Bab 1

6K 419 39
                                    

Tit..tit..tit..tit..tit..

Suara mesin Elektrokardiograf terdengar nyaring di dalam ruangan yang ukurannya tidak terlalu besar.
Ruangan itu nampak sepi hanya ada 1 Branker dan satu orang suster yang sedang menganti botol infus karena isi didalamnya sudah mulai habis.

Setelah mengganti botol infus dengan yang baru, Suster itu keluar dari dalam ruangan.

"Bagaimana paisen yang ada di ruang anggrek 701."

"Dia belum sadarkan diri."

"Apa dia tidak punya keluarga?"

"Tidak tau, tapi semenjak dia masuk ke rumah sakit ini, tidak ada siapa pun bersamanya."

"Kalian tau tidak? Dia di diagnosa gagal ginjal tapi ada yang aneh."

"Apanya yang aneh?"

"Dia tidak menerima obat-obatnya yang berhubungan dengan ginjalnya."

"Tapi bukan dia baru saja mendapat donor ginjal?"

"Iya,, dia baru saja melakukan operasi mungkin dalam 4 jam lagi dia akan sadar."

"Aku dengar yang mendonorkan ginjalnya seorang wanita."

"Kekasihnya dan yang aku tau dia juga seorang Dokter, Dokter di Thailand. Dan operasinya sangat tertutup."

"Pasti wanita itu sangat mencintainya sampai rela memberika satu ginjal pada kekasihnya."

"Entahlah, aku harap mereka tidak melakukan operasi yang melanggar hukum kalau sampai ada kegiatan ilegal di rumah sakit ini siap-siap saja kita semua kehilangan pekerjaan."

"Kalau begitu lebih baik kita diam saja, jangan sampai rasa penasaran dan curiga kita sampai ke telinga orang."

Suster yang sedang berjaga pun akhirnya menutup mulut mereka karena mereka takut pembicaraan mereka terdengar oleh pasien atau pengunjung lain yang berada di rumah sakit.

5 jam kemudian

"Selamat malam Dokter Gina, bagaimana kabarmu?"

"Apa sekarang sudah malam?"

"Sekarang jam 8 malam Dok."

"Jangan panggil aku Dokter, kita kan sudah berteman lama! Bagaimana dengan kekasihku apa dia sudah sadarkan diri?"

"Belum, sepertinya kondisi dia lebih lemah darimu. Harusnya dia bisa sadar dalam waktu 4 jam namun ini sudah 5 jam tapi dia belum juga sadarkan diri."

"Tapi dia baik-baik saja kan?"

"Keseluruhannya dia Ok, operasinya juga berjalan dengan baik! Hanya saja setiap orang memiliki daya ketahanan tubuh yang berbeda-beda apa lagi dia sebagai pihak penerima, kau tenang saja aku bisa jamin kalau dia akan baik-baik saja."

"Tolong jaga dia dengan baik, aku belum bisa menemuinya."

"Tenang saja nona, kau jangan pikirkan itu, kau juga harus sehat dulu, untuk pria itu sudah ada suster yang jaga dia, aku pun akan terus mengontrol keadaannya."

"Sekali lagi terima kasih, jasamu sangat besar untukku."

"Karena aku sahabatmu, aku pasti akan membantumu, sekarang kau istirahat saja, aku mau pulang aku juga perlu istirahat besok aku akan datang lagi untuk mengecek keadaanmu dan kekasihmu."

"Sekali lagi terima kasih."

"Sama-sama Gina, semoga kau cepat pulih."

Setelah sahabatnya keluar dari dalam kamar pasiennya, Gina menatap langit-langit kamarnya, rasa nyeri di bagian perutnya semakin lama semakin terasa mungkin itu karena obat bius yang di suntikan pada tubuhnya sudah mulai menghilang. Namun dia sangat puas dengan hasil kerjanya dan Gina sangat percaya diri kali ini orang tuanya tidak akan punya pilihan, mereka pasti mau menerima kekasihnya untuk jadi menantu satu-satunya di rumah mereka.

Two Love [End]Where stories live. Discover now