17.

155 5 0
                                    

Happy reading

Cahaya matahari terlihat semakin tinggi menandakan hari sudah pagi, didalam kamar vlora masih tertidur pulas dengan kaki berada diatas bantal dan kepala yang kini berada diujung kasur.

Tok tok tok

"Kakk, bangun udah pagi!"

Tok tok tok

"Bangun woyy"

Sedangkan didalam vlora sudah menggerutu kesal, ini hari libur woy.

'Ck apasih, gw mau tidur adaa aja yang ganggu'

"Iyaa ini gw udah bangun, gausah teriak, berisik" teriak vlora lalu dengan lunglai menuju kearah pintu dan membukanya.

"Ayo makan, gw udah masakin"

Vlora yang belum sadar sepenuhnya mengerjabkan mata bingung, "Hah?"

"Hah hoh hah hoh, ayo" dengan cepat kevin menggandeng tangan vlora yang masih mengantuk itu.

Melepaskan genggaman tangan lalu meninggalkan vlora yang berjalan sambil terus menguap.

Setelah sampai tangga dengan sedikit malas vlora menuruni tangga menuju ke dapur melewati kevin yang tengah menghidangkan makanan diruang makan, kevin yang melihat vlora melewatinya pun heran.

"Kak, mau kemana? sini!"

"Dapurlah pakek nanya, kan biasanya gw makan didapur"

Jderr

Bak disambar petir ucapan vlora berhasil membuat kevin tertohok, namun itu fakta bukan?

"Udah sini aja sama gw, lagian udah gw siapin semuanya di meja"

Vlora yang mendengar itu mengernyit heran tapi bido amatlah, "Hm, bibi mana?"

"Izin, anaknya sakit"

"Oh"

Keduanya mulai memakan makanannya dengan lahap, seketika suasana hening hanya suara berisik dari alat makan saja yang terdengar.

"Emm, soal semalem gw minta ma-"

"Gausah bahas itu, ngancurin mood gw aja"

"Huftt, yaudah"

-

"Engghh, kita dimana?" emran mengerjabkan matanya berusaha untuk sadar, sial kepalanya sakit sekali.

"Pah, papah udah sadar?"

"I-iya, revaz kita dimana?" melihat sekeliling seketika dirinya ingin muntah, bagaimana tidak bau anyir sangat nenyengat disini, ditambah lantai yang kotor serta terdapat kotoran tikus disudut ruangan.

"Kita disekap pah"

Mendengar jawaban revaz kejadian malam itu perlahan mulai muncul dalam benaknya, dimana ketika ia sedang berada diruang kerja tiba² terdengar suara gaduh dilantai bawah. Ketika emran turun dan mengecek apa yang terjadi tiba-tiba tengkuknya seperti ada yang memukul dengan benda tumpul, sebelum kesadarannya terenggut ia sempat melihat revaz dan lili diseret orang-orang berbaju hitam dengan lengan lili yang mengeluarkan darah seperti bekas sayatan.

"Arghhh" mengingat kejadian itu membuat kepalanya sakit, 'Siapa yang berani berbuat senekat ini?'

"Kevin, kevin dimana?"

"Revaz ngga tau"

-
Instagram post

elliamelviano_

elliamelviano_

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

elliamelviano_  my favorite, maybe⬛

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


elliamelviano_  my favorite, maybe⬛.

komentar dinonaktifkan

_

"Wah si el udah gopud aja"

"Hah gopud?"

"Itu lho yang nunjukin hubungan ke semua orang"

"Gopub ege"

"Nah itu.."

_

Gw harap kalian suka ya, maaf banget kalo setiap bab sedikit. Dan maaf ya baru up, gw banyak kegiatan, belum lagi kalo pas mau nulis idenya ilang.

Ini aja gw paksain nulis walaupun otak agak lemot😔.

Jangan lupa vote yaaa😸💖.

Transmigrasi si bar-bar [Hiatus]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt