Bab 8.

64 5 0
                                    


Seketika orang-orang di sekitar rumah kosong segera mendekat dan menangkap basah Beni dan Laras dalam sebuah ruangan.

"Abang  bikin apa abang? Abang Beni mau apa?"Bentak Laras yang sudah setengah sadar.
Ia lalu memegang tengkuknya yang masih sakit akibat dipukul.

Beni yang setengah teler menyeret Laras keluar dari rumah kosong di luar dia yang justru panik karena banyak orang yang sudah ada di depan rumah kosong.

Karena takut dihakimi massa Beni segera mencari alasan untuk menyalahkan Laras yang sedang linglung.
Diapun segera menghempaskan tangan Laras.

"Usir perempuan itu dari desa ini! pembawa sial! Laknat! berani sekali dia menggodaku! aku adalah calon kepala desa yang taat dan santun terhadap setiap warga! jika perempuan licik ini masih di sini maka desa ini akan segera diazab!"

Itulah teriakan Beni yang didengar Laras sebelum warga berbondong-bondong mengusirnya dari kampung.

Laras terkesiap. Ingin berbicara tapi tak bisa.
Setelah dijebak oleh ipar nya sekarang Laras difitnah dan dihakimi oleh warga desa dan diusir pergi dari desa mereka. Ia disuruh berjalan sejauh 5 kilo meter menuju rumah pengasingan, rumah yang terpencil sendirian di tepi hutan dan hanya dilewati sesekali oleh kendaraan karena letak desa yang satu dengan desa yang lainnya sangat berjauhan

Laras masih belum sadar kalau dia belum menjelaskan sepenuhnya kepada semua warga bahkan kepada Nina kakak sepupunya.

Ia langsung diseret, dipaksa untuk meninggalkan desa karena warga desa sangat takut dengan azab yang nanti akan menimpa desa.

Dengan adanya pengasingan mereka pikir desa mereka bisa aman dan tentram. Bertahun-tahun lamanya tradisi tersebut sudah menyelamatkan desa mereka dan keputusan mereka selalu disepakati oleh semua warga.

Keluarga orang yang diasingkan pun tidak akan bisa mengelak karena itu adalah sanksi yang harus dijalani oleh pelaku seumur hidupnya.

Setelah mengambil barang-barangnya Laras pun segera meninggalkan desa menuju tempat pengasingan. Ia berharap di tengah jalan bisa bertemu dengan kendaraan dan ia bisa lari kembali ke kota, tetapi kendaraan tidak akan membawanya karena mereka tahu dia adalah adalah orang yang bersalah dan diasingkan.

Setelah berjalan cukup jauh Laras merasa letih dan lapar. Bahkan dia tidak sempat mengambil air untuk bekal di jalan karena warga terus mendesak nya untuk segera keluar dari desa.

Laras lemas dan tiba-tiba ia ambruk di tepi jalan aspal yang sudah hancur karena telah lama tidak diperbaiki.

Laras pingsan karena sangat haus dan tak sadarkan diri.

jangan lupa vote dan komen!!

Di PengasinganKde žijí příběhy. Začni objevovat