"Kalian tenang aja mama yang akan mengurus semua nya nanti"ucap Tina lagi. Dia sangat excited dengan pernikahan putranya kali ini.

"Saya juga akan membantu"sahut Lisa.

"Aku gak sabar deh nunggu Abang Daffa sama kak Claudia nikah"seru Adelia.

oo0oo

"Nakal ya kamu sampai bikin aku takut tadi" Daffa mencubit kecil hidung mancung Claudia.

Claudia terkekeh kecil karena itu. "Maaf"

Daffa merangkul bahu Claudia. Mereka sekarang sedang ada di taman bunga milik Lisa yang ada di belakang rumah. Duduk di bangku yang tersedia di sana. Tadi,mereka berdua izin kepada para orang tua untuk menghabiskan waktu berdua sebentar. Sedangkan para orang tua masih ada di ruang tamu sambil mengobrol melanjutkan membahas perihal pernikahan mereka.

"Aku tidak sabar menanti hari pernikahan kita"ucap Daffa.

Claudia yang sedang memandang taman bunga yang ada di depannya dengan air mancur yang berukuran sedang berada di tengah-tengah taman itu menoleh kearah Daffa.

"Gak nyangka deh aku mas bisa ada di titik ini"ucap Claudia.

"Kenapa?"

"Kamu lupa? Dulu kan kamu selalu cuek waktu aku suka mengajar-ngejar kamu ,ya meskipun kamu tidak pernah bersikap dingin sama aku, hanya sedikit tidak memperdulikan aku aja. Karena itu,aku ngerasa nggak nyangka aja bisa nikah sama kamu"

"Itu kan dulu sayang bukan sekarang atau nanti"ucap Daffa.

"Iya. Karena, sekarang dan nanti kamu itu bucinnya aku"kata Claudia menguyel-nguyel pipi pria itu. Membuat Daffa hanya bisa pasrah dengan apa yang di lakukan gadis itu.

"Kalau di ingat-ingat sikap cuek kamu ke aku waktu itu. Aku masih nggak percaya kamu bisa sebucin ini sama aku"ucapnya lagi.

"Tapi kamu suka kan?"tanya Daffa

"Suka banget,aku senang sikap kamu sekarang seperti ini ke aku,aku harap sikap kamu akan terus seperti gini selamanya "ucap claudia sambil memeluk pria itu dari samping.

Daffa langsung membalas pelukan claudia. Ia mengecupi puncak kepala gadis itu.
"Pasti,aku pastikan selamanya aku akan selalu bersikap seperti ini"

Setelahnya terjadi keheningan di antara mereka. Kedua orang itu menikmati pelukan hangat satu sama lain. Claudia menenggelamkan wajahnya di dada bidang pria itu, menghirup rakus aroma maskulin khas dari tubuh Daffa. Wangi, Claudia sangat suka dengan aroma tubuh Daffa.

Claudia melepas pelukannya saat mengingat sesuatu.

"Ada apa?"tanya Daffa.

"Aku lupa menanyakan ini sama kamu mas. Soal kamu dan Kesya kemarin bagaimana?"tanyanya.

Sebelum menjawab Daffa kembali memeluk gadis itu. "Hubungan aku sama dia sudah berakhir. Meskipun saat itu dia sempat menolak. Tapi aku tidak peduli,aku tetap memutuskan hubungan kami,tidak perduli dia setuju atau tidak"

Claudia mendongak keatas menatap wajah pria itu. "Aku jadi ngerasa gak enak deh mas"

"Kenapa begitu?"tanya Daffa menunduk menatap Claudia.

"Rasanya aku seperti perempuan yang merusak hubungan antara kalian yang sudah terjalin lama"katanya.

"Tidak,jangan pernah berbicara seperti itu. Hubungan ini memang sudah seharusnya berakhir dari satu tahun yang lalu tepat disaat dia berselingkuh di belakang aku"

"Maaf"ucap Claudia merasa bersalah.

"Tidak perlu minta maaf"kata Daffa saraya mencium puncak kepala gadis itu.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Where stories live. Discover now