LOVEBIRD 28: Memujamu (21+)

1.3K 135 17
                                    

WARNING BANGET YA BUAT YANG BELUM CUKUP UMUR WKWK

_____________________

Kini di teras taman itu hanya tersisa Aldebaran, Roy, dan Damar saja sejak beberapa saat yang lalu ditinggal oleh para wanitanya untuk menikmati perawatan yang bertandang ke rumah tersebut.

"Bagaimana perkembangan rumah kalian, Roy?" Tanya sang papa.

"Sekarang sudah tahap finishing sih, Pa. Mungkin satu atau dua bulan lagi, kami sudah bisa mulai menempatinya." Jawab Roy.

"Segala perabotannya sudah juga?"

"Belum komplit sih, tapi pelan-pelan sudah mulai dicicil sama Aurora. Segala urusan perabotan rumah aku serahin ke dia soalnya."

"Ohh, bagus kalau begitu. Renovasi rumah kita juga sebenarnya sudah hampir selesai dan sudah bisa ditempati kembali. Tapi mungkin pindahannya nanti berbarengan sama kalian saja." Kata Damar.

"Kenapa harus cepat-cepat sih, Pa, Roy? Aku sama Andin bisa-bisa akan kerepotan nanti kalau nggak ada yang bantuin di rumah ini. Tunggu El sampai satu tahun dulu lah." Kata Aldebaran sedikit protes.

"Tinggal bersama seperti ini memang menyenangkan, Al. Tapi papa tahu kita semua tentu ingin punya privasi masing-masing. Kita tetap bisa saling bantu-membantu meskipun sudah tidak satu rumah. Kita tetap bisa berkumpul kapanpun." Kata Damar.

"Betul kata papa. Tinggal rame-rame begini memang menyenangkan, tapi privasi kita pasti akan sulit terjaga." Roy sepakat. Aldebaran pun mengangguk dengan berat hati.

"Ya, baiklah. Kalau itu sudah menjadi keputusan Papa dan Roy, apa boleh buat?"

Beberapa lama waktu berselang, Aldebaran beranjak dari taman. Sang papa beberapa saat yang lalu keluar rumah untuk bergaul dengan para bapak-bapak komplek sebagaimana itu memang sudah biasa Damar lakukan setiap kali weekend. Sedangkan Roy menyendiri di ruang keluarga untuk fokus menghapal skrip film barunya.

Aldebaran lalu berpikir untuk menuju kamarnya karena dua orang wanita pelayan spa tadi sudah nampak keluar dan menuju kamar Roy dan Aurora. Aurora juga tidak mau kalah, dia ingin mendapat perawatan tubuh yang sama mumpung sedang libur bekerja.

Di kamar tersebut ia melihat Andin yang tengah meletakkan anak mereka di pada kasur mungil nan empuk yang terletak di atas ranjang besar mereka. Sepertinya istrinya itu baru selesai menyusui hingga Elzio kembali tertidur pulas.

Aldebaran melangkah masuk dengan senyuman simpul di wajahnya begitu mendapati wajah berseri sang istri yang terlihat jauh lebih segar. Tentu saja pijat spa sekaligus perawatan tadi membuat Andin menjadi lebih rileks. Tanpa bersuara, Aldebaran mendekap tubuh Andin yang hanya terbalut handuk kimono itu dari belakang.

"Mas..." Tegur Andin karena sedikit kaget.

"How do you feel now?" Tanya Aldebaran dengan suara pelan sambil menciumi tengkuk leher wanitanya yang begitu wangi.

"Aku merasa lebih rileks, Mas. Otot-otot tegang di badan aku jadi terasa melonggar sekarang." Jawab Andin. Tangannya mengelus kedua tangan Aldebaran yang melingkar di perutnya. Aldebaran tersenyum manis, lalu beralih mengecup bahu mulus sang istri yang piyamanya sedikit ia singkap.

"Dan itu semua membuat kamu terlihat seribu kali lebih cantik dan seksi." Puji Aldebaran. Andin pun tersipu malu.

"Mass... Mmpphh..." Andin mendesis saat Aldebaran kembali menjelajahi tengkuk dan leher sampingnya dari belakang. Sepertinya gairah pria itu sudah terpancing karena penampilan Andin yang begitu memikatnya.

"Sayang, masa cium-cium di depan anaknya?" Andin sedikit bergedik geli dengan perlakuan suaminya.

"Dia lagi bobo kok." Jawab Aldebaran.

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now