BAB 8. Semakin Aneh

52 3 0
                                    

"Menyerah bukan berarti lemah, aku hanya cukup kuat untuk melepaskanmu."
-Ariella Galena-

————————————

"Lo apa-apaan sih, narik-narik gue gajelas gimana kalo tangan gue putus gegara lo tarik kayak gini?" Ariella mendengkus kesal, Askala ini memang bertindak sesukanya saja.

"Maaf."

"Kenapa sih lo? padahal gue baru aja mau ngucapin selamat buat Arsya ama Zalva."

"Ngapain mesti ucapin selamat gak penting banget, ayo buruan ke kelas jangan tinggal matung disitu." Kata Askala yang berjalan duluan meninggalkan Ariella yang menatapnya dengan tatapan melongo. Cowok itu benar-benar makin kesini makin aneh.

Sesampainya di kelas Ariella kembali keheranan melihat Askala yang sudah anteng duduk di bangku milik Dillah yang berada disebelah bangku Ariella.

"Lo kenapa duduk disitu?"

"Lo lupa kalo mulai hari ini dan seterusnya gue duduk disini." Tegas Askala.

"Mana bisa begitu, terus Dillah duduk dimana?"

"Duduk dibelakang." Jawabanya cuek.

"Gue gak mau duduk sebangku ama lo." kata Ariella. "Gue tukeran aja ama Banu, Banu duduk disini gue duduk dibelakang."

"Gak!"

"Gue duduk dibelakang aja."

"Gak, duduk disini." Titah Askala.

"Gue mau pindah!"

"Selangkah aja lo bergerak gue cium lo didepan mereka semua!"

Ariella tersentak kaget, sontak saja gadis membeku ditempatnya. Cowok ini memang sepertinya sudah gila, mungkin memang benar kepalanya baru saja terbentur membuat otaknya agak bergeser.

Nyali Ariella seketika menciut bukan apa, jika Askala berkata ingin melakukan sesuatu dia pasti benar-benar akan melakukannya. Mana mau Ariella dicium dihadapan teman sekelasnya, bisa-bisa auto dikeluarin dari sekolah.

Ariella duduk kembali dibangkunya keduanya hening, sebenarnya Askala mengancam ingin mencium Ariella hanya spontanitas saja. Dia tidak bisa mengontrol mulutnya, Askala merutuki dirinya sendiri. Jangan sampai Ariella kegeeran berasumsi bahwa dia menyukainya, padahal sebenarnya dia memang menyukai Ariella cuma gengsi saja untuk mengatakannya sekarang sebelum Ariella juga punya rasa padanya, Askala harus merebut hati Ariella dulu setelahnya Askala berjanji tak akan pernah melepaskan Ariella, Ariella hanya untuk Askala dan Askala hanya untuk Ariella.

*****

Jam pertama kelas XII. IPS 1 hari ini adalah pelajaran olahraga, Ariella sangat membenci mata pelajaran ini. Alasannya karena Ariella anaknya mageran apalagi kebetulan hari ini adalah hari pertama datang bulannya. Membuat mood Ariella berubah-ubah apalagi harus menahan sakit perut yang begitu melilit didalam sana.

"Baik anak-anak hari ini kelas kita akan digabung dengan kelas XII. IPA 1 karena pak Salam tidak bisa hadir hari ini jadi beliau menyuruh saya untuk mengambil alih kelasnya. Jadi, untuk hari ini kelas XII. IPA 1 akan bergabung bersama kita." Ujar pak Ridwan.

Dulu mungkin Ariella akan merasa senang jika kelasnya digabung dengan kelas XII. IPA 1 karena itu adalah kelas Arsya. Tapi sekarang berbeda, Ariella tidak sanggup melihat kemesraan Arsya dan juga Zalva nantinya.

LOVE LETTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang