cepat. Jake langsung menghirup udara dengan banyak sambil mengumpat dalam hati, "Shit, he is still a good kisser"

"Ayo menikah bulan depan"

Jake langsung terbatuk-batuk begitu mendengar ajakan singkat yang keluar dari mulut Heeseung.

"Kakak gila? Kita baru saja berte–"

"Sudah enam tahun kita saling mengenal. Bukan begitu? Dari awal kakak bertemu dengan kamu kakak langsung jatuh cinta. Dan itu udah enam tahun yang lalu"

Jake memejamkan matanya lalu mengangguk, "terserah kakak saja" ucap Jake acuh padahal hati nya sudah bergelonjak kesenangan.

Heeseung tersenyum lalu membawa Jake kedalam pelukan nya, Ia menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Jake. Mengecupi pelan leher yang mengeluarkan aroma parfum yang menjadi favorit Heeseung dari dulu sampai sekarang.

Heeseung bahagia, fakta bahwa Jake sama sekali tidak berubah setelah tujuh bulan berlalu membuat Heeseung bahagia bukan main.

Dia seperti mendapatkan kembali sesuatu yang sudah seharusnya menjadi miliknya.

"Aku pikir kakak udah lupa sama aku tau" ucap Jake sambil mengusap punggung lebar milih Heeseung.

Heeseung menatap mata Jake, "Do You Think I Have Forgotten, About You?" Heeseung menyanyikan satu kalimat dari lagu About You milik The 1975

"It's all always About You, Jake"

Jake tersenyum dengan manis mendengar ucapan lelaki didepan nya.

Senyuman dari Jake membuat Heeseung tanpa sadar menarik tengkuk Jake kembali untuk mencium bibir lelaki manis yang sudah membuatnya tergila-gila.










☆author note :
malam ini atau besok udah end yaaaa. kenapa singkat banget? ya karena part nya ngikutin lirik dari lagu About You – The 1975

10 November 2023

About You (Heejake) ✔️Where stories live. Discover now