My Heart Surrender

859 125 4
                                    

"Heeseung! Kamu ini gimana sih? Kenapa udah seminggu ini gak masuk kerja? Masih berniat buat mengambil alih perusahaan Papa gak sih?"

Heeseung mengerutkan keningnya, Ia baru saja bangun ketika handphone nya berdering lalu tiba-tiba Ia mendengar suara seruan dari Papa nya sendiri.

"Gak ada alasan buat aku ngambil alih lagi Pa" ucapnya.

Hening beberapa saat, Papa Heeseung terdengar menghela nafasnya, "ini soal Jake?" Tanya Papa Heeseung.

Heeseung menutup matanya mendengarkan nama mantan kekasihnya. Bahkan hanya mendengar nama itu saja membuat dirinya merasa kecewa akan diri sendiri lagi.

"Iya, aku pilih buat terusin perusahaan Papa untuk dia, untuk bahagiain dia. Tapi yang aku lakuin malah buat dia sedih, dia kesepian"

"Kenapa aku kemarin terlalu ambis Pa? Seharusnya aku bisa seimbangin antara kerja dan dia. Kenapa aku kemarin harus seambis itu?"

Tidak ada jawaban, Heeseung mulai terisak untuk kesekian kalinya, suaranya terdengar begitu rapuh, "maaf Pa kalau aku ngecewain Papa, tapi aku beneran gak bisa lagi Pa" ucapnya final sebelum memutuskan sambungan telpon dengan Papanya.

Heeseung menghela nafasnya, Ia membuka handphone nya berniat untuk menelpon Jake, Ia ingin kembali, Ia tidak sanggup kalau tidak ada Jake.

Namun notifikasi dari twitter mengalihkan dirinya.

Being Funny In A Foreign Language Out Now
the1975.com/bfiafl
#the1975 #BFIAFL

Oh, ini sudah 14 Oktober? batin nya saat membuka notifikasi twitter dari akun The 1975.

Ia membuka spotify nya mencoba untuk mendengarkan lagu baru dari The 1975.

Banyak lagu yang menarik perhatian nya sampai dirinya sama seperti Jake, tertarik pada salah satu lagu berjudul About You.

Heeseung mencoba mendengarkan nya. Nada demi nada, instrumen demi instrumen, lirik demi lirik  Heeseung dengarkan.

Kemudian dirinya tertawa sendiri. Yah, setidaknya itu yang bisa kita katakan ketika mendengar suara tawa darinya. Namun ketika kamu melihatnya, pipi Heeseung sudah dibasahi air mata.

Mata dan telinga nya kembali merah ketika menangis dengan keras, suara tawa dipadukan suara tangisan nya. Heeseung mencoba untuk menertawakan dirinya, tetapi tidak bisa, Ia terlalu bodoh untuk tidak mencegah Jake memutuskan hubungan dengan nya.

It's the same damn thing that made my heart surrender.

"Benar kata The 1975, hati aku menyerah kalau itu soal kamu, Jake"

Lagu About You memiliki instrumen yang terlalu menenangkan, tetapi liriknya justru membunuh.

Liriknya membunuh siapa saja yang tengah mengenang mantan kekasih, orang tercinta yang sudah berada di arah yang berbeda darinya.

Meskipun menyakitkan, Heeseung tetap mendengarkan lagu itu berulang kali sambil mengingat kembali kenangan nya bersama mantan kekasih yang relate di setiap lirik-lirik yang terselip dalam lagu About You.


Setelah puas menangisi Jake, Heeseung mencuci wajahnya.

Ia melihat pantulan dirinya di depan  cermin. Rambut berantakan, mata panda, bibir pucat serta pecah-pecah. Heeseung persis seperti mayat hidup.

Handphone Heeseung kembali berdering, kini Mama nya yang menelpon.

"Halo ma?"
"Sayang, gimana kabar kamu?"

"Mama tau sendiri gimana hidup aku kalau gak sama Jake"

Terdengar helaan nafas keluar dari mulut Mama Heeseung, Mama nya mengerti bahwa Heeseung benar-benar mencintai Jake.

"Maaf Ma, aku gak nepatin janji buat bareng sama Jake terus-menerus"

"Hee, kamu sibuk ngurusin perusahaan Papa juga buat dia kan?"

"Iya Ma, tapi aku malah berakhir nyakitin dia"

"Kenapa kamu gak lanjut aja untuk perusahaan Papa? Mama yakin Jake masih cinta sama kamu kok, dia juga jurusan administrasi perkantoran bukannya? Nanti kalau dia udah selesai skripsi kamu langsung buka lowongan buat jadi sekertaris kamu"

"Ma?"

"Kalau Jake masih cinta sama kamu dia bakalan lamar, percaya. Jodoh gak akan kemana Hee."






☆author note :
Apakah ending nya sudah tertebak?

27 Oktober 2023

About You (Heejake) ✔️Where stories live. Discover now