chapter: 15

60 26 19
                                    

Happy reading

***

Samuel keluar dari mobilnya dan menuju toko yang hampir tutup tersebut. Ya Samuel tengah berada di tempat kerja Josselin untuk menjemput kekasihnya yang masih bekerja. Dapat Samuel lihat Josselin yang tengah menyapu lantai dan tidak menyadari kehadiran Samuel.

"Sayang" ucap Samuel.

Josselin yang mendengar suara berat itu segera menghentikan kegiatannya dan mengedarkan pandangannya untuk mencari sumber suara tersebut ,dan terlihat pria yang dia tunggu sedari tadi kini tengah berdiri di dekat pintu dengan gagah.

"Sam!" Ucap Josselin dengan menghampiri Samuel.

Josselin berhambur kepelukan Samuel dan Samuel menyambutnya dengan senang hati.

"Aku Menunggumu" ucap Josselin dengan melepaskan pelukannya.

"Aku tahu, ingin pulang sekarang hm?"

"Tentu saja, tunggu sebentar aku akan mengambil tas ku"

"Baiklah"

Josselin berjalan kearah ruangan dimana tas nya berada. Setelah mengambil tas nya dan memasukan barang-barang miliknya, dirasa tidak ada yang tertinggal Josselin segera keluar kembali untuk menghampiri Marsha yang tengah bergulat dengan komputer.

"Sha aku pulang terlebih dahulu apa tidak masalah?"

"Ck bahkan biasanya kau tidak pernah bertanya terlebih dahulu" ucap Marsha dengan mata yang masih tetap fokus pada benda canggih tersebut.

"Ayolah aku hanya ingin menjadi teman yang baik"

"Pergilah dan jangan menggangguku"

"Benarkah?"

"Hm"

"Terimakasih Marsha and the bear aku mencintaimu"

"Menjijikkan sekali!" Teriak Marsha.

Josselin hanya terkekeh mendengar teriakan Marsha yang sangat nyaring. Kini Josselin Josselin menghampiri Samuel yang tengah menatap dirinya dengan tersenyum.

"Apa lama?" Tanya Josselin.

"Tidak sayang, ayo kita pulang"

"Ayo"
-
-
-
Kini dua sejoli ini tengah menghabiskan waktu berjalan-jalan di sebuah mall yang berada di kawasan pusat kota Los Angeles. Samuel berbohong, ia mengatakan akan membawa Josselin pulang tapi ternyata dia membawa Josselin berjalan-jalan dengan alasan dia sedang merindukan Josselin, terlihat cerdik memang.

"Apa disini tidak ada bunga tulip ungu?" Gumam Josselin.

"Ada apa sayang?"

"Aku sedang mencari tulip ungu tapi sepertinya tidak ada"

"Untuk apa lagi, kau bahkan sudah mempunyai tulip sangat banyak"

"Apa salahnya aku menginginkannya" ucap Josselin.

"Sudahlah berhentilah memikirkan tulip untuk saat ini, mari kita membeli sesuatu yang kusuka dan tentunya kau harus memilikinya"

"Apa itu? Apa yang kau suka?"

"Tentu saja banyak dan kau tahu apa yang paling aku sukai?" Tanya Samuel.

"Barang-barang mewah?"

"Ck bukaan"

"Lalu apa? Beri tahu aku"

"Dirimu cintaku" ucap Samuel dengan menangkup kedua pipi Josselin.

Josselin yang mendapat gombalan dan perlakuan seperti itu hanya menatap Samuel datar.

JOSSELIN [ON GOING]Where stories live. Discover now