EPPAGELIA - PART 6
Kehebohan di dalam kelas Junior III terdengar ketika Nadeleine menyelesaikan perkenalan dirinya di dalam kelas. Suasana kelas yang biasa saja awalnya berubah menjadi riuh. Beberapa teman sekelasnya mulai bertukar bisik-bisik dan bertanya-tanya tentang si murid baru.
"Tidak ada nama keluarga?"
"Darimana dia, apakah keluarganya kaya?"
"Cantik banget, apa dia akan menjadi saingan Queen?"
"Queen tidak akan membiarkan dia menjadi saingannya. Lagipula bukankah masih cantikkan Queen jauh?"
"Sepertinya kurang bersahabat."
"Sepertinya dia anak hasil perselingkuhan jadi tidak berani menambahkan nama keluarga di belakang namanya."
Berbagai bisikan memenuhi rongga telinga Nadeleine. Seketika dia menyesali keputusannya untuk duduk di baris tengah. Nadeleine berusaha menahan diri namun tidak, ia mulai tidak tahan lagi, rasanya telinganya mau pecah saat ini mendengar bisik-bisikan teman sekelasnya yang nyatanya sangat tidak memperdulikan perasaannya.
Menoleh kebelakang, Nadeleine dapat melihat ada dua bangku kosong yang berada di pojokkan, dengan acuh, Nadeleine berdiri begitu saja dan berjalan kearah bangku kosong tersebut.
"Ada apa, Nadeleine?" Tanya Mrs. Smith yang sedang mengajar di depan kelas. Ia terlihat kaget dengan pergerakan Nadeleine yang mendadak.
"Mereka berisik." Jawab Nadeleine to the point. Namun jawabannya berhasil membuat teman sekelas yang asik berbisik mengenai dirinya terdiam. Dan setelahnya, mereka malah melemparkan tatapan tidak senang pada Nadeleine.
Persetan. Ujar Nadeleine dalam hati.
Setelahnya Mrs. Smith tampak berusaha mengatur ketenangan kelas, dan mulai kembali mengajar.
"Kau tidak boleh duduk disana," Bisik Sophia, perempuan yang kini duduk tepat didepan Nadeleine. Dia juga adalah orang yang sama dengan orang yang memeluk serta memenangkan taruhan.
Mengangkat sebelah alisnya, Nadeleine menatap Sophia seolah bertanya, "Kenapa memangnya?"
"Itu tempat duduk Prince, dia tidak suka ada orang lain yang duduk disampingnya." Terang Sophia.
Nadeleine menganggukkan kepalanya, tampak paham membuat Sophia seketika lega, namun berapa detik kemudian ekspresi leganya seketika berubah ketika mendengar kelanjutan respon dari Nadeleine.
"Suruh dia pindah saja, kesana." Ujar Nadeleine sambil menunjuk kearah tempat duduk yang sebelumnya di dudukinnya.
"Ms. Miller, apakah kau merasa tidak peduli dengan pelajaran yang kupaparkan?" Mrs. Smith bersuara, Miller adalah nama keluarga Sophia. Yang berarti saat ini, perempuan itulah yang sedang di tegur oleh gurunya tersebut.
YOU ARE READING
EPPAGELIA
Teen Fiction"EPPAGELIA" adalah sebuah novel yang mengangkat kisah tentang percintaan dan kekeluargaan yang penuh dengan emosi, dan pelik. Cerita ini mengisahkan tentang Nadeleine Arkhava, seorang gadis belia yang terjebak dalam kehidupan yang rumit. Nadeleine...