p a r t 1. Kabar mengejutkan.

34 2 0
                                    

playlist.

. daun jatuh - resah menjadi luka

. anggi marito - tak segampang itu

. misellia - akhir tak bahagia

. olivia rodrigo - happier

. james blunt - goodbye my lover

. maudy ayunda - tahu diri

. friendzone - pee wee gaskins


p a r t 1. Kabar mengejutkan.

Kiana Naladhipa tahu dia super salah karena bisa-bisanya menaruh hati pada seorang Bagas Baswara. Bagas adalah laki-laki dengan seribu mantan dengan segala pesonanya. Perawakannya yang cukup tinggi dengan kulit putih, mata lumayan sipit dengan hidung cukup mancung dan bibir tipis itu benar benar memabukkan seluruh wanita tak terkecuali seorang Kiana. Jangan lupakan lesung pipi di pipi kanannya.

tunggu.

Dia benar-benar tidak sedang memuji laki-laki di depannya ini kan? Ugh, ini tidak benar. Kiana memang harus berjalan di jalan yang lurus.

"Na." panggil seorang laki-laki berkemeja navy itu.

"Na." ulangnya.

"Kiana Naladhipa." ucapnya sedikit meninggi yang berhasil membuat Kiana kaget.

"Apa sih!" sewot Kiana yang mengundang ekspresi kesal yang sangat kentara di wajah laki-laki itu.

"Kok jadi lo yang sewot sih?"

"Iyaa.. iyaaa.. sorry. Gue ga fokus tadi." sesal Kiana. Sedangkan si laki-laki itu mendelik berbinar.

"Lo ngelamunin gue ya?" godanya sambil menaik-turunkan alis tebalnya.

"Iya." jawab Kiana dalam hati. "Gak ya. Kepedean banget jadi orang. Gue lagi mikiran cari uang kemana ya? Bener-bener anjing ya si Dina. Bisa bisanya pake uang gue buat haha hihi sedangkan pas ditagih katanya ga punya uang. Bangsat." dusta Kiana.

"Dua kali. Lo ngumpat sekali lagi gue cium ya." ancam pemuda bernama Bagas itu.

"Mulut lo, Ra! Emang berani. Taik!" umpat Kiana.

cup. Seperti janjinya, ciuman itu mendarat di bibir Kiana. Hanya sebuah kecupan tidak lebih. Kiana terbengong kaget. Bagas yang lebih suka ia panggil nama belakangnya itu memang tidak pernah berubah. Selalu menepati ucapannya.

Sedangkan Bagas, Ia sudah tertawa terbahak-bahak. Melihat wajah bengong Kiana benar-benar sebuah hiburan baginya.

Sasa is calling...

Bagas seketika menghentikan tawanya dan mengangkat teleponnya yang berbunyi.

"Hi babe"

Kiana seketika berbalik menuju pantry membuat Es Kopi racikan favoritnya karena tiba-tiba hawa di ruangan itu menjadi panas padahal AC sudah menyala sedari tadi.

***

Bagas kelimpungan mencari Kiana yang tiba-tiba saja hilang. Tujuan utamanya menemui Kiana hari ini belum terwujud lantaran ia ter-distract karena dapat panggilan dari kekasihnya itu. Bagas mendesah lega menemukan Kiana yang berada di taman rooftop sedang memakan Chocolate Almond Croissants ditemani oleh secangkir kopi racikannya sendiri. Gedung perkantoran 27 lantai ini memang didesain memiliki rooftop yang memiliki taman kecil dengan beberapa kursi panjang.

"Kenapa hp lo ga aktif sih, Kiana?" tanya Bagas sambil mencoba duduk dan merebut Croissants di tangan Kiana lalu memakannya.

"Ih itu tadi cuman nyisa satu di bawah, jangan dihabisin." dumel Kiana berusaha merebut Croissants-nya kembali.

"Lo belum jawab pertanyaan gue, Na."

"Hp mati? Sengaja sih. Cellular network semua sosmed gue matiin. Adam lagi neror gue. Males banget mau ngeladenin dia." jelas Kiana.

Adam adalah mantan terakhir Kiana ketika masih kuliah dulu dan putus ketika mereka LDR pas masing-masing sudah dapat pekerjaan. Sebenarnya alasan utama Kiana memutuskan Adam bukanlah hal itu, tapi karena Kiana merasa tidak bebas karena Adam sangat protektif. Kiana merasa beruntung sekali karena tidak diterima di tempat kerja yang sama dengan Adam, tapi malah si Kunyuk Bagas ini yang sekantor dengannya.

"Adam mantan lo yang psikopat? Udah lama nerornya? Kok lo ga ngomong gue sih, Na?"

"Gak ada guna ngomong ke lo juga. Gue gak pengen lo buat bikin onar lagi sama Adam."

Lagi? Iya, lagi. Bagas dan Adam sempat adu jotos hanya karena Adam yang sering melarang Kiana pergi bersama Bagas. Kiana memang sempat meraung kesal dan menceritakan kepada Bagas meskipun bukan itu yang dia inginkan.

Bagas dan Kiana sendiri sudah berteman jauh sebelum Kiana menjalin hubungan dengan Adam. Mereka telah berteman sejak pertama kali bertemu di PKK MABA 11 tahun silam. Kiana sebagai mahasiswa FISIP dan Bagas sebagai mahasiswa FT. Mereka sempat berpisah kurang lebih 1 tahun setelah wisuda karena perbedaan tempat kerja meskipun masih dalam 1 kota. Kiana merasa pekerjaannya tidak kondusif dan tidak baik untuk mental health-nya hingga akhirnya dia malah tergabung satu perusahaan dengan Bagas meskipun berbeda divisi.

Jangan tanya mereka sedekat apa. Sudah pasti mereka sedekat banyak orang yang mengira kalu mereka pacaran. Padahal masing-masing sudah punya pasangan untuk saat itu. Sedangkan saat ini Kiana masih dalam mode jomlo.

"Kalau dia ngajakin ketemuan jangan di-iyain ya, Na. Lo pasti tipe tipe diajak balikan mau nih. Gak usah ya, Na. Gue masih sayang sama telinga gue karena gue gak mau dengerin lo nangis tiap hari." jelas Bagas.

"Sialan lo." umpat Kiana mendorong bahu Bagas cukup keras. "Gue juga udah gak minat kali. Lagian ada hal yang lebih penting yang kudu gue lakuin dalam waktu dekat ini."

"Na."

"Hmm."

"Gue mau nikah."

***

hi guys!

aku lagi suntuk banget dan akhirnya decided buat nulis fiksi ini. Semoga kalian bisa enjoy baca cerita ku ya. 

comment and vote sangat diharapkan biar aku bisa better.

baswaraWhere stories live. Discover now