Chapter 7 - Special Chapter

4 0 0
                                    

Chicago, Arc High School, November 23 20XX, 08:30 AM

Siswa siswi bersiap untuk membuka festival sekolah mereka. Ada yang menggunakan kimono atau yukata, ada juga yang menggunakan baju pelayan ala Negara Kincir Angin.

"Ling, kau lihat gadis yang menggunakan kimono itu? Sangat cantik bukan?" Tanya Xavier. Ling menghela nafasnya. "Ayo bersiap. Kau itu pengganti Claude jadi jangan menggoda perempuan terus." Jawab Ling sembari menyeret Xavier menuju aula

Penampilan band mereka harus tetap dilanjutkan walaupun Claude menghilang tanpa kabar. Karena itu, Ling meminta Xavier menggantikan Claude yang bermain keyboard. "Semoga saja aku hafal notnya." Ucap Xavier

...

Para siswa siswi berkumpul di aula, menunggu penampilan SeaStars. Tak lama kemudian, para member SeaStars menaiki panggung. "Terimakasih telah menonton penampilan kami hari ini. Kami akan membawakan lagu, Heroic." Ucap Ling

Playing Heroic - Epsilon Phi

(Gk nemu lirik, skip)

Para siswa perempuan bersorak saat mendengar suara Ling ketika bernyanyi. Hal itu membuat Xavier sedikit iri karena di tahun terakhir sekolahnya, dia ingin lebih populer dari Ling. 'Akan kubuktikan di akhir semester nanti aku akan lebih populer darimu. Lihat saja kau Ling.' Batin Xavier. Mereka turun panggung untuk memberi kesempatan siswa lain yang ingin tampil.

"Otsukaresama. Aku tak menyangka para siswa perempuan histeris begitu." Ucap Hayabusa. Semuanya kecuali Ling, menabrakkan kaleng kopinya satu sama lain. Xavier menoleh ke Ling yang pergi meninggalkan ruang ganti. Dia mengikuti Ling diam diam, namun sayangnya Ling menyadari keberadaan Xavier. "Ada perlu apa denganku?" Tanya Ling datar

Xavier keluar dari persembunyiannya dengan wajah tak berdosa. "Ternyata ketahuan ya. Omong omong, kau mau kemana?" Balas Xavier. Ling membalikkan badannya dan menatapnya dingin. "Bukan urusanmu." Jawab Ling lalu pergi meninggalkan Xavier

Xavier sedikit heran dengan sikap Ling yang tak biasanya. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak memikirkan itu dan pergi berkeliling sekolah.

Chicago, November 23 20XX, 09:50 AM

"Apa yang kau temukan, Idol Tiger?" Tanya Cyan Finch. Idol Tiger menyeringai dan menunjukkan laptopnya pada Cyan Finch.

"Seorang koruptor. Setidaknya, itulah yang bisa kusimpulkan. Dia menggunakan uang operator perusahaan untuk memperkaya dirinya. Ia juga sering menyuap polisi agar tutup mulut soal kejahatannya." Jelas Idol Tiger

"Sejak awal aku memang tidak menyukainya sih," balas Cyan Finch

"Ah, satu lagi. Dia memiliki putra bernama Julian Restwreck. Dia sekelas dengan Yin ." Kata Idol Tiger

"Saat kita beraksi nanti, awasi Julian. Biar aku beraksi berdua bersama Moon Blood." Perintah Cyan Finch

"Baik," ucap Idol Tiger

Chicago, Arc High School, November 23 20XX, 11:24 AM

"Silahkan kunjungi maid and butler cafe kami di lantai 2!" Seru Alucard

Di lobby sekolah, terlihat Alucard dan Miya sedang mempromosikan kafenya. Alucard mengelap dahinya yang berkeringat, duduk di pojokan ruangan.

"Hahh, aku lelah. Miya, kau ada minun?" Tanya Alucard

"Ini. Omong omong, Fanny dan Claude pergi kemana ya?" Jawab Miya

"Entahlah. Yang pasti, aku kesal dengan mereka karna tiba tiba menghilang lalu semua pekerjaan mereka dibebankan ke kita." Balas Alucard

Sembari beristirahat, mereka hanya memandangi hiruk pikuk tanpa ada salah satu yang bersuara ataupun berbicara. Hingga Alucard menemukan satu topik yang menurutnya menarik.

"Miya, kau tahu pembunuh berantai yang saat ini sedang populer kan? Si Cyan Finch dan Moon Blood itu?" Tanya Alucard

"Tentu saja. Aku tak sebodoh itu untuk tak mengetahui apa yang sedang populer sekarang," gerutu Miya

Alucard tertawa kecil mendengar balasan Miya, "yah, terkadang saat melihat beritanya aku takut. Takut jika suatu hari nanti keluargaku atau aku sendiri yang diambil nyawanya oleh mereka. Target mereka selalu pejabat, bukan?" Tambah Miya

"Kau benar. Setiap hari aku selalu berharap aku tak menerima surat ancaman ataupun paket mengerikan yang berisi bagian tubuh manusia. Ibunya Zilong pernah mendapatkan paket mengerikan itu tiga kali." Kata Alucard

"Mereka berdua hanya mengincar orang kaya, kan? Lalu... kenapa Hanzo bisa ditargetkan oleh mereka?" Tanya Miya

"Simpel saja, Hanzo adalah orang yang berbahaya. Dia memiliki fisik yang kuat, yang mungkin bisa menghalangi tujuan mereka," jawab seseorang

Alucard dan Miya segera menoleh dengan terkejut. Di sebelah kiri Alucard, nampak Lesley yang juga sedang beristirahat sembari meminum minuman kotakan.

"Jangan mengagetkanku begitu, Lesley. Lagipula, darimana kau bisa menebak tujuan Cyan Finch membunuh Hanzo?" Tanya Miya lagi

"Fredrinn Vance. Kakak angkatku adalah korban dari Cyan Finch. Setelah ditelusuri, dia aktif dalam pasar gelap atau semacamnya. Sebelum kematiannya juga, ada kartu remi bergambar spade dengan glitter merah di sekitarnya. Lalu setelah kematiannya, glitter merah itu kembali muncul. Korban lainnya seperti Lancelot Baroque atau Karina Shadowblade, juga memiliki hubungan dengan pasar gelap," jelas Lesley

"Kalau dari penjelasanmu, sepertinya Cyan Finch hanya mengincar orang orang yang aktif di pasar gelap. Mungkin sebaiknya kita menyelidiki apakah keluarga kita terlibat atau tidak, demi menyelamatkan mereka." Kata Alucard

Lesley dan Miya menatap Alucard, "tumben sekali kau pintar," sindir Miya dan Lesley

"Apa salahku?!"

Chicago, Arc High School, November 23 20XX, 03:45 PM

Setelah penampilan band-nya tadi, Ling belum kemana mana lagi dan mengurung diri di ruang OSIS sembari mengerjakan laporan. Xavier yang mengetahui sahabatnya sedang mengurung diri itu langsung menariknya keluar untuk menikmati festival.

"Jangan mengurung diri disini terus. Ini festival terakhir kita bukan? Bulan depan kita sudah turun jabatan juga. Nanti saja mengurus laporannya." Bujuk Xavier

"Benar juga. Tapi aku malas mengerjakan ini di rumah. Makanya aku mengerjakan ini dulu," balas Ling

"Sudahlah, nanti biar aku yang mengerjakannya di rumah. Sekarang, ayo. Sebelum kau membusuk di sini," ucap Xavier lalu menarik Ling keluar

To be continued....

Maafkeun Rei yang gak ada ide sejak nulis book ramadhan dan berakhir ngilang. Ntar updatenya setumpuk kok :))

Childhood Revenge (Mobile Legends Fanfiction)Where stories live. Discover now