Bab 5.

65 6 0
                                    

Laras masih tidak mengerti dengan maksud ucapan ibunya Ethi.

"Kamu harus hati-hati dengannya. Dia sering menggoda gadis-gadis yang ada di desa ini. Jangan sampai kamu jadi sasaran berikutnya. Kamar kamu harus kamu perhatikan jendela dan pintunya.."
Bu Diah, memperingati Laras dengan jelas.

Laras masih terdiam sambil menyimak.

"Dulu, ada kenalannya Nina yang bermalam di rumahnya. Subuh-subuh sudah berteriak, katanya ada orang yang mencoba memperkosanya. Orangnya lari lewat jendela. Padahal rumahnya Nina itu semua terkunci. Kecuali pintu kamar dan jendela kamar tamu. Kan aneh. Apalagi ketika mau minta tolong, Beninya entah ada di mana. Sampai temannya permisi pulang, Beni tidak menampakkan diri."
Cerocos Diah lagi.

Laras mengingat kembali keadaan kamar yang ia tumpangi saat sampai. Pantas saja kamar itu tidak memiliki kunci, padahal memiliki pintu.

Ia harus waspada tingkat tinggi mulai sekarang. Ia harus memeriksa kunci jendela kamarnya. Apakah masih kuat, atau malah memang hanya dirapatkan begitu saja.

"Desa ini sedang dilanda isu politik. Kepala desa yang lama akan segera lengser dan beberapa orang mengusung iparmu itu untuk menjadi kepala desa. Ibu takut, ketika ia terpilih, perilaku semena-menanya itu akan menular pada teman-temannya. Bahkan bisa berakibat fatal untuk Nina dan istri-istri teman-teman Beni. Sekarang saja, banyak yang suka mengeluh, karena suami mereka suka menghabiskan malam di tempat tinggalmu itu. Apa kamu sering menyajikan mereka kopi?" Tanya Diah penasaran.

Laras mengangguk.
"Kecuali kalau kak Nina kerepotan mengurus bayinya."

"Saya sangat takut, kejadian menyedihkan bertahun-tahun yang lalu terulang lagi."
Diah menatap sendu ke jalan di ujung desa.

"Seorang gadis atau bujang akan diungsikan jika berbuat zina dengan pasangan orang lain. Dia akan diasingkan jauh dari desa dan tinggal sendiri di tepi hutan. Dan mereka tidak akan kembali lagi, karena..." Diah tercekat. Air matanya telah menggenangi pipi tirusnya.

"Karena apa?" Desak Laras.

"Karena akan hilang dari rumah pengasingan itu."

Jangan lupa vote dan coment agar author update cepat yaaak!

Di PengasinganWhere stories live. Discover now