28. Menghabiskan malam bersama

818 48 6
                                    

Happy reading

Setelah memastikan wanita itu hanya benar-benar pingsan bukan mati, Claudia beralih menghampiri Daffa yang bersandar di dinding. 

"Mas"panggil gadis itu.

Daffa membuka matanya yang terlihat merah. Mata itu menatap sayu kearah Claudia.

"Astaga mas,kamu kenapa?"kaget claudia yang melihat keadaan Daffa.

"A-air saya butuh air"ucap Daffa lirih.

"Mah haus? Mas mau minum?"tanya Claudia.

Daffa lantas menggeleng. "Air saya ingin mandi"ucapnya lagi.

"Mandi?"ulang Claudia. "Mas mau apa malam-malam mandi?"

"Tolong Claudia bawa saya ke kamar mandi sekarang"mohon Daffa. Sungguh tenaganya sekarang sudah tidak ada lagi,untuk berjalan saja terasa sangat sulit,di tambah tubuhnya yang semakin panas dan gerah.

"Tapi di sini gak ada kamar mandi mas adanya cuman toilet"ucap Claudia. 

"Saya mohon clau carikan kamar mandi saya butuh air,saya ingin mandi tubuh saya terasa gerah sekali"ucap Daffa sambil mengibas-ngibaskan kemejanya agar sedikit mengurangi rasa gerah di tubuhnya.

Claudia yang mendengar itu bingung sekaligus panik melihat keadaan tubuh Daffa yang memerah. Ia bingung di mana mencari kamar mandi di sini.

Terlintas satu ide di kepalanya. Kamar hotel,ya hanya kamar hotel yang menyediakan kamar mandi. Kebetulan sekali semua keluarga Tristan dan Bianca di sediakan satu buah kamar untuk masing-masing orang. Karena sepasang pengantin itu menyewa satu malam kamar untuk semua keluarganya yang ingin bermalam di hotel dan itu termasuk Claudia.

"Ayo mas ikut aku kekamar hotel,di sana pasti ada kamar mandi"ajak Claudia.

Claudia ingin membantu Daffa berjalan namun tangan gadis itu langsung di tepis oleh Daffa. 

"Jangan sentuh saya. Tunjukkan saja jalannya di mana"ucap Daffa. Pria itu tidak ingin claudia menyentuh tubuhnya karena itu semua akan membuat gairah di dalam tubuhnya semakin meningkat.

Sedangkan Claudia yang menerima penolakan itu hatinya merasa sakit. Padahal niatnya baik untuk membantu tapi malah mendapatkan penolakan dari Daffa. Segitu tidak inginnya kah pria itu bersentuhan dengannya.

"Claudia ayo cepat. Saya sudah tidak tahan lagi untuk mandi"ucap Daffa yang melihat gadis itu hanya terdiam.

"A-ah i-iya. Ayo!"ucap Claudia menuntun Daffa menuju kamar hotel miliknya.

Sepanjang perjalanan Claudia selalu melirik kearah Daffa. Ia sampai sekarang masih bingung,apa yang sebenarnya terjadi dengan pria itu? Sampai tubuh pria itu memerah bahkan pakaian pria itu juga sudah berantakan. Bukannya meminta di bawa pulang kerumah ini malah minta carikan kamar mandi. Ada yang aneh.

oo0oo

Di ballroom yang terdapat acara pesta, lebih tepatnya di salah satu meja. Terdapat empat orang yang dari tadi menunggu sahabat mereka yang tidak balik-balik dari toilet.

"Daffa ngapain aja dih di toilet,kok lama banget"ucap Jesicca sedikit khawatir.

Terhitung sudah hampir satu jam pria itu pergi setelah minta izin ke toilet tapi sampai sekarang belum datang-datang juga. Kenzo yang berada di gendongan Kevin juga sudah tertidur.

"Samperin aja gak sih,gue takut tuh dokter kenapa-napa lagi di toilet "usul Dion.

Sebab,dari tadi mereka sudah mencoba menghubungi pria itu namun tidak mendapatkan jawaban. Membuat mereka semua yang ada di sana menjadi khawatir. Apa lagi-lagi semua orang yang ada di sini juga berlahan mulai pada pulang.

MENGEJAR CINTA MAS DOKTER Where stories live. Discover now