"Goodnight Daddy~"

Jayden tinggal sendiri, fokus kembali ke buku. Besok ia menghadapi ulangan fisika yang sejujurnya ditakuti banget, Jayden lemah sama fisika makanya ia berusaha belajar semaksimal mungkin.

Drtttt

Drtttt

Sering telepon mengalihkan atensi Jayden, "Ajeng? Tumben-tumbenan tuh."

"Hallo Jey..."

"Hallo? Kenapa Jeng?"

"Lo sibuk nggak? Gue bisa minta tolong?"

"Tolong apa? Gue bisa kok."

"Gue kirimin alamat ke lo, tolong jemput gue ya... Kaki gue berdarah kecelakaan."

"Hah?! Kok bisa?!"

"Nanti aja nanyanya, please kesini."

"Okey-okey tunggu gue jangan kemana-mana."

Panik Jayden langsung mengambil kunci mobil dan bergegas menuju lokasi yang sudah dikirimkan Ajeng, untung saja lokasi tersebut nggak terlalu jauh.

Ajeng duduk dipinggir trotoar, banyak warga yang mengelilingi. Terlihat ada sepeda motor ringsek bagian depannya, Jayden mengenal motor itu.

Jayden susah payah menerobos kerumunan, "Misi Pak, Bu." Ucapnya sopan.

"Ajeng!" Panggil Jayden sesaat ia sampai didepan Ajeng yang terduduk lemas.

Kaki, lengan dan pelipis'nya berdarah-darah.

"Jejey... Hiks, sakit..." Ucap Ajeng sesenggukan.

Jayden tanpa banyak tanya langsung membawa Ajeng ke mobilnya, ia juga tak lupa berterimakasih kepada warga yang sudah menolong Ajeng.

Lalu Jayden menaruh Ajeng dengan hati-hati ke kursi kondisi Ajeng lemas tak berdaya, darah masih mengalir deras di area kaki.

Jayden membuka hoodie nya, menyobek bagian lengan lalu ia lilitkan di pergelangan kaki agar darah Ajeng tidak banyak keluar.

Pertolongan pertama pada kecelakaan.

"Sakit Jey." Ucap Ajeng memegangi kepalanya.

"Sabar ya, kita ke rumah sakit sekarang." Sahut Jayden khawatir.

Ajeng dilarikan ke unit gawat darurat. Jayden menunggu diluar sambil mengubungi Tante Rahayu dan Om Bagus. Jelas mereka panik mendengar kabar anaknya kecelakaan.

Jayden juga ngabarin Daddy'nya takut nanti nyariin nggak ada.

"Jayden!" Panggil Rahayu, "Gimana kondisi Ajeng, Nak? Kok bisa sampai kecelakaan gini si?"

"Jey nggak tau tante, tadinya Jey ditelepon Jejeng suruh dateng dan tau-tau dia kecelakaan gini."

"Astaga anak itu bukannya ngabarin orang tua duluan."

"Mungkin Ajeng emang kepikiran nya Jayden kali, Bu." Ucap Bagus menenangkan istrinya.

"Jey, terimakasih ya nak sudah bawa Ajeng ke rumah sakit." Ucap Rahayu.

"Sama-sama Tan, tapi maaf Jey nggak bisa nungguin soalnya udah malam juga takut Daddy sama Mommy khawatir dirumah."

"Nggak papa nak, emang kamu harus pulang, sekali lagi terimakasih ya."

"Pamit ya Om, Tante." Jayden cium tangan Rahayu dan Bagus bergantian, lalu ia pergi dari sana.

Walaupun ia khawatir kondisi Ajeng, tapi tetep ia pulang setidaknya Ajeng sudah ada orang tuanya.

My Sugar Mommy || Kim JunkyuWhere stories live. Discover now