6

5.1K 345 12
                                    

" Aku masih nggak nyangka kalau kita bakal ketemu hari ini," Syahdu tersenyum mengangguk.

" Mungkin takdir dan sebuah kebetulan yang menuntun kita untuk bertemu secara tidak sengaja ini Maura. Kamu apa kabar?"

Maura mengangguk. " Aku baik. Seperti yang kamu lihat." Maura juga ingin bertanya banyak sekali kepada Syahdu. Namun, ia masih enggan dan segan.

" Tanya saja! Aku tau kepala kamu sekarang pasti sedang bertumpuk pertanyaan terhadapku,"

Maura tersenyum malu. Kelihatan sekali ya kalau ia sangat penasaran dengan hidup Syahdu selama ini.

" Kamu tinggal dimana? Aku boleh main ke tempat kamu kan?"

Syahdu terdiam. Ia tidak mungkin menolak.

" Kamu bisa menemuiku kapan pun kamu mau Maura. Kamu datang saja ke alamat ini," Syahdu memberikan sebuah kartu kepada Maura.

" Mungkin lain kali kita bisa bicara banyak. Malam ini seperti nya nggak memungkinkan. Rembulan sudah menungguku di dalam mobil."

Maura menatap mobil yang parkir tidak jauh dari mereka. " A--apa dia anak nya---?" Maura todak bisa melanjutkan pertanyaan nya.

Syahdu tersenyum. " Apa mereka mirip?"

Maura terdiam. Syahdu mengambil ponsel dalam tas nya. " Sini kasih aku nomor kamu, Mau!"

Maura bergegas mengetik nomor nya di ponsel Syahdu dan me misscall ke nomor nya."

Maura memberikan ponsel tersebut kepada Syahdu. " Maaf ya ,Mau. Aku nggak bisa lama-lama soal nya."

" Nggak papa. Santai aja kali. Besok besok kita bisa ketemu lagi kok,"

Syahdu mengangguk. " Kalau begitu aku duluan ya!"

Maura mengangguk. Mereka bangkit dari tempat duduk. Maura mengantar Syahdu ke mobil nya.

" Bye, Mau."

" Bye. Hati-hati ya!"

Syahdu memberikan senyum nya sebelum meninggalkan Maura sendiri. Maura tidak bisa melihat anak Syahdu karena jendela mobil yang di tutup.

Maura mengambil ponsel dan menelpon seseorang.

" Hallo, Aku menemukan nya. Syahdu,"

*****

" Itu tadi siapa, Ma?"

" Teman Mama,"

" Teman dari masa lalu?" Spontan Syahdu melirik sang anak yang juga sedang menatap dan menunggu jawaban nya.

" Hm,"

" Dekat, Ma?"

" Apanya?" Syahdu tidak paham maksud pertanyaan Rembu.

" Mama dekat sama teman Mama itu," Syahdu mengangguk.

" Dekat banget, dulu," gumam Syahdu seakan kembali teringat kenangan nya bersama Maura.

" Kenal sama Papa?"
Syahdu berdehem. Rembu ini tipe anak yang tidak mau basa basi dulu. Ia tidak akan mau menunda rasa penasaran nya barang sedetik pun.

" Kenal,"

Rembulan terdiam. " Kalau begitu aku akan menanyakan Papa kepada nya kalau ketemu nanti,"

Syahdu mengernyit. " Memang mau apa? Kamu bisa tanya Mama kalau mau tahu tentang Papa kamu,"

" Nggak. Kalau tanya sama Mama ada saja pertanyaan yang tidak bisa Mama jawab. Barangkali kalau sama teman Mama itu dia bisa menjawab segala pertanyaan Aku,"

MAHLIGAI SYAHDUOnde histórias criam vida. Descubra agora