8. pulang

147 28 0
                                    

bahagia itu kita yang menciptakan, bukan menunggu ataupun berharap kepada hal hal yang tidak pasti akan kedatangannya

Skay langit naya

Pada nungguin gak nih updatean terbarunya. Oke tanpa berlama-lama kita mulai sekarang.

heppy reading guys!!

Skay pun mulai melangkah memasuki halaman rumahnya. Dengan harapan di sambut hangat oleh keluarganya.

"Assalamu'alaikum" Ucap skay sambil membuka pintu.

"Waalaikum salam" Balas bik uni art di rumah skay.

"Mbok bunda ayah sama abang kemana?" Tanya skay.

"Bapak lagi kerja ibu lagi ada pasien dirumah sakit terus den Egi lagi main sama temannya" Balas bik uni.

"Yaudah deh mbok, skay naik dulu ya"

"Tunggu skay, kamu udah makan belum?" Tanya mbok uni.

"Belum mbok, tapi skay belum laper kok, nanti kalau skay laper skay turun kebawah lagi"

"Mau mbok buatin susu?" Tanya mbok uni.

"Boleh deh yang hangat ya mbok"

"Siapp"

Skay pun melangkahkan kakinya  menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Art yang berusia kurang lebih 50 tahun itu langsung membuatkan susu hangat untuk skay. Mbok uni sudah bekerja sejak skay masih umur 8 tahun jadi wajar saja mbok uni dan skay terlihat sangat akrab.

Skay yang sudah sampai dikamarnya langsung merebahkan tubuhnya dikasur empuk miliknya.

Baru beberapa menit ia merebahkan tubuhnya di kasur seorang suami istri masuk kedalam kamar skay.

"Sana bantu mbok beres beres" Ucap nisa tanpa ada rasa prihatin sedikit pun.

"Bun skay baru saja pulang, kasih skay istirahat sebentar saja" Balas skay melas.

"Kamu baru sakit segitu saja udah jadi alasan buat kamu nggak ngerjain kewajiban kamu dirumah ini" Lanjut jaka.

"Tapi yah skay kan baru pulang, badan skay juga masih lemas, apa salahnya skay istirahat sebentar saja"

"Tidak bisa dibiarkan, sudah berani menjawab kamu! Turun kebawah dan lakukan apa yang diperintah bunda kamu!"

Mau tak mau skay pun menuruti perintah sang ayah. Ia tak mau jika badannya kembali terkena pukulan lagi.

Skay pun berjalan menuruni tangga. Saat skay berada di tengah tengah tangga terlihat mbok uni yang sedang membawakan segelas susu untuk dirinya.

"Loh kamu mau kemana dek skay?" Tanya mbok uni.

Skay lantas tersenyum. "Skay mau bantuin mbok ngerjain pekerjaan rumah"

"Gausah atuh skay kan baru pulang dari rumah sakit, jadi skay harus banyak banyak istirahat"

"Skay udah gak kenapa kenapa kok mbok, skay kan kuat" Dengan senyum yang ada di pipinya skay meyakinkan mbok uni untuk tidak khwatir kepadanya.

Dunia Yang Tidak Adil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang