Wait and Pretend

847 117 2
                                    

Wait and pretend
Hold on and hope that we'll find our way back in the end.

Jake tak bisa menyembunyikan senyumnya daritadi. Banyak orang melihatnya tapi Ia tidak peduli sama sekali.

Bagaimana bisa sesaat setelah Jake lulus sidang, Ia langsung mendengar kabar bahwa perusahaan milik ayah Heeseung kini beralih menjadi milik mantan kekasihnya itu.

Bahkan ketika Jake membuka website lowongan pekerjaan yang ada di perusahaan Heeseung, mereka tengah mencari sekertaris untuk CEO baru mereka.

Jake ingin kegeeran bahwa mungkin Heeseung yang sengaja membuka lowongan pekerjaan disaat Jake tinggal wisuda di kampus nya.

Tapi bagaimana jika semua nya hanya kebetulan? Tidak apa, Jake tetap akan berpura-pura bahwa semuanya sesuai dengan halusinasi nya.

Hari itu, Jake pulang kerumah nya dengan senyuman yang tak pernah hilang dari wajah nya.







"SUNOO! Perusahaan Heeseung buka lowongan kerja tau! dan posisi nya jadi sekertaris Heeseung!"

Pulang dari kampus, Jake buru-buru mengeluarkan handphone untuk menghubungi Sunoo.

"tuh kan gue bilang apa! lo tinggal lamar deh disana, kata gue mah kalau emang jodoh pasti dilancarkan aja jalan nya"

Jake menganggukan kepalanya menyetujui perkataan Sunoo meskipun Sunoo tidak bisa melihat.

"Tapi gue rasa saingan buat masuk perusahaan itu pasti susah. Soalnya gue baru cek dan lowongan kerja itu di up ke twitter. Banyak banget cewek-cewek gatal yang lamar karena liat muka Heeseung"

Jake langsung menghela nafasnya dengan kasar, dari dulu memang banyak sekali manusia yang mengejar-ngejar Heeseung karena visual mantan kekasihnya itu yang benar-benar melewati kata manusiawi.

"Lo jangan bikin gue pesimis duluan dong, IPK gue bagus kok"

"Berapa emangnya?"

"3,98"

"Nah! orang-orang yang IPK nya 3,99 atau 4 sempurna banyak juga tau! apalagi jurusan lo tuh"

Jake mengerucutkan bibirnya, "lo temen gue atau bukan sih. Kenapa bikin gue jadi pesimis begini?"

"HAHAHAHA! Tapi tetap kayak yang tadi gue bilang Jake. Kalau jodoh pasti bakalan dilancarkan jalan nya sama Tuhan Yang Maha Esa"

"Lagi tobat ya?"

"Iya! Soalnya proposal penelitian gue ditolak terus! Emosi gue busetttttt!"

Jake terkekeh pelan, Sunoo masih semester lima jadi dia harus bertarung dengan proposal penelitian yang mengharuskan dirinya untuk mengejar-ngejar dosen agar diterima.

Tapi apalah daya, Sunoo dapat dosen pebimbing yang menyebalkan, dosen yang hanya menolak tanpa bilang dimana letak kesalahan yang dibuatnya.

"Ya udah sih, tinggal suap aja dosen nya"

"gak mungkin lahhh! dosen nya jawab chat gue aja malas-malasan. Emang Pak Kei ini gak niat jadi dospem gue!"

"Loh? Dospem lu Pak Kei? Dia baik bukannya?"

"Baik apanya! Itu mah dia caper ke lo doang karena tertarik sama lo, lumayan juga lo kalau gak keterima di perusahaan Heeseung, lo bisa sama Pak Kei noh, dosen muda. Terus nanti lo bujuk Pak Kei buat acc proposal gue"

"Anjir, kesempatan dalam kesempitan lo ya! Gue tutup dulu deh ya, mau isi CV buat ngelamar dulu, bye"

"Iye dah yang bentar lagi rujuk, bye!"

Sambungan telpon tertutup, Jake kembali menampilkan senyum semangat nya.

Jake dengan segera membuka laptop nya, mengetik website perusahaan Heeseung.

"Tuhan, aku tau aku bodoh banget kemarin putusin Heeseung begitu aja. Kalau aku minta untuk balik lagi sama dia boleh kan? Tuhan tau aku gak pernah minta sesuatu yang spesifik kayak gini. Jadi tolong kabulin permintaan aku yang ini ya? Aku sayang banget sama dia Tuhan"












☆author note :
Next part Heeseung's POV

18 Oktober 2023

About You (Heejake) ✔️जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें