27. akhir dari sebuah masalah

132 23 4
                                    

hidup ini antara bertahan dan menyerah jika bertahan tidak ada gunanya maka tidak ada cara lain selain menyerah

HAIII TEMAN TEMANKU SEMUA!!!! KALIAN PASTI KANGEN YAA SAMA CERITA DUNIA YANG TIDAK ADIL INI. MAAFIN AKU YA PLISSSSS
UDAH SEBULAN AKU GA UPDATE 😞😞

aku masih sekolah guys jadi aku sibuk salahin aja gurunya siapa suruh ngasih tugas banyak banyak jadinya kan aku ga bisa update

jangan marah yaaa plis pliss plisss

ohyaa seperti biasa di vote okeyy!!!

udah segini aja deh salam pembukaannya hehehe

happy reading guys!!!

Di sebuah ruangan yang bernuansa coklat hitam tersebut terdapat sosok pria berjas serba hitam dengan sebuah map di tangannya tengah memainkan puting rokok.

"Dua belas miliar masih kurang?" ucap orang misterius tersebut.

"sebenarnya butuh tujuh belas miliar untuk saya kembali modal" balas jaka dengan tenang.

untuk kesekian kalinya pria misterius tersebut menghisap rokoknya yang tinggal sedikit.

"Baik saya akan memberikan anda dua puluh miliar tapi ingat sesuai perjanjian..." pria berjas hitam tersebut berdiri dan berjalan santai ke arah jaka.
"Tapi sebagai jaminannya putri anda menjadi milik saya"

pria tersebut menyerahkan map yang berisikan uang sebesar satu miliar kepada jaka.

"sisanya saya akan tranfer ke rekening anda"

jaka tersenyum sumringah, dengan tatapan nya yang berbinar binar jaka langsung menerima uang dengan nominal tinggi tersebut.

"Deal silahkan ambil anak sial itu" ucap jaka mengulurkan tangannya untuk bersalaman. namun pria tersebut tidak memperdulikannya.

pria misterius itu pun berdecih "gadis cantik kau akan jadi milikku hahaha" tawa keberhasilan keluar dari mulut pria tersebut.

lantas setelah itu pria misterius tersebut kembali ketempat duduknya "bolehkah saya membawanya ke apartemen saya?"

jaka sepontan melihat kearah pria tersebut "apartemen ya?..." sekejap ia berfikir, selanjutnya ia kembali berdecih "silahkan saja saya tidak peduli dengan anak itu"

ini sama saja dengan jaka menjual skay dimana letak hati nuraninya? tega sekali ia menjual putri semata wayangnya itu.

"apa sudah selesai?" tanya jaka berdiri dari tempat duduknya.

"jika sudah saya pamit dulu" belum sempat jaka melangkahkan kakinya pria dengan jas hitam itu menarik lengan jaka.

"apa lagi?" jaka melirik ke arah lengannya sekian detik ia langsung melihat ke arah pria itu.

"kalo boleh tau siapa nama anak itu?" tanyanya dengan melepas genggaman tangannya yang sebelumnya ada di lengan jaka.

"sebenarnya saya jijik jika harus menyebutkan nama lengkapnya, tapi jika anda ingin tahu saya akan menjawabnya, namanya skay langit naya" jawab jaka sambil seolah olah membetulkan dasinya.

pria tersebut tersenyum simpul "baiklah anda boleh pergi sekarang juga"

jaka langsung pergi begitu saja meninggalkan ruangan tersebut, dengan tak henti hentinya ia tertawa puas.

"sudah mendapatkan uang dan anak sial itu tidak perlu lagi berada di hadapanku, kenikmatan apalagi yang kau berikan Tuhan hahahaha" tertawanya saat selesai menutup pintu ruangan tersebut.

Dunia Yang Tidak Adil [END]Where stories live. Discover now