Aneh|| 023.

5.3K 444 24
                                    




Happy reading.



Setelah acara makan malam yang mencengkram tadi kelurga Gara menuju sebuah ruangan. Yang jelas Grace tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan tersebut, bahkan ia melihat jika tak sembarang orang bisa memasuki ruangan itu. Tapi Grace malah bersyukur, bisa lepas dari tatapan Gilang yang membuatnya ciut.

Grace melipat kedua tangannya. Matanya menyorot tajam ke arah foto keluarga Gara yang tergantung di dinding. Ada yang aneh, Giselle, Gilang dan Gara memiliki warna rambut pirang, sedangkan gadis kecil di samping Gara yang ia yakini adalah Gita memiliki rambut berwarna hitam. Anehnya sekarang malah kebalikannya, Gara memiliki rambut hitam sedangkan Gita memiliki rambut berwarna pirang.

" Lo cewek yang di sewa sama Kakak gue?" Gita tiba-tiba saja berdiri di samping Grace dan ikut menatap foto tersebut.

Grace menatap Gita kemudian kembali menatap foto tersebut.

" Iya."

" Cantik juga. Meskipun gitu lo gak usah baper sama Kakak gue karna dia gak akan suka sama lo," kali ini Gita menatap ke arah Grace.

" Tenang aja. Gue cuma ngelakuin pekerjaan gue, dia bayar gue, gue juga gak akan berani suka sama dia," Grace juga ikut menatap Gita.

Gita nampak terdiam. Entah apa yang ada di pikiran gadis itu. Yang jelas gadis itu terlihat tengah berfikir keras.

" Gue salut sama lo karna lo bisa tenang meskipun di tatap sama Papa," Gita terkekeh pelan mengingat Gilang yang terus-menerus menetap Grace tajam. Ia bener-bener salut dengan Grace bisa setenang itu, padahal tak ada yang bisa setenang itu jika di tatap oleh Papa nya. Ia sendiri yang anak nya masih merasa takut jika di tatap oleh pria itu.

Grace hanya tersenyum tipis. Tak tahu saja jika di balik wajah tenangnya terdapat berbagai kata umpatan untuk Gara yang tak memberitahukan dengan detail acara apa yang akan ia hadiri.

" Pantes Gara gak bawa pacar sialanya! Mungkin kalo dia bawa tu cewek, tu cewek bakalan pingsan padahal baru di tatap beberapa detik sama Papa," gumam Gita membalikkan badannya dan menatap ke arah pintu di depannya. Kali ini tatapannya tertuju ke arah ruangan dimana hanya keluarga dan orang-orang kepercayaannya Papa nya saja yang diperbolehkan masuk.

Grace mengikut arah pandang Gita.

" Jadi Gara punya cewek?" tanya Grace berpura-pura tak tahu.

" Punya! Tapi gue gak sudi dia pacaran sama cewek miskin itu!" Gita terlihat sangat marah menyebut Ruby sebagai cewek miskin.

Gadis itu tertawa meremehkan." Mau aja dia nerima cowok sebrengsek Gara."

Grace cukup terkejut melihat Gita yang bisa dengan mudah menceritakan hal tersebut. Apalagi gadis itu dengan berani menyebut Gara dengan sebutan cowok brengsek. Bisa di bilang ini adalah sisi lain dari sang antagonis dari novel tak  berjudul itu.

Pintu terbuka. Kemudian Gara terlihat keluar dari dalam ruangan itu. Cowok itu hanya memakai kemeja putih panjang, sehingga Grace dapat melihat dengan jelas tubuh indah cowok itu. Jangan tanya kemana jas yang di kenakan cowok itu, tentunya masih bertengger indah di bahunya.

" Gue anterin lo pulang," ucap Gara setelah menghentikan langkahnya di hadapan Gita dan Grace.

" Pacar lo cantik," ledek Gita.

I'm not the main character  (Hiatus)Where stories live. Discover now