LOVEBIRD 6: La Vie en Rose

1.1K 160 23
                                    

                Aldebaran mengambil jam tangannya, kemudian memakai pada pergelangan tangan kirinya. Ia mematut dirinya di depan sebuah cermin sambil sedikit merapikan rambutnya. Pria itu tampak siap dengan style semi formalnya, sebuah turtle neck biru gelap yang dipadukan dengan patterned blazer hingga membuatnya terlihat semakin mempesona.

"Mas..." Panggil seseorang, membuat pria itu refleks menoleh pada sumber suara yang tepat di belakangnya.

Seperti ada semilir yang tiba-tiba berhembus, pria itu tertegun dengan mulut yang sedikit terbuka tatkala mendapati pemandangan indah di depannya. Di sana telah berdiri Andin yang mengenakan gaun elegan model off shoulder dress berwarna senada dengan turtle neck pria tersebut. Ia nampak berkali-kali lipat lebih cantik dengan gaun tersebut yang menampilkan kedua bahu mulusnya dan leher jenjangnya. Gaun biru malam yang membalut dan membentuk tubuh wanita itu dengan sedikit menunjukkan belahan dadanya, membuat Aldebaran tak berkedip.

"Mas, bisa tolongin nggak?" Tanya Andin, namun sepertinya pria itu masih belum menyadari.

Aldebaran melihat kembali penampilan istrinya itu dari ujung kakinya hingga kembali pada paras anggun wanita itu. Ditambah dengan model rambutnya yang ditatan menyerupai sanggul rendah yang berhenti di tepian tengkuk lehernya serta meninggalkan beberapa helai poni samping wajah yang membuat Aldebaran seolah tiba-tiba lupa caranya bernafas.

"Mas, aku bicara sama kamu loh." Tegur Andin sambil menjentikkan jarinya tepat di depan mata pria itu, membuat Aldebaran akhirnya tersadar.

"Oh, iya? Kenapa?" Tanya Aldebaran gelagapan degan perasaan gugup. Astaga! Lo kenapa sih, Al? Kenapa jadi gugup begini? Kayak baru pertama jatuh cinta aja lo sama ini perempuan? Aldebaran bergumam dalam hatinya dengan sedikit salah tingkah.

"Kamu kenapa sih? Terpukau banget kayaknya sama istrinya." Celetuk Andin seraya menahan senyumannya.

"Nggak papa. Kenapa tadi? Mau minta tolong apa?" Aldebaran mendeham, menyembunyikan kegugupannya.

"Ini..." Andin membalikkan badannya.

"Tolong naikkan resleting gaunnya dong, Mas. Tanganku nggak nyampe." Pinta Andin. Resleting belakang gaunnya itu masih terbuka, hingga menunjukkan punggung putih nan mulus milik wanita itu. Aldebaran menelan ludahnya dengan susah payah sebelum melakukan permintaan istrinya itu.

"Sudah?" Tanya Andin. Aldebaran tidak menjawab. Pria itu justru mengelus punggung halus wanitanya, lalu mengecup salah satu bahu Andin yang terbuka.

"Mas." Desis Andin saat Aldebaran melingkarkan kedua lengannya pada pinggang wanita itu. Aldebaran mencium pipi Andin, lalu perlahan memutar tubuh mereka secara bersamaan untuk menghadap ke depan cermin besar yang ada di kamar hotel tersebut.

"You look so gorgeous..." Puji Aldebaran sambil melihat pada cermin di depan mereka.

"and sexy..." Sambung pria itu agak berbisik. Andin tersipu mendengarnya.

"Kamu juga terlihat keren." Balas Andin. Satu tangannya memegangi kepala pria itu yang menempelkan dagunya pada salah satu pundaknya. Namun Aldebaran tidak pernah bisa diam jika dalam posisi memeluk wanita itu. Terlebih bahu wanitanya terbuka bebas membuatnya bisa menciumi kulit indah itu dengan leluasa.

"Sayang..." Andin tertawa kecil saat Aldebaran menjelajahi pundak hingga pangkal lehernya dengan keahlian bibirnya.

"Emmhh, udahan dulu ya." Desis Andin membuat Aldebaran menghentikan salah satu aktivitas favoritnya itu.

"Mau dinner, kan?" Andin mengingatkan dengan tersenyum manis.

"Ini kita nggak bisa dinner di kamar aja berdua? Sepi, lebih private." Tawar Aldebaran membuat Andin terkekeh geli. Ia membalikkan badannya jadi menghadap pria itu. kemudian kedua lengannya melingkar posesif pada tengkuk Aldebaran.

Forever After Season 2 (LOVEBIRD)Where stories live. Discover now