part 17 dewasa (21+)

5.1K 61 2
                                    

Issabel berlari mendatangi sebuah rumah yang di jaga ketat oleh beberapa penjaga.

"Anda di larang masuk"

"Aku issabel"

Setelah memberitahu namanya, penjaga itu mengizinkan issabel untuk masuk.

Tanpa ragu issabel membuka pintu kamar itu dengan kencang.

"Dimana adikku"

"Duduklah"

"Kembalikan adikku, dimana dia, jika kamu menyakitinya aku akan membunuhmu" menodongkan sebilah pisau kecil.

"Apa ini waktunya untukmu mengancamku? Bukankah kamu harus bersikap baik padaku? Demi adikmu?"

"Dimana.."

"Menginap denganku malam ini" membelai pipi issabel.

"kamu menculik adikku untuk ini?"

"aku sangat tergila-gila padamu" sambil membelai kedua pipi issabel. "Aku tidak bisa membiarkanmu menikah dengan siapapun"

Issabel baru mencium bau arak saat posisi mereka menjadi dekat.

"Kamu mabuk.. jangan5 memperlakukanku seperti ini, lepaskan adikku.. kumohon" kali ini issabel meminta dengan lembut.

"Jika aku melepaskannya kamu akan pergi menjauh, kamu tidak perlu takut lagi dengan Bram dia tidak akan bisa menjadikan adikmu sebagai ancaman"

"Tapi sekarang kamu yang menggunakannya untuk mengancamku"

Ayumi tidak bisa menjawab, dia langsung menurunkan pakaian luar issabel, melepas tali pengikat luaran bajunya dengan mudah.

Issabel tidak bergerak, tangannya mengepal, rasanya sangat menyedihkan. Issabel memang menaruh perasaan pada ayumi, tapi cara ayumi memperlakukan issabel sangat merendahkan, alih alih menggunakan cara baik, lembut ayumi memilih untuk menyakiti dan mengancam seperti yang dilakukan semua orang.

Rambut issabel tergerai, saat issabel mencabut tusuk konde perunggu milik issabel, rambut lurus dan panjang menambah kecantikan di wajah issabel.

Ayumi mengecup bibir issabel, kemudian mengecup lehernya. Tidak ada respon sedikitpun.

"Kamu tidak menginginkannya?"

"Jika tidak, kamu akan melepasku?"

"Tidak mungkin" menarik turun baju issabel.

Ayumi melepas bajunya sendiri, issabel menunduk, ayumi segera menengadahkan wajah gadis pujaannya, kembali mencium bibirnya yang lembut, sembari menyatukan tubuh mereka.

Issabel berulang kali menutupi tubuhnya dengan kedua tangan, namun ayumi tidak akan melewati kesempatan malam ini. Walau tanpa respon baik, ayumi mengecup tiap jengkal tubuh issabel tanpa terlewati.

Disitulah ayumi melihat bekas luka selebar 8 cm di area bahu issabel yang terlihat jelas walaupun sudah sembuh.

"Bekas luka apa ini?"

"Tanyakan pada pengawal ayahmu"

"Kenapa kamu terus mengatakan hal hal seperti ini?"

"Karena itu faktanya"

Ayumi tidak akan mempercayai hal itu, dan kembali melanjutkan apa yang ingin dia lakukan.

"Aaahhh" dahi issabel mengerut, merasakan sakit.

"Kamu juga menginginkannya bukan?" Ucap ayumi

Air mata mengalir, tangan ayumi menorobos paksa masuk ke dalam vagina issabel yang kering, sejak awal, issabel tidak menginginkannya, karena itu penetrasi yang dilakukan secara paksa akan menyakiti issabel.

"Hhhhh" issabel meringis sakit, tangannya meremas selimut.

Sementara ayumi terus memasukkan jarinya lebih dalam, sembari menggesekkan vaginanya ke paha issabel.

Issabel hanya memejamkan mataz menahan sakit, air mata yang mengalir di pipi issabel membuat ayumi semakin marah.

"Kenapa? Kamu ingin menjaga kesucianmu untuk Bram?"

"Benar" asal menjawab.

"Aku akan mengambilnya, sama seperti yang kamu lakukan padaku"

"Hhh bukankah itu yang kamu inginkan? Karena itu hh kamu datang dan hhh menciumku"

"Sama sepertimu.."

"Aku terpaksa datang"

Ayumi yang kesal mengambil sebuah tingkat kecil saat melihat tidak ada darah ditangannya. Jemari ayumi lebih pendek dibandingkan issabel sama seperti tingga badan mereka, ayumi memiliki tinggi 162cm dan issabel 170cm.

"Aaarrrrrgggghhh" issabel berteriak sakit, dan berusaha melawan ayumi.

"Ingaatttt adikmu... hmmm"

Kali ini darah keluar setelah tongkat tumpul itu masuk ke dalam vagina issabel.

"Aaaahhhhh hhhhhh hhhh" Rasa sakit itu tidak kunjung hilang.

Ayumi terus memainkan alat itu, sambil terus menggesekkan vaginanya di paha issabel.

"Kamu milikku.. hhhh hhhh katakan sayang.. kamu menikmatinya bukan ahhhhh hhhh?" Sambil terus menekan vaginya sendiri ke paha issabel.

Perlahan, kesadaran issabel mulai menurun, rasa sakit itu seakan menghilang dan tidak sadarkan diri.

forbidden story (lesbian story) GXGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang