Prolog & Introduction

82 10 4
                                        

Seulgi menatap nanar pria di hadapannya, ada perasaan enggan dan bimbang. Dipertemukan kembali dalam situasi dan kondisi yang terduga, ia tak tahu bagaimana harus bersikap. Haruskah ia menyapa dengan ramah normalnya orang yang pernah kenal atau bersikap cuek layaknya orang yang tak memiliki kepentingan satu sama lain. Namun keduanya juga bukan pilihan yang tepat untuk saat ini mengingat urusan genting yang mempertemukan mereka.

Pada akhirnya Seulgi yang lebih duluan hadir di sana memilih tetap bungkam dan hanya memberikan anggukan singkat sebagai tanda ia menyadari kehadiran pria tersebut. Berkaitan masalah yang mereka hadapi, untuk sekarang ia harus lebih bijak dalam bersikap. Berbicara hanya ketika dibutuhkan dan tak bertingkah mencolok demi menlindungi dirinya sendiri dan juga menjaga perasaan orang-orang disekitarnya.

"Lama tak bertemu, Seulgi."

Percakapan yang dibuka oleh sang pria membuat Seulgi tertegun sejenak. Ah, mengingat sifat alami pria tersebut yang sudah dikenalnya seperti garis di telapak tangannya sendiri, seharusnya Seulgi tak heran lagi bagaimana kontrasnya mereka dalam mengambil sikap. Tipe pria easy going yang dapat beradaptasi dengan cepat dan menguasai setiap keadaan dengan mudah, pintar membaca atmosfer di sekitarnya dan membawa diri agar berada dalam barometer yang sama dengan lawan bicaranya. Tak kurang dan tak berlebihan, selalu berada dalam skala yang tepat membuatnya tak terlihat canggung dan alami dalam situasi apapun.

"Um, ya." Seulgi agak ragu menjawabnya, tapi berharap kesan tak nyaman tersebut tak sampai muncul di wajahnya. "Sayang sekali kita harus dipertemukan oleh kabar duka seperti ini."

Setelah kurang lebih empat tahun yang lalu sejak terakhir kali bertemu, Seulgi tak pernah tahu pasti keinginannya kala berkaitan dengan pria bernama Lim Jaebeom tersebut. Pikiran dan perasaannya selalu kontradiktif jika berhubungan dengan pria yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya tersebut. Apakah ia ingin dipertemukan kembali dengan Jaebeom? Entahlah, tapi masing-masing dari mereka pernah memilih perpisahan, yang artinya tak ada alasan bagi mereka untuk berpikir pertemuan kali ini memiliki kemungkinan lain di luar dari keperluan mereka untuk hadir di sana.

"Siapa yang menyangka hal buruk seperti ini terjadi pada orang di sekitar kita." Terdengar tawa kecil yang kental akan kegetiran di ujung kalimat Jaebeom.

"Ya, aku tak pernah membayangkan dan mengharapkan ini terjadi," balas Seulgi pelan nyaris menggumam, ia tak tahu apakah arti dari ucapannya hanya untuk insiden buruk yang terjadi atau mungkin ia juga tak mengharapkan kehadiran Jaebeom dalam situasi ini. Menghindari percakapan lebih lanjut Seulgi memilih memalingkan wajahnya ke arah kaca jendela di seberang ruangan yang memburam akibat derasnya hujan di luar sana, berharap Jaebeom juga mengerti momen saat ini bukanlah milik mereka.

Guyuran hujan lebat yang tak kunjung reda sejak semalam seakan ingin meredam gemparnya dua insiden mengerikan yang terjadi berturutan di tengah kelamnya malam tadi. Seorang wanita ditemukan tewas di rumahnya, tubuh tak bernyawa dengan luka tusukan dan bau anyir dari darah yang menggenang menyisakan pemandangan mengenaskan yang sulit dipercaya. Selisih dua jam kemudian di tengah cuaca yang buruk terjadi kecelakaan tunggal dari sebuah mobil dengan dua orang penumpang di dalamnya. Nasib korban kecelakaan mobil tersebut mungkin bisa dikatakan lebih beruntung, keduanya masih sempat dilarikan ke rumah sakit walau keadaan mereka juga masih dikategorikan kritis hingga sekarang.

Menjelang pagi kedua insiden tersebut berhasil mengundang kegaduhan di situs pemberitaan maupun forum online. Wanita korban pembunuhan adalah seorang artis yang tak lagi aktif semenjak menikah, tapi ia masih cukup terkenal di dunia hiburan dan kematiannya yang penuh misteri memancing banyak perhatian. Banyak spekulasi bermunculan mulai dari yang masuk akal sampai yang tak berdasar begitu terkuak informasi lainnya mengenai kecelakaan mobil yang juga terjadi di malam yang sama. Korban kecelakaan mobil melibatkan dua orang jaksa yang salah satunya identitasnya diketahui sebagai suami dari wanita korban pembunuhan tersebut.

INNOCENT ❝JAEBEOM SEULGI❞Where stories live. Discover now