00;PROLOG✓

86.2K 2.2K 110
                                    

WELCOME TO THE STORY -PANGERAN ATLANTIK-

NYASAR KESINI JALUR APA?

UDAH FOLLOW AKUN INI APA BELUM? ALANGKAH BAIKNYA SEBELUM BACA YUK FOLLOW Rcha_01

FOLLOW JUGA AKUN MEDSOS AKU DIBAWAH INI ⬇️

-INSTAGRAM :
@_rsya.01

-TIKTOK :
@rcha_0120

JANGAN LUPA REKOMENDASIKAN ATAU BANTU PROMOSI'IN CERITA INI KE TEMAN KALIAN!

KALAU SUKA DENGAN CERITA INI, BERIKAN VOTE DI SETIAP BAB DAN KOMEN DI SETIAP PARAGRAF SEBAGAI APRESIASI.

HAPPY READING!

00.PROLOG


PAGI buta, tidur Atlantik terusik akan suara isak tangis dari gadis di sisinya. Elara sedikit tersentak saat Atlantik melempar bantal ke arahnya dan menutupi kepalanya dengan bantal lain untuk meredam keributan di sampingnya. Demi Tuhan, rasa kantuk masih mendominasinya.

“Atla jahat!” Elara menggosok-gosok kasar bekas kiss mark yang tercetak cukup jelas di tulang selangka lehernya. Bukan hanya di sana, masih banyak tanda-tanda seperti itu, terdapat di area pada anggota tubuhnya yang putih mulus hingga kontras dengan warna merah keunguan. ‘Menjijikkan!’

Nyawanya belum terkumpul sempurna, dengan sisi kepala bertengger di bantal, Atlantik mengalihkan pandangan ke samping. Membulat penuh matanya, sebelum akhirnya bangun dalam seketika, mengubah posisinya menjadi duduk.

Wait?! Apa yang terjadi?! Kenapa gue ada di kamar lo dan—“ Menyingkap selimut, sekilas Atlantik memeriksa keadaan di dalam sana, seketika wajahnya berubah menjadi pias, ia tidak mengenakan sehelai benang pun.

Berarti semalam bukan mimpi?!
Oh, good! Ini bencana!

“Semalam Atla perkosa Ara!!”

“Gue? Perkosa lo? Impossible! Mana mungkin gue tidur sama pembantu kampungan kayak lo! Mimpi lo jangan ketinggian!”

Hikss, Ara rusak!! Atla merenggut kehormatan Ara! Kembalikan mahkota Ara! Hikss.. Ara kotor..” Elara meraung histeris sambil memukul-mukul tubuhnya sendiri. Air matanya berderai di pipi. Betapa hina dirinya tak bisa melindungi diri sendiri.

“Mandi sana supaya gak kotor!” dengus Atlantik masa bodoh. Ia beranjak memungut pakaiannya yang berserakan di lantai kamar untuk di pakainya, tak mengacuhkan sekalipun Elara menangis darah di tempat tidur.

“Atla jahat! Bagaimana kalo Ara hamil?! Ara gak mau masa depan Ara hancur!” sergah Elara di sela-sela isaknya. Ia mengeratkan selimut yang membalut tubuhnya. Kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi di waktu mendatang, menggerayangi batinnya. Ia takut, jika itu benar-benar terjadi.

“Apa peduli gue?! Lagi pula kita hanya sekali melakukannya, gak usah lebay! Lo gak bakal hamil!”

“Tapi, semalam Atla gak pake pengam—“

Shut up, sialan!” Intonasi suara Atlantik naik satu oktaf, kedua tangannya terkepal kuat.

“Pelayanan dekil seperti lo jangan bermimpi tinggi bisa mengandung benih dari gue!” Atlantik kembali menghampiri Elara. Ia mencengkeram dagu Elara secara kasar. Tatapannya menghunus penuh intimidasi.

“Inget ini baik-baik, sampai kapan pun jangan pernah sekalipun lo ada niatan untuk membeberkan insiden semalam agar lo bisa bersama gue dan menikmati harta benda milik keluarga gue. Anggap saja kejadian semalam gak pernah terjadi!” tekannya tidak bisa diganggu gugat.

Terpaling ke samping wajah Elara begitu Atlantik menghempaskan dagunya kasar, kemudian ia berjalan keluar meninggalkan Elara yang sedang menangis campur aduk. “Ara harus bagaimana sekarang..?”


-

Ini bukan lah kisah sederhana sepasang anak muda yang penuh asmaraloka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini bukan lah kisah sederhana sepasang anak muda yang penuh asmaraloka.

Namun, ini adalah kisah rumit tentang naasnya sang pelayan muda yang mengandung benih dari Putra majikannya sendiri.

-

PANGERAN ATLANTIK (Open PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang