Kylie tersenyum. "Terima kasih tapi aku mau tanya"

"Tanya apa sayang?"

"Mantan kamu tau kalau kamu udah nikah?"

Algara menggeleng. "Enggak, lagian gak perlu kasih tahu dia juga gak penting"

Kylie mengangguk. "Tapi aku penasaran sama cewe itu"

"Nanti aku coba omongin sama papa ya?"

Kylie mengangguk, Algara tersenyum lalu mengelus kepala Kylie.

****

Algara dan Kylie memasuki rumah kedatangan mereka berdua di sambut hangat oleh mama Sereva.

"Ehh mantu mama sudah datang, mama ada buat kue, kamu mau coba?" Tanya Sereva

"Mauu maa" jawab Kylie

Sereva dan Kylie berjalan menuju dapur. Sereva memberi kue yang sudah ia potong kepada Kylie.

"Bagaimana sayang?"

"Enak kok maa"

Sereva tersenyum. "Al sini kamu juga harus Cobain"

Algara menghampiri mama dan istrinya.

"Bagaimana enak kan?"

"Enak" ucap Algara "papa mana ma?"

"Papa ya pasti di Kantor lah Al"

"Al mau ke Kantor papa dulu ya ma?"

"Untuk apa?"

"Ada yang mau al bicarakan sama papa"

"Baiklah. Hati-hati"

Algara mengangguk. "Aku ke Kantor papa dulu ya"

Kylie mengangguk. Algara mencium bibir Kylie

Wajah Kylie memerah sungguh ia malu kenapa Algara harus menciumnya di depan mama mertuanya.

"Waduh romantis sekali si kalian mama aja kalau lho"

****

Algara memasuki gedung besar, perusahaan milik keluarga Jaxson. Algara berjalan menuju ruangan papanya, banyak yang menatap Algara kagum karena wajahnya yang tampan dan aura nya yang dingin mampu membuat siapa saja tertarik.

"Selamat pagi. Tuan Algara" ucap salah satu karyawan sambil membungkukan badannya

Algara hanya mengangguk lalu berjalan kembali. Algara mengetuk pintu ruangan Daniel, mendengar perintah untuk masuk. Algara segara membuka pintunya lalu masuk ke dalam.

Daniel mengerutkan keningnya, tumben sekali Algara kesini.

"Ada apa, Al?" Tanya Daniel

Algara duduk di sofa yang ada di ruangan Daniel

"Kylie bilang kepadaku, dia melihat seorang perempuan dengan pakaian serba hitam. Apa papa juga melihat perempuan dengan ciri-ciri seperti itu?" Tanya Algara

Daniel mencoba mengingat perkataan salah satu anak buahnya yang mengatakan bahwa ada perempuan yang sedang melihat secara bersembunyi.

"Papa tidak melihat, namun papa di beri tahu pada salah satu anak buah papa yang mengawasi. Papa lupa bilang ke kamu"

"Apa mungkin jika Stella?" Tanya Algara. "Aku hanya takut jika nantinya dia akan merusak kebahagian ku dengan kylie"

"Jangan khawatir, papa akan mencoba untuk mencari keberadaan mantanmu itu."

"Baiklah. Kalau gitu Al pamit"

"Tunggu"

Algara menoleh

"Apakah kamu sudah melakukan itu bersama Kylie?"

Algara memasang wajah datarnya. "Belum, lagian harus al bilang ke papa kalau al sudah melakukan itu? Tidak kan?"

Daniel tertawa kecil. " Jangan terlalu lama Al"

"Itu urusan al, bukan urusan papa. Algara pamit" ucap Algara lalu menutup pintu ruangan Daniel dengan sedikit keras.

Daniel terkekeh.

****

Algara dan Kylie tidak langsung pulang melainkan mereka melihat rumah yang akan mereka tempati nantinya. Algara membeli rumah yang cukup luas dan besar.

"Bagaimana kamu suka?" Tanya Algara

"Suka banget. Kapan belinya?"

Algara tersenyum. "saat saya tahu kita akan di jodohkan sama kamu saya membeli rumah ini"

"Terima kasih"

"Sama-sama,sayang. Sekarang kita pulang ya?"

Kylie menganguk. Mereka berjalan menuju mobil lalu masuk, mobil melaju dengan kecepetan sedang.

Selama perjalanan tidak ada keheningan karena Kylie yang selalu mengajak Algara mengobrol dan sesekali bercanda.

Setelah menempuh waktu 20 menit, Algara dan Kylie sampai. Kylie keluar dari mobil menunggu Algara

"Ayo" ucap Algara lalu menggandeng tangan Kylie

Langkah mereka terhenti saat tidak sengaja melihat Valengga dan Rebecca yang sedang berada di ruang tamu. Mereka berciuman.

Kylie menatap Algara dengan cepat Algara menutup mata Kylie dengan tangannya. Kylie menjauhkan tangan Algara.

"Emang aku anak kecil apa" ucap Kylie. Algara tertawa kecil

Dengan jahilnya Algara mendekat ke arah Valengga dan Rebecca. Kylie menarik baju Algara mengisyaratkan untuk tidak melakukan hal jahilnya itu. Algara menaruh jadi telunjuknya di kedua bibirnya mengisyaratkan Kylie untuk diam.

"Sttt udah kamu disini aja, jangan berisik" ucap Algara

Dengan polosnya Kylie mengangguk. Algara melanjutkan langkahnya dengan pelan agar tidak terdengar

"Hayo ngapain lu berdua"

Valengga dan Rebecca terkejut lalu dengan cepat mereka menjauh.

"Semangat amat bro ciumannya, halal dulu baru ciuman sepuasnya." Goda Algara

"Anjing lu, Al"

Kylie mendekat ke Algara.

"Haha bercanda lanjut aja" ucap Algara

"Ckckck bang Lengga panas banget tuh" celetuk Kylie

"Sama aja lu berdua, ganggu"

Rebecca mencubit perut Valengga membuat Valengga meringis kesakitan.

"Lanjut aja re, kita duluan dadahh" ucap Kylie lalu ia berjalan menaiki tangga bersama Algara menuju kamar.

Valengga menatap Rebecca ia menyelipkan anak rambut Rebecca. Lalu mendekat ke arah telinga Rebecca

"Belum puas,lanjut yuk" bisik Valengga

Rebecca memukul lengan Valengga cukup keras

"Duh jangan pukul pukul terus dong,yang. Sakit nih"

"Ya kamu Kotor tuh pikirannya"

"Yaudah ayo nikah"

"Gampang banget bilangnya"

"Yakan biar bisa enak nantinya,masuk juga boleh keluar di dalam juga boleh"

"VALENGGA IHHH PIKIRANNYA."

Valengga tertawa dengan keras.

TOGETHER [END]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα