"Ah ... aku rindu Tama-ni Chan dan Hoshi-ni Chan, bagaimana kabar mereka ya?" Kamu melepaskan sepatumu dan menaruhnya di rak.
"Aku bahkan tidak tahu mereka di makamkan atau tidak, bodoh sekali."
Kamu melepaskan pakaian kerjamu dan menggantinya dengan pakaian tidur.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ib : Pinterest
"Aku lapar sekali, ada makanan tidak ya?" Kamu mengecek kulkas, namun tidak ada apa-apa di sana.
"Ya sudahlah, beli yang instan saja." Kamu mengambil jaket dari dalam lemari dan memakai sepatu.
✧✧✧
Sudah 10 menit kamu berjalan di luar, namun tidak menemukan apa yang kamu mau.
"Argh! Aku mau makan apa sih?!" Kamu frustasi karena tidak tahu ingin memakan apa.
Puk
Ada seseorang yang menyentuh pundakmu, sontak kamu langsung melompat untuk menghindarinya.
"Siapa." Tanyamu sinis.
"Santai dong, aku ini Haru, masa baru beberapa jam yang lalu kita bertemu kamu sudah lupa denganku?" Haru membuka tudung hitamnya.
"Apa yang kau lakukan di sini? Mengagetkanku saja." Kamu berjalan menjauh dari Haru.
"Matte yo (Name)-Chan~" Haru mengekor di belakangmu. "(Name)-Chan, kamu ingin ke mana?"
"Beli makan, aku lapar tapi aku tidak tahu ingin membeli apa ... kau sudah makan?" Kamu terus melirik jajaran kedai makanan, namun tidak ada yang membuatmu berselera.
"Aku belum, bagaimana kalau kita makan bersama?" Usul Haru. "Ayo ikut denganku!"
Haru menarik tanganmu menjauhi kerumunan orang, entah dia ingin membawamu ke mana.
Setelah beberapa menit kalian berjalan, akhirnya sampai pada tempat tujuan Haru.
"Aku biasa makan di sini, semoga saja sesuai dengan seleramu." Kata Haru.
Kalian tiba di depan sebuah caffe bernuansa krem, dari luar terlihat cukup banyak pelanggan yang sedang asyik dengan makanan mereka.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
