28

3.1K 123 4
                                    

Selamat membaca....

Jangan lupa vote komen and follow👍

(18+)
.

.

.

3 hari kemudian..

Sudah tiga hari lamanya Mala sudah tidak bertemu dengan Kenan, Mala sangat merindukan pria itu, semenjak dirinya menyuruh Kenan untuk menjauhinya pria itu sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya

Mala awalnya sangat berharap, Karna terlihat pria itu begitu sangat mencintainya, tapi entah kenapa selama 3 hari ketidak adanya Kenan membuat harapan Mala pupus, dia sadar dirinya hanyalah jiwa yang tersesat, walaupun suara misterius itu sering kali menegurnya

Mala kini ada di kelas menghitung uang hasil menjual bunganya, Mala sekarang berisi keras menyibukkan dirinya akan melupakan masalahnya itu

Mala beranjak dia pun menuju tempat Axel, dia sudah berjanji pada pria itu untuk mengembalikan uang kembaliannya beberapa hari yang lalu

Sesampainya di taman belakang, di sana Mala melihat Axel sedang duduk memejamkan matanya

"Ehem"

Pria itu membuka matanya dan menoleh ke samping ternyata mala

"Ini uang kembaliannya yang waktu itu, maaf kalo telat, soalnya sibuk" jelas Mala sambil memberikan uang itu pada Axel

Axel dia menatap Lamat uang itu, gadis itu ternyata teguh pada pendiriannya dan tetap mengembalikan uang kembalian beberapa hari yang lalu

Axel pun menerima uang itu

"Ini juga bunga buat Lo" Axel menatap Mala dengan tatapan berbinar, sungguh Axel sekarang sangat senang, bahkan hati dan jantungnya berdetak sangat kencang sekarang

Dengan tangan bergetar pria itu menerima bunga dari Mala..

Dengan tangan bergetar pria itu menerima bunga dari Mala

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anggap aja seperti ini..

"Terima kasih" ucap Axel tersenyum tipis

"Buset nyeremin banget kalo lagi senyum"

Mala tersenyum kikuk dia pun berpamitan pergi meninggalkan Axel yang kini berdiri seperti patung dengan bunga di tangannya.

Tampa mereka sadari ada sepasang mata yang sangat tajam menatap mereka dengan tatapan mematikan

"Beraninya pria bau kencur itu mendekati gadis saya" ucapnya dengan tatapan tajam bahkan kini rahang nya sudah mengeras

trasmigrasi azkia Kumala sariWhere stories live. Discover now