Chapter 11

9 1 0
                                    

Chicago, January 1 20XX, 03:23 PM

Setelah kejadian siang tadi, Zilong memutuskan untuk ikut dengan Ling. Tak ada gunanya ia tetap di rumah itu, atau mungkin ia akan mengalami pengalaman buruk yang dialami kakak kandungnya itu.

Diam diam, Zilong memasukkan semua seragam sekolah dan bukunya dalam sebuah ransel yang cukup besar. Tak lupa juga dengan obat obatan milik Selastia karena ibunya itu memiliki penyakit jantung koroner. Ia juga membawa laptop serta bassnya, tak ingin meninggalkannya di rumah.

Saat berjalan menyusuri trotoar demi menemukan lokasi Ling, ia terpikir, siapa yang diturunkan penyakit Selastia? Chang'e dan Zilong tak pernah menunjukkan gejala. Seingatnya, Ling pernah mengatakan kalau ia memiliki jantung koroner dari ibunya. Selastia juga memiliki penyakit itu. Zilong menyimpulkan Ling lah yang mendapat kelainan genetik itu.

Semakin dekat dengan lokasinya, Zilong terus fokus pada Google Maps nya. Setelah sampai di lokasi, Zilong menatap sebuah rumah medieval dengan dua lantai, namun nampak nyaman. Segera saja ia bunyikan bel rumahnya.

"Kukira kau tidak akan datang. Ayo masuk." Ucap Ling

Zilong mengikuti Ling masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu, ia melihat ibunya dan Chang'e duduk bersebelahan. Ada juga Yu Zhong, direktur dari perusahaan ayahnya, dan Luo Yi, dokter yang biasa menangani Selastia apabila penyakitnya bertambah parah. Serta Wanwan yang sibuk mengobrol macam macam dengan Chang'e yang duduk di depannya.

"Biar kujelaskan. Setelah aku berhasil melarikan diri dari ruang bawah tanah mengerikan itu, aku bertemu dengan Mr. Yu Zhong. Lalu beliau mengasuhku sembari aku berusaha menyembuhkan traumaku yang diakibatkan pria sialan itu. Wanwan sendiri putri kandung beliau dan dr. Luo Yi. Dia yang membantu kami meretas untuk informasi target kami." Jelas Ling

"Sekarang... kau masih trauma dengan saat saat itu?" Tanya Zilong

"Masih. Walau sudah tak seburuk dulu. Dulu saja aku ketakutan melihat pisau dan rantai. Sampai tadi, aku masih gemetaran untuk masuk rumah. Dan akhirnya aku bisa melawan traumanya." Jawab Ling

Ling tersenyum kecil, "tak usah tegang begitu. Ayo kita ke kamarku. Dulu kita pernah sekamar, kau ingat?" Ajak Ling

"Mungkin. Entah kenapa, walau ingatanku kembali, ingatan itu masih terasa samar." Balas Zilong

"Pelan pelan saja, kau tak seberuntung Ibu atau Chang'e yang langsung ingat." Ucap Ling

Mereka masuk ke kamar Ling. Walau terdapat pedang yang masih berlumuran darah, kamar itu sangat rapih dan membuat Zilong kagum.

"Berapa hari sekali kau membersihkannya? Aku saja terkadang malas membersihkannya dan akhirnya pengasuhku yang membersihkan kamarku." Puji Zilong

"Setiap hari aku selalu membersihkannya. Kalau pedang, aku memang malas membersihkannya karena akhirnya akan berlumuran darah lagi." Jawab Ling

Seketika Zilong teringat tentang teman temannya yang belum ia beri tahu soal Claude tadi.

"Hey, apa aku boleh memberitahu Hayabusa dan yang lainnya tentang Claude?" Tanya Zilong

"Tentu. Mau memberi tahu identitasku yang sebenarnya juga boleh." Balas Ling

Zilong mengangguk dan membuka tasnya. Ia mengambil laptopnya, menaruh di meja belajar Ling dan menyalakannya. Ia lalu membuka aplikasi Discord dan mulai menghubungi teman temannya.

"Ada apa Zilong, memanggil kami semua?" Tanya Silvana

"Soal Claude dan Fanny, juga Xavier, Floryn dan Cyan Finch. Kasus mereka memang ada hubungannya dengan Cyan Finch." Ucap Zilong

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 08, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Childhood Revenge (Mobile Legends Fanfiction)Where stories live. Discover now