MISI 2 //CH 4//

10 0 0
                                    


Matahari menerangi kamar Evan dengan disambut cuitan burung.

'Derrrrttt.. (Suara hp yang berdering)
'Derrrrttt..

Evan mengambil hp nya yang bergetar dan bangun dari tempat tidur nya lalu pergi untuk menerima telpon nya.

E //Ha..loo..//<suara ngantuk Evan>
M //Evan ini om//

Evan langsung melek mendengar suara om nya.

E //Eh iya om, gimana apakah udah diselidiki//
M //Kamu ke rumah sakit indah sekarang//
E //Om sakit??..//
M //Bukan om, tapi pacar kamu//
E //Pacar aku kenapa om//
M //Udah jangan banyak omong, kamu kesini jaga Laura, om mau ke kantor dulu ada urusan//
E //Ok om, Evan datang//
M //Hmm..//,//cepat ya//
E //Ok siap 86//

Evan langsung mandi dan bersiap siap untuk pergi ke rumah sakit.

Di sisi lain..

Fino terbangun mendengar suara Evan yang sedang mengobrol dengan om nya.

F *Pacar?,rumah sakit indah!*
F *Gw ikutin Evan aja*

Evan pergi, lalu Fino mengikuti Evan dari belakang.

Selama diperjalanan menuju rumah sakit Evan mengirim pesan ke grup line sekolah nya untuk izin selama seminggu.

Di rumah sakit..

Evan masuk ke ruangan yang di dalam nya sudah ada marcel dan Laura.

'OEE..
'OEE..
'OEE..

Baru saja evan masuk, sudah di kaget kan oleh tangisan suara bayi, dan benar saja bayi itu adalah bayi laura.

Evan melihat Laura yang menggendong bayi dan juga marcel yang menggendong bayi, evan kaget sampai dia bengong di depan pintu.

"Woy budak jangkrik kesini kau, ngapa bengong nanti kesambet kunti kau"
"Eh.. Iya om"

Evan berjalan sambil gemetar.

"Nih pegang anak mu, kembar piye, tak salah aku mengajarimu untuk olahraga"
"Anak gw?"
"Yo anak lu, masa anak genderuwo"," Ada ada aja vin vin.."
"Yowes om pergi dulu ada kerjaan yang harus diurus"

Lalu marcel keluar ruangan laura.

Marcel melihat fino sedang duduk di kursi, tiba tiba fino pergi setelah melihat marcel, fino berlari sambil menangis.

"Heh tunggu.."

Marcel mengejar fino yang berlari sambil menangis.

...

Laura melihat evan yang sedang menggendong bayi nya.

"Evan.. "
"Iyyah"
"Heumm.. Ini anak aku, dan.. "
"Aku, kamu bakal ngerawat anak ini, ini juga kan anak darah daging aku sendiri, aku bakal tanggung jawab sayang"
"Heumm..Iyyah.."
"Anak nya kembar ya? Cewe apa cowo?"
"Yang kamu pegang cewe, dan yang aku pegang cowo"

K *vin anak lu jangan di kasih ke kapten psikopat, kasian itu anak lu juga, dan lu suka sama Laura kan, emang nya lu gak tega sama laura"
E *oh ya gw hampir lupa, makasih ya udah ingetin gw*
K *ehh.. Maksud gw..*,*jan di apa apain bego*
E *gak gw apa apain, gw bakal tunggu anak cewe gw gede dan gw bakal kasih anak ini ke kapten gw*
K *anjg lu, lu gak suka sama Laura?*
E *Hmm.. Sebenarnya gw suka.. Tapii.. *
K *terserah lu aja mau nya gimana, tapi gw saranin jangan sampe lu ngasih anak itu ke kapten*
E *gw gak tau, tunggu aja dia sampe gede*
K *anjir lu

"Vann..?"
"Eh iya kenapa?"
"Ngga.."

"Sayang kamu kenapa gak bilang aku, kalau kamu ngandung anak aku"
"Aku mau bilang ke kamu, tapi aku gak dibolehin bilang sama mom aku, vannn.."
"Mom?oalah mertua gw, dimana dia sekarang sayang..?"
"Heumm.. Aku juga gak tau dimana dia sekarang, dia udah gak peduli lagi sama aku gara gara aku hamil, dia udah benci sama aku Vann.."

'Heukkhh..
'Heukkhh..

Laura nangis dengan sigap evan mengelap air mata Laura.

"Udah jangan nangis, ada aku ko yang jaga kamu"

'Heukkhh..
'Heukkhh..

"Iyyah.."

Tiba tiba saja pintu dibuka dengan keras oleh seseorang.

Yah itu mom Laura<crisca> saat ini ia dengan kondisi mabuk yang tak dapat dikendalikan.

"Kamu.. Anak siapa.." (Sambil menunjuk kearah Laura)

Crisca mendorong pundak laura, lalu dengan tegas nya evan memberanikan diri untuk berbicara.

"Maaf tante bisa ikut saya sebentar"

Evan menaruh bayi nya ke ranjang lalu Evan menarik tangan crisca dengan kuat, dan membawanya untuk keluar.

Saat diluar..

Evan membuka suara.

"Maaf tante, tante saat ini sedang tidak sadar, tante masih mabok, sebaiknya tante pulang untuk merenungkan sejenak karena kesehatan mental tante itu lebih penting dan biarkan saya yang menjaga Laura saat ini","Saya mohon izin untuk restunya..tante"

"KAMU.. KAMU YANG UDAH BIKIN ANAK SAYA JADI SEORANG IBU!!"

'Bletukk.. (Evan didorong ke dinding)

Crisca mendorong tubuh evan ke dinding lalu memegang kepala evan dan membenturkan kepala evan ke dinding yang membuat kepala evan berdarah.

'Tess.. <kasian banget sih suami gw, sampe darah nya netes gitu:( >
'Tess..

Pak satpam yang melihatnya pun langsung bertindak.

"Maaf bu, sebaiknya ibu pergi dari sini dari pada buat keributan di rumah sakit ini"
"Arghhh.. KAMUU..AWAS YAH, AKU TIDAK AKAN DIAM!!"

Lalu crisca pergi dari rumah sakit yang saat ini tersisa hanya evan dan satpam.

"Nak kepala nyaa..", "DOK.."

'Ouch.. <heum sayang sakit ya:( >

"ga papa pak, ini cuman luka ringan, bisa diobati sendiri"
"Itu harus di atasi segera nak supaya bisa disembuhkan segera"
"Gapapa pak", "Maaf udah ngerepotin"
"Oh ya sudah kalo begitu, kalo sakit nya lebih parah bisa langsung minta ditangani sama dokter","Kalo gitu saya izin bertugas lagi, hati hati ya nak"
"Makasih pak"
"Iya nak"
"Saya pamit"
"Baik Pak"

Setelah pak satpam pergi, Evan langsung masuk keruangan laura.

"Ah sial.."
"Vann.. Kepala kamu.."
"Gakpapa ko sayang"
"Tapiii.."

Evan tersenyum dan mengangguk kepada Laura yang artinya dia baik saja, dan Laura pun tersenyum balik

L *van gw khawatir sama lu*

"Sayang aku boleh minjem HP kamu sebentar aja.."
"Iyyah, ambil aja di laci bagian bawah"

Evan membuka laci, dan mendapatkan hp laura.

"Sayang aku keluar sebentar ya"
"Iya"

























































JanLup bintang nya+komen

📢Up setiap hari

GO ON A MISSION || FULL MISSION ||Where stories live. Discover now