68 6 0
                                    

Keluargamu akan berkunjung ke makam Oto-San hari ini, kamu sedang mencari baju yang cocok untuk dikenakan sampai tidak terasa sudah 1 jam kamu mencari pakaiannya.

"(Name) ayo-" ucapannya terkurung ketika melihat Imouto nya yang hanya memakai sebalut handuk ditubuhnya.

"Oni-San Hentai!" Kamu melempar beberapa bantal kearah Hoshi-ni San sambil memejamkan mata saking malunya.

"Gomen (Name)! Aku tidak sengaja," Hoshi-ni San mencoba menenangkanmu namun hasilnya nihil, akhirnya dia menutup pintu kamarmu dan menghilang begitu saja.

"Baka, makanya kalau mau masuk itu ketuk pintu dulu, kau belajar etika tidak sih." keluhmu sambil kembali mencari pakaian.

Akhirnya kamu menemukan pakaian yang cocok untuk kamu kenakan, namun kamu merasa ada yang aneh dengan dress itu. "Ini bagus, tapi kok perasaan ku tidak enak ya?"

 "Ini bagus, tapi kok perasaan ku tidak enak ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ib: Pinterest

Setelah menggunakan pakaian itu kamu langsung turun ke bawah dan mengambil karangan bunga yang tergeletak di sofa.

'Bunga siapa nih? Punyaku kah?' Tanyamu dalam hati.

"Oka-San, bunga yang di sofa punya siapa?" Kamu mengangkat tinggi bunga yang kamu pegang agar terlihat oleh Oka-San.

"Um, nanti berikan pada Oto-San ya," Oka-San menjawabnya sambil melihat dirimu dari atas hingga bawah. "Ara, dress itu sangat cocok untukmu (Name)."

"Hehe, itu pasti karena yang mengenakannya adalah orang tercantik dimuka bumi ini setelah Oka-San!" Kamu memuji dirimu sendiri di depan Oka-San, namun Oka-San hanya tertawa mendengar leluconmu.

"Oka-San, kami sudah siap." terlihat kedua anak laki-laki keluarga Sachiyo itu tengah menuruni anak tangga menuju ruang tamu.

"Ternyata anak Oka-San sudah besar semua ya, pasti Oto-San bangga pada kalian ..." Kalimat diakhiri dengan suara kecil, mengubah gelak tawa menjadi suasana canggung.

"Oka-San, a-ayo kita pergi." kamu mengambil kunci mobil dan melemparkannya kearah Tama-ni San sambil memberikan tatapan 'Ubah suasana ini' awalnya Tama-ni San tidak mengerti, namun setelah diberitahu Hoshi-ni San akhirnya dia mengerti.

Mereka telah memasuki mobil BMW putih dengan model M4 milik Tama-ni San.

"Pasang seat belt nya, perjalanan kita lumayan jauh." ucap Tama-ni San memperingati para penumpang nya.

"Wakatta." kamu mengambil seat belt yang masih tergantung di samping seat dan memasangkannya padamu.

𝑫𝒂𝒚𝒍𝒊𝒈𝒉𝒕Where stories live. Discover now