Chapter 1

53 1 0
                                    

Chicago, Pear CEO House, June 28 20XX, 01:11 PM

Siang itu, Zilong sangat malas untuk melakukan apa pun. Kebetulan juga, saat ini Zilong sedang liburan. Jadi dia dapat bermalas malasan seharian. Pada akhirnya, dia pergi ke halaman belakang sambil mencoba tidur siang.

Angin sepoi sepoi mengusap pipi Zilong yang sedang berbaring di bawah pohon beringin yang rindang. Zilong merasakan surga untuk sesaat, sebelum terdengar teriakan Ibunya dari rumahnya. "Ada apa, Bu?" Tanya Zilong yang langsung berlari ke sumber suaranya. 

Ayah Zilong juga ikut berlari ke Ibunya. "A-ada, k-kepala, o-orang di dalam paket itu." Jawab Selastia, ibu dari Zilong. Zilong segera mengecek kotak kardus tersebut dan benar saja, terdapat kepala orang di kardus tersebut. Reyvan, ayah dari Zilong juga ikut memeriksa kardus tersebut.

Zilong menemukan sebuah surat di dalam kardus tersebut. "Aku menemukan surat! Isinya adalah, 'Aku akan membalaskan dendamku. Tertanda, Cyan Finch.'" Kata Zilong sambil membacakan isi surat ancaman itu.

"Aku pulang. L-lho, ada apa semuanya berkumpul depan pintu begini?" Tanya Chang'e yang baru saja kembali dari rumah temannya. Azarea, pengasuh Chang'e sejak bayi mengantarkannya ke kamarnya agar tak melihat paket mengerikan itu. "Nona Chang'e, sebaiknya anda pergi ke kamar anda. Saya akan mengantarkan anda." Ucap Azarea

"Kalau begitu, aku ingin ke halaman belakang sebentar. " Jawab Chang'e. Pembantu yang lain segera membereskan paket aneh tersebut. Selastia sangat syok akibat kejadian tersebut sehingga Reyvan membawanya ke psikolagis. "Zilong, kau jaga rumah. Ayah akan mengantarkan Ibumu ke psikologis." Perintah Reyvan. Zilong menganggukkan kepalanya.

Deru mobil terdengar, menandakan Reyvan dan Selastia sudah berangkat. Zilong kembali ke pohon beringin tadi, tetapi bercak darah menghiasi batang pohon itu. "A-apa apaan ini?! 'Sampai bertemu lagi, Moon Blood.' Kalau tak salah, Cyan Finch memiliki partner yang bernama Moon Blood. Mereka meneror kami?" Tanya Zilong panik sampai terduduk

"Kakak, ada apa berteriak begitu?" Tanya Chang'e dari jendela kamarnya. Zilong tak ingin membuat Chang'e ketakutan mendengarnya, jadi dia memilih merahasiakannya. "Tidak, tadi hanya ada tupai yang melompat ke wajahku." Jawab Zilong berbohong

"Tuan muda Zilong, teman temanmu datang." Kata Alidra, pengasuhnya sejak bayi sambil membungkuk. Zilong bangkit dan membersihkan bajunya. "Persilahkan mereka masuk, jangan ada satupun yang boleh kesini. Ah, bercak darahnya tolong dibersihkan ya." Perintah Zilong

"Baik, tuanku." Jawab Alidra sambil membungkuk. Zilong pun segera pergi ke ruang tamu untuk menemui teman temannya. "Hey, Zilong. Mau bermain game? Aku punya game yang baru saja rilis, Adventure Legends 5." Ajak Hayabusa, anak dari pemilik perusahaan game

"Ya, aku juga telah membawa banyak camilan." Tambah Gusion, yang merupakan anak dari pemilik perusahaan bakery yang terkenal sedunia. Zilong mengajak mereka bermain dikamarnya agar tak mengganggu pembantu yang bekerja disana. "Kita bermain dikamarku? Sekalian mencoba perangkat game yang belum dirilis ayahku?" Ajak Zilong

"Ayo. Aku juga ingin menjadi salah satu pengguna pertamanya selagi belum rilis." Jawab Alucard tak sabar. Mereka akhirnya pergi ke kamar Zilong untuk bermain game. Karena fokus bermain game, Zilong sampai lupa bahwa ada yang mau mengusik kedamaian keluarganya.

Chicago, Pear CEO House, June 29 20XX, 07:30 AM

Zilong sarapan berdua bersama ayahnya saja. Ibunya dirawat dirumah sakit karena masih syok akibat paket mengerikan itu, sementara Chang'e sarapan diluar bersama temannya. Sebetulnya, Zilong sudah biasa sarapan berdua dengan ayahnya saja karena ibunya dan Chang'e selalu sarapan terlambat.

"Ayah mau acarnya? Aku tak begitu suka acar." Kata Zilong  sambil menyendoki acar dimangkuknya. Reyvan menolaknya karena menurutnya Ziloang kekurangan sayur. "Tidak, Zilong. Makan acarnya. Tubuhmu kurang sayur." Jawab Reyvan. Zilong terlihat kesal dan langsung menelan sayurnya tanpa mengunyahnya. Kerongkongannya terasa perih saat menelannya karena tak dikunyah tetapi Zilong membiarkannya. "Daun seladanya juga kau makan ya." Lanjut Reyvan

Childhood Revenge (Mobile Legends Fanfiction)Where stories live. Discover now