[7] Seisi Kantin Jadi Heboh!

Start from the beginning
                                    

Sandy manggut-manggut. "Berhubung gue takut dosa, yaudah... Tahan-tahan aja."

"Lo ada niatan mau bunuh adek lo, yaa?"

"He'em, dari dia lahir."

"Se-nggak suka itu?"

"Bukan nggak suka lagi, udah ke level benci."

Agung memilih diam, ia tidak tahu adik Sandy itu bagaimana. Mereka belum pernah bertemu. Ia hanya mendengar cerita dari sahabatnya, bagaimana Sandy begitu benci dengan anak yang karena kelahirannya membuat Sandy kehilangan ibunya.

"Lo pasti mirip banget ama adek lo."

***

"Kantin yuk, Dhif." Ajak Silmi pada sahabatnya.

Nadhif menoleh, "tumben, tapi ayo, kebetulan aku laper nih."

Keduanya berjalan keluar, bersama-sama melangkah menuju kantin sekolah.

"Besok-besok bawa bekal deh," timpal Silmi.

"Boleh."

Karena kantin sekolah tak begitu jauh, mereka telah sampai disana. Kantin terlihat sangat ramai. Terlihat laki-laki dan perempuan saling berdesakan.

"Seharusnya kita ke kantin yang satu aja." Tutur Nadhif meringis pelan melihat beberapa jilbab-jilbab siswi terkotori saus kecap ataupun saus sambal.

Silmi celingukan, "nah, itu! Kita kebagian itu, nggak terlalu banyak orang." Tunjuknya pada sudut kantin yang hanya diisi beberapa siswi.

Silmi menggenggam tangan Nadhif, menuntun sahabatnya ketempat tujuan.

Kerumunan orang-orang membuat Silmi dan Nadhif semakin berjalan cepat. Takut-takut tertabrak, apalagi jika itu ikhwan.

Azlan, Afnan, Fitrah dan Randi juga ada di kantin ini. Tentu atensi mereka fokus pada dua gadis bercadar yang terlihat berjalan dengan takut.

Afnan membulatkan mata ketika seorang siswa  tertabrak dan hampir tumbang. Siswa itu pasti akan terjatuh dan Afnan meyakini akan menimpa Nadhif yang ada di sampingnya.

Afnan berlari dengan cekatan.

"Awas!"

Siswa tersebut menabrak kencang punggung Afnan yang ternyata berhasil menghalangnya menabrak Nadhif.

Nadhif menahan nafas, reflek melepaskan genggaman tangan sahabatnya.

Gadis itu menoleh dengan kaku, nafasnya seakan hilang ketika mendapati Afnan berjarak sangat dekat dengannya.

Kemudian, netranya bertemu langsung dengan mata indah milik pemuda itu.

Azlan dan kedua sahabatnya mendekat. Membantu siswa yang menabrak punggung Afnan tadi untuk bangkit sebab dia langsung terjatuh tadi.

Silmi loading sebentar, kemudian kesadarannya kembali.

Ini posisinya kok ambigu?! Silmi membatin.

Surat Takdir Dari Tuhan ✔️Where stories live. Discover now