(8.) Broken Home and Harmonious

87.5K 5.9K 4.2K
                                    

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment. Jika ingin ceritanya lekas terus di updated, jangan lupa tembuskan targetnya, xixixi. WARN! ADA SEKITAR 1000+ KATA, SEMOGA TIDAK BOSAN.


Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis🖤🖤🖤

TARGET--3,2 RIBU VOTE AND 4 RIBU COMMENT?! SETELAH TEMBUS AKU AKAN SEGERA UPDATED LAGI YA SENGKU.

ABSENN DULUU, SIAPA YANG UDAH NUNGGUIN ASKARAZEY UP, SPILL BIAS KALIANNNN😁😎☝️AGHU JAY ENHYPEN

HAPPY GOING TO 300k READS REMOY, MAKASIHH BNYAKK YG UDH MERAMAIKAN BAB SEBELUMNYA YA🥹💓 JANGAN LUPA NABUNG YA, BUAT VERS CETAKNYA IHIY

••••••••••••••••

"Ini bukan hanya tentang dendam masa lalu, tetapi soal perasaan hatimu yang tak menentu."
-Agaskar Vakenzo Delvan-
••••••••••••••

"Zeya, gue pulang."

"Zeyy?!"

"ZEYAAAA?!"

"Sayang?"

Beberapa kali upaya Agaskar dalam memanggil nama istrinya tak membuahkan hasil, langkah Agaskar pun maju beberapa meter ke depan untuk memastikan keadaan rumah setelah ia membuka pintu.

Tak lama ada Mang Roki yang sedang merawat Kumoy lewat. "Mang Roki, ada lihat Zeya, nggak? Dia ada di kamarnya, nggak?"

"Non Zeya?" ulang Mang Roki sejenak mengingat-ngingat. "Ah, Non Zeya tadi pergi keluar, Den. Saya juga nggak tau kemana, karena Non Zeya langsung pergi."

Mendengar jawaban itu, Agaskar menghela napas panjang seraya mengusap wajahnya kasar. Ia tak menyahut apapun lagi atas jawaban Mang Roki setelahnya, sang empu kemudian berpamitan untuk mengurus Kumoy lebih lanjut.

"Kemana lagi sih tuh anak pergi nggak ngabarin suami," gumam Agaskar, kemudian melangkah mendekati sofa. "Kabaran kek, apa dia masih marah ya sama gue?"

Agaskar menyunggingkan senyum. "Nyokap Bokap lo itu gila uang, Zeya. Makanya mereka mau anaknya dijodohin sama gue, untungnya Mamoy sama Papoy nggak terlalu mempermasalahkan soal itu karena gue yang bisa menerima lo dengan baik meski butuh waktu."

"Perusahaan orang tua lo nggak akan maju dan bertahan tanpa campur tangan dari keluarga Papoy, jadi sebagai balas budinya lo yang udah sah jadi istri gue, harus nurut sama gue apapun aturan yang udah gue kasih, ngerti?" Agaskar menekan nadanya di setiap kata.

Agaskar tiba-tiba mengingat tentang kejadian tadi malam, dimana ia sempat mengeluarkan kalimat yang tidak seharusnya Zeya dengar, sekalipun itu adalah sebuah fakta.

AGASKAR 2 [[ ASKARAZEY ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang