a Day with Bestfriends

26 5 0
                                    

Author's Views

Matahari sudah bersinar dengan terangnya sementara Bianca sedang membangunkan Chiara yang berada di ruang tamu. Ya,Chiara begadang semalaman demi mengerjakan jurnal-jurnal nya yang bertumpuk. Agar semua jurnal itu selesai hingga subuh dan Chiara bisa pergi bersama Chiara.

"Chic,wake up!!! It's already 9 o'clock!!" Bianca mengguncang-guncangkan bahu Chiara agar Chiara tersadar dari bunga tidurnya.

"Chic!! Geez,kau bilang kita akan berangkat pukul delapan tepat. Sekarang sudah jam Sembilan dan kau belum bangun-bangun juga." Cerocos Bianca yang sudah sebal di pagi hari. Chiara hanya membalasnya dengan gumaman saja tanpa mau membuka matanya yang terpejam dengan indah itu.

"Chiara,Fredo datang dia membawakan nutella croissants untukmu." Mendengar nama Fredo,Chiara langsung bangun dengan segera sambil menghapus iler nya dan merapikan rambutnya. Gadis itu pun celingak-celinguk mencari sesosok lelaki idamannya.

"sialan,mendengar nama Fredo dapat membangunkan dokter pemalas ini rupanya." Bianca menoyor kepala Chiara kesal. Yang benar saja, nama Fredo mampu membangunkan Chiara. Sementara Bianca sudah berupaya selama satu jam untuk membangunkan Chiara dan hasilnya nihil.

"Fredo nya mana,Bee?" Tanya Chiara yang masih mencari dimana batang hidung Fredo.

"dia di hati mu dan juga hati si bule itu." Dengan geram Bianca menjawab.

"Bee sialan!kau membohongiku!!sial! tahu gitu aku masih tidur. Kau merusak mimpi ku yag indah.." gerutu Chiara sambil membereskan jurnal-jurnalnya.beruntung jurnalnya tidak basah dan juga lecek karena bekas iler juga menjadi bantal Chiara.

"huss,enak aja. Situ yang janji bilang ga boleh telat. Malah situ yang telat satu jam." Balas Bianca tak mau tahu.

"emang aku telat ya?" Tanya Chiara pura-pura bodoh.

"sekarang sudah jam sembilan lewat lima belas menit,dr.Chiara" teriak Bianca lalu menunjukkan jam yang ada di pergelangan tangannya tepat di wajah Chiara.

"sial,kau kenapa ga bangunin aku sih. Aku kan jadi telat bangun." Chiara langsung membereskan jurnalnya yang berantakan di meja bahkan terletak dengan eloknya di sofa. Setelah itu,Chiara langsung bergegas pergi ke kamarnya yang dibalas Bianca dengan dengusan panjang.

***

Bianca dan Chiara sudah siap-siap pergi. Tak lupa mereka sarapan. Ya bagi mereka dua itu adalah rutinitas mereka sebelum pergi. Mereka menganggap itu adalah pengiritan yang tidak terlalu berlebihan.

Bianca sudah siap dengan setelan khas umur 17 tahun nya. kaus bewarna ptih yang bertuliskan You can't sit with us dipadupadankan dengan kemeja flannel yang disematkan di pinggangnya lalu menggunakan ripped jeans dan tak lupa ankle boots yang membuat kakinya terlihat lebih jenjang.

Chiara betul betul merombak dirinya menjadi gadis yang berumur 17 tahunan dan tidak menonjolkan dirinya yang berprofesi sebagai dokter. Turtle neck bewarna shocking pink dipadupadakankan dengan hot pants dan jangan lupa adidas super color yang bewarna merah muda itu menghiasi kaki indahnya.

"Let's go Bee!" teriak Chiara bersemangat.

"Oh My God. Look our doctor. She's like 17 years old." Bianca terpukau melihat penampilan Chiara yang chic. Sesuai dengan panggilan sayang Bianca terhadap Chiara.

"you too Bee.Let's rock Hollywood."

Ting Tong...Ting Tong...

"Chic,,, ada tamu tuh, buka gih pintu nya. siapa tahu penting.' Kata Bianca sambil mendorong Chiara menuju pintu. Chiara pun membuka pintunya dan melihat Fredo berada didepannya dengan membawa sekantung besar makanan favoritnya selama di Los Angeles.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 18, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

UNSTOPPABLEWhere stories live. Discover now