Bab 11. Ungkapan Hati Ariella

38 3 0
                                    

"Terkadang aku memang menyebalkan dimatamu, ku akui aku bukanlah lelaki sempurna dan bukan pula orang yang membuka hatimu, tetapi kupastikan aku akan menjadi orang yang menutup hatimu dengan kebahagiaan."
-Askala Nararya Adhitama-

———————————

Askala yang menoleh merasa tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

Askala tersenyum tipis, "gak usah bercanda deh, Riell. Gak lucu, gue tau seberapa sukanya lo ama Ar-"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Ariella langsung menyela ucapan cowok itu.

"Gue gak bercanda Kala, gue serius udah move on dari Arsya." Kata Ariella menegaskan perkataannya. "Gue bisa gak, minta lo untuk gak berhenti suka ama gue? Ini mungkin terdengar egois, gue gak bisa menjelaskan perasaan gue saat ini terhadap lo, tapi tiap dekat ama lo gue nyaman dan saat lo ngejauhin gue kayak ada yang hilang dari hidup gue."

Askala bergeming otaknya masih berusaha mencerna situasi.

"Ini lo lagi gak nge-prank gue kan?"

Ariella memutar bola matanya malas, "yaudah kalo lo gak percaya, gue enggak maksa lo," Ucap Ariella yang melangkah melewati Askala, hendak pergi dari sana.

Askala menarik pergelangan tangan Ariella, spontan Ariella berbalik kemudian Askala membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Cowok itu memeluk Ariella menyalurkan kerinduannya beberapa hari ini. Sejujurnya Askala sangat rindu dengan Ariella, merindukan semua tentang gadis itu

"Mungkin saat ini lo belum tau jelas perasaan lo gimana, tapi gue yakin itu adalah perasaan yang sama dengan yang gue rasain. Gue bakal tunggu sampe lo udah yakin ama hati lo sendiri." Ucap Askala mendekap Ariella semakin erat seperti tidak ingin melepaskan gadis itu.

Ariella hanya mengangguk rasa nyaman menyelimuti hatinya setelah beberapa hari ini dicuekin dengan cowok yang saat ini mendekapnya meskipun sesak Ariella tak ingin mengurai pelukannya.

*****

"Lo pindah ke belakang, gue hari ini mau duduk disini lagi," Ucap Askala yang baru saja masuk ke dalam kelas disusul dengan Ariella yang berada dibelakangnya.

Bukan hanya menyueki Ariella, Askala juga tidak duduk didekat Ariella lagi selama beberapa hari. Ini dilakukan semata-mata untuk menguji Ariella dan ya, ternyata yang dilakukan Askala berhasil. Meskipun Ariella belum mengungkapkan perasaan pastinya kepada Askala, tapi cowok itu cukup senang mengetahui Ariella ternyata merindukannya dan nyaman berada didekatnya bukankah itu tanda jika Ariella ini juga sebenarnya menyukainya. Hanya saja masih ada sesuatu dihatinya yang harus dipastikan oleh gadis itu, tidak apa-apa Askala yakin lambat laun Ariella akan mengakui perasaannya.

Dillah menatap bingungnya cowok yang bertubuh jangkung itu.

"Bukannya lo gak mau duduk disini lagi?"

"Gak! gue berubah pikiran, sana kebelakang."

Dillah mendengkus sebal, "iya iya."

Ariella hanya geleng-geleng kepala, dia juga ingin melarang Askala yang ada cowok itu nanti ngambek lagi apalagi cowok itu keras kepala tidak ingin mengalah ya sudah Ariella pasrah saja.

Askala duduk disamping Ariella, menatap gadis cantik disebelah dengan senyuman manis sedangkan yang ditatap nampak terlihat salah tingkah.

"Gak usah ngeliat gue gitu banget," kata Ariella.

"Lo cantik," ucap Askala.

Semburat samar menghiasi pipi Ariella, gadis itu menjadi salah tingkah mendengar pujian yang dilontarkan Askala, jarang-jarang Askala memujinya cantik secara terang-terangan seperti ini.

LOVE LETTERWhere stories live. Discover now