PROLOG

51 11 1
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb.

☁Hallo everyone☁

Ini cerita pertama dari PenaSena, aku harap kalian menyukainyaa.
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote and Comment!

Arigatoo ≧∇≦

~ 🍡🍡 ~

!AUTHOR NOTE!

•••

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan/typo bertebaran.

Terdapat unsur toxic/kata kata kasar, harap para readers bijak dalam menanggapinya.

Maaf jika ada kesamaan tokoh dan nama-nama nya karena murni tidak disengaja.

Sekian Author Note kali ini,
Selamat membaca




"Semakin kamu menyukai dirimu, semakin sedikit kamu seperti orang lain, itulah yang membuat kamu unik."  - Walt Disney

     ~ 🍡🍡 ~




Rintikan hujan turun membasahi tempat peristirahatan terakhirnya. Seakan dunia ikut bersedih atas kepergiannya yang meninggalkan luka bagi beberapa orang, salah satunya perempuan yang masih duduk termenung disamping makam orang yang dicintainya.

"Kenapa? Kenapa lu lakuin itu?" air mata yang sudah beribu-ribu kali jatuh membasahi pipi perempuan tersebut. Kata-kata yang masih berputar-putar di pikirannya terus ia rapalkan walaupun tau tidak mungkin akan mendapatkan jawabannya lagi sampai kapanpun itu.

Tubuhnya kini mulai merinding kedinginan, gamis yang ia kenakan sudah basah kuyup dan kotor terkena tanah merah. Kondisi yang cukup memprihatinkan. Tiba-tiba saja, seorang laki-laki mendekatinya sambil memayunginya agar tidak terkena hujan lagi.

"Pulang yuk, mommy nyariin" bisikan lembutnya menenangkan sambil mengelus punggung sang adik.

"Bang, ternyata dia dan senja sama. Sama-sama indah, namun aku hanya bisa menikmatinya sebentar. Aku harus ikhlas, mungkin ini jalan terbaik untuk dia dan aku. Terimakasih atas semua kenangan yang kamu berikan, aku senang" lagi dan lagi, perempuan itu kembali menangis. Namun kali ini berbeda, dia mulai mencoba melepas cintanya yang sudah tenang di atas sana.

Kini perempuan tersebut telah melangkah jauh dari peristirahatan terakhir cintanya, cinta yang membuatnya mati rasa kepada siapapun kecuali dia. Hanya dia yang diinginkannya, kini perempuan tadi harus menerima kenyataan bahwa mereka tidak akan lagi bisa bersama, sekarang dan seterusnya. Dunia mereka berbeda.

"Terimakasih, kak. Sampai bertemu di dunia lain "



~ • ~

"AAAAAAAA.. MAMPUS, GUE KESIANGAN LAGI"
Suara nyaring yang menggelegar di setiap sudut kamar bernuansa putih dan hijau dengan hiasan berwarna keemasan yang semakin menampilkan kesan mewah.

Xiena Kayra Maheswara, gadis yang kini sedang memakai seragam dengan terburu-buru dan langsung turun menuju meja makan. Di sana terdapat kedua orangtuanya yang sedang duduk dan menikmati sarapan pagi ini.

SORRY.. I'M LATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang